Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

#DiIndonesiaAja, Ayo Berwisata ke Maluku Utara

17 April 2021   09:18 Diperbarui: 17 April 2021   12:28 2336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Jikomalamo-Ternate. Sumber: koleksi pribadi

Sebuah buku panduan wisata berjudul "Maluku, Indonesian Spice Islands" terbitan Periplus tahun 1997 seakan mengingatkan penulis, betapa minimnya informasi wisata tentang Indonesia bagian timur. Tidak hanya minim, buku panduan wisata yang ada pun masih ditulis oleh penulis dan juga penerbit asing. Namun, di balik 'kekurangan' itu, ada berkah tersembunyi. Destinasi wisata di Maluku Utara masih menyimpan pesonanya yang orisinal! 

Maluku Utara memang berbeda dengan destinasi lain yang sudah lebih dulu dikenal luas. Seakan jauh tersembunyi di timur, destinasi wisata di wilayah ini pun masih belum banyak dikunjungi, kecuali oleh wisatawan yang selalu mencari destinasi baru yang jauh dari label 'turistik'. Bahkan di percaturan bisnis wisata domestik pun, Maluku Utara harus diakui belum banyak dilirik sebagai destinasi wisata favorit.

Akan tetapi, inilah yang menjadi keunggulan Maluku Utara. Meskipun kawasan ini telah didatangi penjelajah dan penjajah sejak awal abad ke-16, tetapi hingga kini, pulau-pulaunya masih menyimpan pesona yang tidak pernah lekang digerus zaman. Sebuah pesona yang masih sangat alamiah, jauh dari sentuhan modernisasi yang biasanya masuk bersama derasnya arus wisatawan.

Buku panduan wisata yg masih terbatas. Sumber: koleksi pribadi
Buku panduan wisata yg masih terbatas. Sumber: koleksi pribadi
Maluku Utara sejatinya adalah sebuah provinsi yang masih 'muda'. Provinsi hasil pemekaran dari provinsi Maluku ini baru dibentuk pada 04 Oktober 1999. Sebelumnya, wilayah ini merupakan sebuah kabupaten dari Provinsi Maluku bersama dengan Halmahera Tengah.

Pada awalnya, provinsi dengan populasi sekitar 1.3 juta jiwa ini, menjadikan Ternate sebagai ibukota provinsi sampai tahun 2010. Selanjutnya, ibukota Maluku Utara dipindahkan ke Sofifi, salah satu kelurahan di Oba Utara yang merupakan bagian dari wilayah administrasi Kota Tidore Kepulauan.

Peta Provinsi Maluku Utara. Sumber: www.indonesia-tourism.com
Peta Provinsi Maluku Utara. Sumber: www.indonesia-tourism.com
Meskipun tergolong baru dibandingkan provinsi lainnya, Maluku Utara sejatinya bukanlah wilayah baru. Sebaliknya, inilah salah satu area paling bersejarah di Indonesia. Betapa tidak, kawasan ini pernah menjadi pusat kekuatan empat Kesultanan Islam terbesar di kepulauan Indonesia bagian timur. Keempat Kesultanan itu, yang dijuluki Moluka Kie Raha, adalah Bacan, Jailolo, Ternate dan Tidore.

Bahkan duo Ternate dan Tidore begitu terkenal di abad ke-16. Kedua pulau itu, Ternate dan Tidore, seakan  menjadi ajang pertarungan antar kekuatan kolonialisme Portugis dan Spanyol. Dua bangsa penjajah asal Semenanjung Iberia ini saling memperebutkan pengaruh di antara dua Kesultanan yang juga sedang berseteru. Pada ujungnya, Portugis bersekutu dengan Ternate dan Spanyol berdiri di sisi Tidore.

Pesona Hol Sulamadaha- Ternate. Sumber: koleksi pribadi
Pesona Hol Sulamadaha- Ternate. Sumber: koleksi pribadi
Pangkal masalahnya apa lagi kalau bukan aroma cengkeh yang menggoda. Pada era itu kuncup bunga beraroma sedap ini memang hanya ditemukan di pulau Ternate, Tidore, Mare, Moti, dan Makian. Bangsa Portugis lah yang pertama kali tiba di sini pada tahun 1512. Lalu disusul Spanyol beberapa puluh tahun kemudian. Dan akhirnya, Belanda pun ikut masuk ke wilayah ini pada awal abad ke-17.

Benteng-benteng pertahanan para penjajah ini masih bisa ditemukan di seputar pulau Ternate. Misalnya, tiga benteng buatan Portugis di Ternate, yakni Kalamata, Tolukko dan Oranje. Dan benteng Tahula yang dibangun Spanyol dan Torre yang didirikan Portugis di Tidore.

Maluku Utara kini tentunya meliputi semua bekas Kesultanan di masa lalu. Wilayah provinsi ini mencakup  bagian utara dari Kepulauan Maluku, berbatasan dengan Lautan Pasifik di sisi utara, Laut Halmahera di timur, Laut Maluku di bagian barat dan Laut Seram di selatan.

Panorama ke Ternate dari Pelabuhan Rum-Tidore. Sumber: koleksi pribadi
Panorama ke Ternate dari Pelabuhan Rum-Tidore. Sumber: koleksi pribadi
Sebagai sebuah provinsi kepulauan yang jauh di timur, akses ke wilayah ini memang lebih terbatas. Penerbangan langsung dari Jakarta, misalnya, hanya sampai ke Ternate. Sedangkan opsi lainnya bisa melalui Manado. Dari ibukota Sulawesi Utara ini tersedia penerbangan langsung ke Kao di Halmahera Utara.

Akan tetapi, jika ingin menikmati suatu destinasi yang berbeda, maka keterbatasan aksesibilitas ini sama sekali bukan halangan. Berwisata ke timur Indonesia jelas sangat layak dijalani. Betapa tidak, Maluku Utara memiliki begitu banyak spot wisata berkelas, baik pulau, pantai maupun spot menyelam yang menakjubkan.

Pulau atol Fostofiri- Jailolo. Sumber: koleksi pribadi
Pulau atol Fostofiri- Jailolo. Sumber: koleksi pribadi
Di antara 1,474 pulau yang tersebar di sekitar Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan dan 8 Kabupaten lainnya, masih terdapat 1,385 pulau yang tidak berpenghuni. Jika ingin berpetualang di pulau kosong bak Robinson Crusoe pun tidak sulit. Di sekitar kota Tobelo- Halmahera Utara saja, Anda bisa kunjungi beberapa pulau kosong yang indah.

Suka budaya dan sejarah? Inilah destinasi tujuanmu. Masyarakat di Maluku Utara sangat beragam. Setidaknya terdapat 28 suku dan bahasa di Maluku Utara. Dan soal sejarah, Maluku Utara ibarat buku sejarah yang sangat menarik. Anda tentu masih ingat betapa heroiknya Sultan Baabullah dari Ternate maupun Sultan Nuku dari Tidore.

Masjid Raya Al-Munawar, Ternate. Sumber: koleksi pribadi
Masjid Raya Al-Munawar, Ternate. Sumber: koleksi pribadi
Tidak hanya sejarah kejayaan Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore, dll. Pulau Morotai, salah satu pulau dan kabupaten di Maluku Utara pun tercatat dalam sejarah Perang Dunia II. Di pulau inilah Jenderal Douglas McArthur pernah mendaratkan pasukannya yang terkenal pada 15 September 1944 dan menaklukkan pasukan Jepang. Kini pengunjung ke Morotai bisa menyaksikan sebuah monumen untuk sang Jenderal di Pulau Zum zum yang berada di seberang kota Daruba, ibukota Morotai.

Peninggalan Perang Dunia II juga bisa dilihat di Kao - Halmahera Utara. Kota kecamatan ini pernah menjadi markas ribuan pasukan Jepang antara tahun 1942-1945. Pada puncaknya, jumlah prajurit Jepang mencapai 42,000. Dan seperti di berbagai tempat lainnya, Jepang juga membangun banyak barak hiburan di sini. Lengkap dengan 'Jugun Ianfu' dari berbagai negara taklukkan. Kampung Kao yang damai pun pun sempat disebut "Little Tokyo".

Kini jejak pasukan Jepang hanya bisa dilihat dari bangkai Kapal Toshimura yang karam di Teluk Kao akibat dibom pasukan AS. Dan tentunya bekas landasan terbang yang dibangun Jepang yang kini menjadi bagian dari Bandara Kuabang Kao.

Teluk Jailolo- Halmahera Barat. Sumber: koleksi pribadi
Teluk Jailolo- Halmahera Barat. Sumber: koleksi pribadi
Meskipun Maluku Utara belum menjadi destinasi wisata unggulan di Indonesia, namun jalan ke arah sana terbuka lebar. Apalagi provinsi ini kian rajin mempromosikan diri lewat berbagai aktivitas bahari yang dibalut atraksi budaya yang memikat. Sebut saja, "Festival Teluk Jailolo", salah satu festival tahunan yang digelar sejak tahun 2009 di Kabupaten Halmahera Barat.

Begitu pula, "Sail Morotai" yang pernah dilaksanakan Kabupaten Morotai dan diikuti "Festival Morotai" yang bertujuan melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya lokal, serta mengenalkan potensi wisata Morotai. Dan aktivitas teranyar yang baru saja diluncurkan di bulan April ini adalah "Road to Sail Tidore 2021", yang puncak acara akan berlangsung dari 20 sampai 26 September 2021. Sangat menarik, bukan?

Pantai Jikomalamo-Ternate. Sumber: koleksi pribadi
Pantai Jikomalamo-Ternate. Sumber: koleksi pribadi
Andaikan Anda tidak mengikuti berbagai festival yang telah masuk di "Calender of Events" di atas pun, Maluku Utara tetap saja sangat menarik untuk dikunjungi hampir sepanjang tahun. Ternate, misalnya, menyajikan begitu banyak destinasi wisata yang sangat menawan hati. Mulai dari Hol Sulamadaha yang indah hingga Pantai Jikomalamo yang memesona.

Baca juga: "Ternate, Mutiara di Timur yang Fotogenik"

Dari Ternate, yang merupakan pintu gerbang utama ke provinsi ini, Anda pun dengan mudah bisa mengunjungi Pulau Tidore yang bersejarah. Di mulai dari Pelabuhan Rum, bagaimana kalau kita mengelilingi pulau Tidore? Selain mengunjungi kota Soasiu, bisa juga singgah di benteng Tahula yang dibangun Spanyol pada tahun 1610.

Pulau Pasilamo- Halmahera Utara. Sumber: koleksi pribadi
Pulau Pasilamo- Halmahera Utara. Sumber: koleksi pribadi
Tidak kalah menariknya, menyeberang ke Sofifi dan menyusuri Jalan Trans Halmahera menuju Kota Tobelo - Halmahera Utara (Halut) yang memiliki banyak pantai dan pulau indah. Salah satu atraksi alam terbaru di Halmahera Utara adalah Teluk Bongo di Galela yang disebut-sebut sebagai miniatur Raja Ampat.

Dari Tobelo menyeberang ke Pulau Morotai, Anda tidak hanya menyaksikan destinasi bersejarah serta Monumen McArthur. Namun, di kabupaten ini ada dua buah pulau yang hanya bersambung ketika laut sedang surut. Itulah Pulau Dodola Besar dan Dodola Kecil yang begitu memikat. Sebagian pelancong bahkan menyebutnya seperti surga kecil. 

Pulau Dodola Besar & Kecil. Sumber: koleksi pribadi
Pulau Dodola Besar & Kecil. Sumber: koleksi pribadi
Bagi pecinta menyelam, Maluku Utara memiliki banyak sekali spot menyelam yang tiada duanya. Selain di sekitar Ternate, spot menyelam juga terdapat di beberapa pulau dekat Tobelo, Kao, dan Bobale di Halmahera Utara. Begitu pulau di sekitar Kabupaten Morotai dan Weda di Halmahera Tengah.

Pariwisata di Maluku Utara kini kian menggeliat. Masing-masing kabupaten berpacu mengemas aset wisata seelok mungkin. Dan jika ada wisatawan Indonesia yang masih kerap memuji keindahan pulau-pulau di Maldives, mungkin sudah saatnya mereka menoleh ke timur Indonesia. 

Di kepulauan ini, kita pun memiliki banyak pulau yang tidak kalah menawan dibandingkan pulau manapun di dunia. Bukan hanya Dodola di Morotai, Pulau Widi di Halmahera Selatan, tetapi mungkin masih ada pulau-pulau lain yang menunggu 'ditemukan'.

Sudah #RinduWisataLagi? #DiIndonesiaAja.

***

Kelapa Gading, 17 April 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: Foto-foto adalah koleksi pribadi, kecuali peta Maluku Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun