Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Wina, Kota Musik Klasik di Austria

15 Mei 2021   09:19 Diperbarui: 24 Juni 2022   04:32 1938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu istana di Wina. Sumber: koleksi pribadi

Wina, Wien atau Vienna tidak hanya memegang predikat sebagai ibu kota negara Austria. Kota ini pun menyandang berbagai julukan keren. Mulai dari sebutan "The City of Music" hingga "The City of Dreams". Namun, dari semua julukan itu, gelar sebagai Kota Musik Klasik yang paling populer hingga kini. Pasalnya, di kota inilah nama-nama komposer kondang, seperti W.A. Mozart, Johan Strauss Jr. dan Ludwig van Beethoven membangun karir dan meraih reputasi dunia.

Mozart dan Beethoven memang tidak lahir di kota Wina. Namun, kedua komposer kenamaan ini merintis karir cemerlang setelah pindah ke Wina. 

Wolfgang Amadeus Mozart, misalnya, lahir di Salzburg, tetapi selalu menganggap Wina sebagai kotanya. Tempat dia berkarya dan menjadi sangat terkenal. Begitu pula dengan Beethoven. Meskipun dilahirkan di kota Bonn-Jerman, Beethoven kemudian pindah menetap di Wina hingga akhir hayatnya.

Kota berpenduduk hampir dua juta jiwa ini juga sering disebut "City of Dreams" atau Kota Mimpi. Julukan yang segera mengingatkan kita akan Sigmund Freud. 

Pendiri aliran psikoanalisis yang terkenal dengan analisis mimpinya ini pernah tinggal dan bekerja di Wina. Kisah kehidupan Freud kini bisa ditemukan di Sigmund Freud Museum di Wina.

Selain julukan-julukan di atas, Wina sejak dulu dan hingga kini, selalu menjadi permata di Eropa tengah. Kota indah ini pun kerap digelari sebagai magnet di Eropa Tengah. Dan ibarat magnet, Wina mampu menyedot jutaan wisatawan mancanegara menyambanginya setiap tahun.

Natural History Museum, Wina | Sumber: koleksi pribadi
Natural History Museum, Wina | Sumber: koleksi pribadi

Pada tahun 2019, misalnya, Wina mampu meraih setidaknya 6.28 juta kunjungan wisatawan. Sedangkan Austria sendiri, sesuai data yang dirilis UNWTO (United Nations World Tourism Organization), menerima sekitar 31.9 juta wisatawan mancanegara. Pencapaian yang fantastis. Dan rekor ini pun menempatkan negara kecil di Eropa Tengah ini di posisi ke-7 sebagai "The Most Visited Destination Country in Europe".

Pintu utama ke ibukota Austria ini tidak lain adalah bandara internasional Wina atau Flughafen Wien yang berada sekitar 18 km di tenggara kota. 

Dari bandara ke pusat kota tersedia beberapa pilihan. Bisa naik taxi bandara, Uber ataupun kereta cepat City Airport Train (CAT) yang berangkat setiap 30 menit.

City Airport Train (CAT)- Wina. Sumber: OBB399 / wikimedia
City Airport Train (CAT)- Wina. Sumber: OBB399 / wikimedia
Paling gampang tentunya dengan taxi. Tetapi, sekaligus paling mahal. Sebagian taxi menggunakan mobil mewah sekelas Mercedez-Benz atau Audi. 

Dari bandara ke hotel di pusat kota sekitar 30 euro. Sedangkan naik kereta cuma dikenakan biaya 12 euro. Namun, kereta cepat ini hanya mengantar Anda hingga stasiun Wien-Mitte yang terletak dekat Stadtpark.

Jejak sejarah Wina bisa ditelusuri dari ribuan tahun lampau. Pada tahun 500 SM, misalnya, wilayah ini sudah diduduki bangsa Celtic. Tidak ketinggalan bangsa Romawi yang juga pernah membentengi kota ini di tahun 15 SM demi menghalau serangan suku Jermanik dari utara. Akan tetapi, baru pada tahun 1440, ketika Dinasti Habsburg menjadikan kota ini sebagai pusat kekuasaan, Wina pun berkembang menjadi salah satu kota terpenting di Eropa.

Kereta kuda dari era Habsburg kini siap mengantar turis. Sumber: koleksi pribadi
Kereta kuda dari era Habsburg kini siap mengantar turis. Sumber: koleksi pribadi
Wina memiliki pesona yang selalu sukses menggoda datangnya wisatawan. Dinasti Habsburg mewariskan tiga istana yang sangat megah, yakni Schoenbrunn Palace, Hofburg Palace dan Belvedere Palace. 

Ketiga istana ini kini telah menjelma menjadi objek-objek wisata paling populer di kota ini. Wina juga masih menyimpan banyak bangunan dengan gaya arsitektur gotik dan barok yang menakjubkan.

Salah satu istana di Wina. Sumber: koleksi pribadi
Salah satu istana di Wina. Sumber: koleksi pribadi

Baca juga: "Istana-istana Habsburg"

Selain itu, pusat kotanya dihiasi taman-taman indah serta berbagai gedung konser dan museum berkelas. Warisan budaya musik klasik pun membuat ruang-ruang konser di kota ini selalu dipenuhi penonton. 

Dan tidak itu saja. Di puncak musim turis, kafe-kafe terkenal yang menyajikan kue sacher-torte dan wiener schnitzel jarang menyisakan kursi kosong. Ah, jadi kangen dengan sacher-torte buatan Cafe Sacher yang sedap.

Cafe Sacher yg terkenal dengan kue sacher-torte. Sumber: koleksi pribadi
Cafe Sacher yg terkenal dengan kue sacher-torte. Sumber: koleksi pribadi
Sebagai kota dengan julukan "The City of Music", Wina sejatinya sudah dikenal jauh sebelumnya. Setidaknya sampai awal tahun 1900-an, kota ini pernah diakui sebagai Ibukota Musik dari Dunia Barat. 

Inilah kotanya para komposer musik klasik terkenal, di antaranya W.A. Mozart, Johan Strauss Jr., Beethoven, Haydn, Schubert, Mahler, Brahms, dan lain-lain.

Kontribusi para komposer hebat inilah yang membuat nama Wina makin mendunia. Dan tidak mengherankan, Wina memberikan tempat spesial bagi mereka di kota ini. 

Selain sebuah museum klasik bernama House der Musik, beberapa monumen pun dibangun sebagai wujud apresiasi terhadap para komponis jenius tersebut. 

Monumen Mozart bisa disaksikan di Burggarten, sebuah taman indah di area Ringstrasse. Sedangkan Monumen Johan Strauss Jr. dan Schubert ikut menghiasi Stadtpark, sebuah taman kota lainnya yang sangat luas.

Monumen Franz Schubert di Stadtpark- Wina. Sumber: koleksi pribad
Monumen Franz Schubert di Stadtpark- Wina. Sumber: koleksi pribad
Kalau Anda penikmat musik klasik, sudah tentu inilah destinasi impianmu. Wina adalah rumah bagi banyak konser musik klasik berkelas. 

Beberapa gedung konser selalu menampilkan berbagai komposisi karya Beethoven, Johann Strauss Jr., Mozart, dan lain-lain.

Wiener Philharmoniker yang berdiri sejak tahun 1842 dan sudah punya reputasi dunia biasanya tampil di Musikverein di Karlsplatz. 

Konon tidak mudah mendapatkan karcis pertunjukannya, jika tidak melakukan reservasi jauh sebelumnya. 

Namun, jika Anda lebih tertarik menikmati komposisi ciptaan Johan Strauss Jr, mampir saja ke Wiener Kursalon yang berdiri di pojok Stadtpark.

Gedung konser Musikverein. Sumber: Bwag/wikimedia
Gedung konser Musikverein. Sumber: Bwag/wikimedia
Johan Strauss Jr. atau Johan Strauss II memang sangat terkenal. Bahkan lebih tenar dibandingkan sang ayah, Johan Strauss (Senior). 

Karya-karyanya dikenal sebagai musik pengiring dansa, seperti waltz, polka, dan lain-lain. Salah satu gubahannya yang paling populer adalah "An der schonen blauen Donau" atau lebih dikenal dengan judul "The Blue Danube".

Pagelaran konser musik klasik lainnya bisa ditemukan di Konzerthaus, yang juga diakui sebagai salah satu Top-Venue di Wina. Dan masih banyak tempat lainnya. Bahkan Istana Schoenbrunn pun kini membanggakan "Schoenbrunn Palace Orchestra"-nya yang mulai tampil sejak tahun 1994. 

Di istana musim panas ini, penonton akan dibius alunan musik klasik ciptaan Mozart, Strauss dan Antonio Salieri, komposer kelahiran Italia yang pernah bekerja di Istana Habsburg.

Istana Schoenbrunn pun punya orkestra sendiri. Sumber: koleksi pribadi
Istana Schoenbrunn pun punya orkestra sendiri. Sumber: koleksi pribadi
Meskipun Wina sangat identik dengan musik klasik, tidak berarti kota ini hanya untuk pecinta musik. Wisatawan yang mengunjungi kota ini pun juga memadati berbagai atraksi wisata populer lainnya yang tidak kalah memesona.

Salah satu destinasi wisata yang tidak kalah menarik berada persis di jantung kota Vienna. Itulah Stephanplatz, sebuah alun-alun kota yang selalu ramai dikunjungi dan tempat berdirinya St. Stephen Catedral, yakni katedral bergaya paduan arsitektur romanesque dan gotik yang menawan.

Katedral St. Stephen adalah ikon kota Wina. Berdiri di ujung Karntner Strasse yang kondang sebagai kawasan pejalan kaki dan area berbelanja, katedral ini selalu memikat banyak pengunjung untuk mengabadikannya. Dan salah satu keunikannya adalah atap gentengnya yang berwarna-warni yang sangat indah.

Atap genteng berwarna Katedral St. Stephen. Sumber: koleksi pribadi
Atap genteng berwarna Katedral St. Stephen. Sumber: koleksi pribadi
Menara katedral ini menjulang setinggi 137 meter. Jika tertarik mencapai puncaknya, bagaimana kalau kita sama-sama menaikinya? Hanya ada 343 anak tangga. Apa, gak kuat? Hm, sudah kuduga jawabanmu seperti itu. Ok, lupakan saja. Hahaha.

Stephanplatz dan sekitarnya inilah yang telah lama menjadi pusat keramaian di kota Wina. Di alun-alun ini kita kerap bisa menyaksikan atraksi seniman jalanan yang selalu menyedot banyak pengunjung. Sedangkan di sepanjang Kartner Strasse hingga Graben dipenuhi ratusan toko, kafe, hotel, kasino, dan lain-lain. Barang-barang yang dijual pun sangat beragam, dari produk fesyen sampai aneka suvenir.

Pertunjukan jalanan di Stephanplatz- Wina. Sumber: koleksi pribadi
Pertunjukan jalanan di Stephanplatz- Wina. Sumber: koleksi pribadi
Bangunan lain yang juga sangat mengagumkan adalah Vienna State Opera. Berdiri di mulut jalan KartnerStrasse atau persis menghadap Ringstrasse, gedung ini dibangun sesuai rancangan arsitek Sicardsburg dan Eduard van der Null. Konon ketika peresmian gedung ini pada 25 Mei 1869, sebuah simfoni karya Mozart, yakni "Don Giovanni" ikut dilantunkan.

Ringstrasse adalah sebuah bulevar menawan yang mengitari pusat kota tua Vienna. Di sini berderet berbagai gedung bersejarah dengan gaya arsitektur menawan. Di antaranya, Hofburg Palace, Museum of Natural History, Austrian Parliament Building, Rathaus (City Hall), Burg Theatre, Universitat, dan Votive Church.

Tidak mengejutkan, Ringstrasse atau jalan lingkar ini disebut sebagai "The Lord of Ring Roads" dan telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai bagian dari "World Heritage Site" yang telah diberikan ke kawasan kota tua Wina.

Karlskirche, sebuah gereja dengan arsitektur barok. Sumber: koleksi pribadi
Karlskirche, sebuah gereja dengan arsitektur barok. Sumber: koleksi pribadi
Di samping berbagai atraksi wisata di atas, Wina masih memiliki banyak pesona lainnya yang tersebar di berbagai sudut kota. Ada Karlskirche yang disebut-sebut sebagai salah satu mahakarya era Barok di Wina. Dan ada pula Secession, sebuah bangunan unik yang merepresentasi suatu gerakan seni yang sangat dekat dengan Art Nouveau.

Wina memang sangat indah dan menakjubkan. Dan ketika alunan musik klasik tidak hanya mengalun di ruang-ruang konser yang megah, tetapi juga menembus hingga ke ruang-ruang di istana Habsburg, Wina pun sangat pantas menyandang gelar sebagai "Kota Musik". Tidak hanya di Austria, tetapi juga di Eropa!

***

Kelapa Gading, 15 Mei 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: Semua foto adalah koleksi pribadi, kecuali foto kereta dan musiekverein.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun