Di industri mode dunia, status bergengsi sebagai "The Big Four" atau Empat Besar Ibu kota Mode rasanya tidak akan bergeser dalam beberapa tahun ke depan. Julukan "Ibu kota Mode" selama ini masih digenggam erat empat kota ternama di dunia fashion, yakni Paris, Milan, London, dan New York City. Meskipun demikian, pesaing lainnya, misalnya Tokyo dan Roma, juga terus menguntit di posisi berikutnya.
Industri mode dunia selalu menarik diamati. Selain berkaitan erat dengan gaya hidup masyarakat urban, industri ini juga terus melaju sebagai salah satu industri terbesar di abad ini.Â
Pasar pakaian global, misalnya, diproyeksikan tumbuh dari 1.5 trilyun dolar AS ke sekitar 2.35 trilyun dolar di tahun 2025. Padahal industri mode tidak hanya soal pakaian. Tetapi, meliputi juga berbagai produk fesyen lain, dari sepatu, tas tangan, hingga aksesori lainnya.
Begitu menariknya industri ini, beberapa kota terkenal di dunia yang sangat berpengaruh di industri mode kemudian digelari "Ibu kota Mode Dunia" atau "Fashion Capitals of the World". Tentu saja, tidak mudah meraih julukan ini, apalagi masuk di kelompok Empat Besar.
Selain menjadi sentra desain, produksi, dan distribusi, kota-kota ini pun aktif menggelar berbagai aktivitas yang berkaitan dengan dunia mode, seperti pagelaran "Fashion Week". Tidak kalah pentingnya, sejalan dengan laju industri ini, di kota-kota yang sama tumbuh berbagai sekolah mode, media mode, dan lain-lain.
Paris bahkan kini lebih sering identik dengan kota mode dunia. Setidaknya, paling menonjol di kalangan wisatawan dunia yang berlibur ke Eropa.
Jika melihat sejarah, budaya, dan potensi kota-kota ini, maka tidak mengejutkan keempat kota ini pun menjadi kiblat mode dunia. Lihat saja, nama-nama desainer busana ternama yang berasal dari kota-kota tersebut.Â
Atau, mari amati perkembangan mode dari pagelaran pekan mode di setiap kota tersebut. Semuanya menampilkan deretan perancang papan atas dunia!
Paris telah lama menjadi destinasi wisata nomor satu di Eropa. Ibu kota Prancis ini memang sangat terkenal dengan objek wisata menawan. Mulai dari Menara Eiffel, hingga Museum Louvre.Â
Namun, popularitas kota ini juga ditunjang oleh industri modenya yang bergerak kencang. Produk fesyen karya perancang terkenal Prancis selalu laris diserbu wisatawan tajir.
Sejarah Paris sebagai kiblat mode dunia bisa dilihat dari ajang "Paris Fashion Week" yang telah digelar sejak tahun 1973. Inilah salah satu pekan mode yang paling terkenal di dunia. Diselenggarakan dua kali setahun oleh "French Fashion Federation", pekan mode ini menampilkan koleksi rumah mode dengan nama-nama besar di industri ini. Di antaranya Christian Dior, Coco Chanel, Hubert de Givenchy, Yves Saint Laurent, Christian Louboutin, dan Jean Paul Gaultier.
Pekan mode biasanya menampilkan koleksi busana beberapa bulan sebelum musim tertentu tiba. Di bulan Februari dan Maret, sebagai contoh, para desainer menampilkan koleksi musim gugur dan musim dingin.Â
Sedangkan di bulan September dan Oktober, ketika musim gugur, para perancang memamerkan koleksi terbarunya untuk musim semi dan musim panas.
Konon "Paris Fashion Week" awalnya hanya semacam strategi guerilla marketing bagi perancang busana untuk memamerkan koleksi terkininya. Namun, pekan mode ini kini telah berkembang menjadi salah satu acara yang paling ditunggu kalangan fashionista, pebisnis pakaian, media, dan kalangan pemerhati mode lainnya.
Jenama terkenal buatan Prancis, seperti Chanel, Louis Vuitton, Dior, Celine dan Hermes, termasuk paling banyak digemari selebritas dunia.
Selain Paris, Milan pun selalu berada di deretan terdepan sebagai kota mode dunia. "Milan Fashion Week" yang telah berjalan sejak tahun 1958 selalu sukses menarik jutaan pecinta mode dunia ke kota ini.Â
Menariknya, acara-acara keren ini kerap diadakan di berbagai lokasi bersejarah, seperti di istana ataupun galeri nan indah. Dan soal mode, negeri spaghetti Italia tidak pernah kekurangan perancang berbakat dari masa ke masa.
Begitu pula jenama tenar lainnya, misalnya Versace, Moschino, Fendi, Missoni, Valentino, dan lain-lain. Banyak perancang hebat Italia, yang meskipun telah tiada, mewariskan rumah mode dengan nama besar dan ciri khas masing-masing.
Dengan begitu banyaknya karya desainer Italia terkenal, maka tidak heran kota Milan pun menjadi salah satu destinasi berbelanja populer di Eropa.Â
Kawasan sekitar Piazza del Duomo, termasuk Galleria Vittorio Emanuele II, Via Montenapoleone, Via della Spiga, Corso Venezia, dan Via Manzoni pun dipenuhi ratusan butik mewah yang seakan mewakili prestise Italia di industri mode dunia.
Meskipun kerap dianggap tidak seglamor Paris dan Milan, tetapi industri mode di Inggris tercatat sebagai salah satu industri kreatif terbesar di Britania Raya. Jangan lupa, ibu kota Inggris ini juga memiliki deretan perancang papan atas yang ikut mengangkat nama London sebagai salah satu kota mode dunia.
Di kota tempat berdirinya "Big Ben", ikon kota terkenal, kita akan menemukan rumah mode dan label desainer berkelas superstar. Di antaranya, Alexander McQueen, Burberry, Stella McCartney, Vivienne Westwood, Christopher Kane, dan lain-lain.Â
Victoria Beckham, mantan anggota Spice Girls dan istri pesebak bola David Beckham, pun makin dikenal sebagai desainer fesyen berbakat yang telah membangun labelnya sendiri sejak tahun 2008.
Dan seperti anggota "Big Four"Â lainnya, London juga punya hajatan "London Fashion Week" yang berlangsung dua kali setahun, yakni di bulan Februari dan September.Â
Pekan Mode London, yang diorganisir "British Fashion Council" ini, biasanya menampilkan sedikitnya 250 desainer yang dihadiri kalangan fashionista, media, dan retailer berpengaruh.
Department store ternama, seperti Selfridges, juga menyediakan banyak karya perancang busana ternama ataupun buatan rumah mode global lainnya.
Nama berikutnya yang bahkan disebut-sebut "the No.1 Fashion Capital of the World" tidak lain adalah kota megapolitan New York. Industri fashion di kota berjuluk "Big Apple" ini memang berkembang pesat. Kota terbesar di AS ini memiliki hampir segalanya sebagai salah satu ibu kota mode dunia.
Tidak berlebihan jika New York disebut sebagai sang 'Numero Uno'. Sekitar 900 perusahan fesyen kabarnya bermarkas di kota yang juga menjadi pusat keuangan dunia di negara adidaya AS.Â
New York juga menjadi tempat lebih dari 75 pameran mode utama, termasuk "New York Fashion Week"Â yang berlangsung di setiap Februari dan September.
New York sangat terkenal dengan beberapa sekolah mode yang telah melahirkan banyak perancang busana yang namanya kini melejit di kancah industri mode. Dua di antaranya adalah "Parsons, The New School for Design"Â dan "The Fashion Institute of Technology" (FIT).
Posisi New York makin menguat, karena di kota ini pula bermarkas beberapa nama paling terkenal di jurnalisme fesyen. Anda pasti kenal nama-nama majalah mode ini -- Vogue, Elle, Harper's Bazaar dan Marie Claire. Ah, jangan-jangan Anda malah sering membacanya. :)
"Ibu kota Mode" memang hanya sebuah julukan, bukan ibu kota (pemerintahan) yang sebenarnya. Betapapun, julukan ini sejatinya adalah suatu pengakuan akan kepemimpinan dan reputasi kota-kota ini di industri mode dunia. Dan Paris, Milan, London dan New York memang pantas mendapatkannya!
***
Kelapa Gading, 10 Mei 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Foto-foto yg digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H