Tidak percuma St. Moritz diberi julukan “Top of The World”. Tidak hanya St. Moritz merupakan salah satu kota tertinggi di Eropa, yakni pada ketinggian 1,856 meter di atas permukaan laut. Tetapi, dalam pengertian lain, kota ini memang telah menjadi destinasi tujuan wisata paling top bagi kalangan jetset Eropa dan selebritas dunia.
Mulai dari miliarder terkenal, anggota keluarga kerajaan ternama di Eropa, hingga super model kondang, semuanya memilih kota ini sebagai destinasi liburan mereka, khususnya di musim dingin.
St. Moritz memang bukan kota berlibur biasa. Kota cantik ini diakui sebagai kota lahirnya wisata musim dingin di wilayah Alpen. Dan pernah dua kali terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin.
Dengan sederet prestasi dan prestise yang dimilikinya, kota ini pun seakan identik dengan gaya hidup yang berkelas, penuh gengsi, chic dan elegan. Destinasi impian yang tepat bagi kalangan yang menyukai gaya hidup nan glamor.
Kota St. Moritz, yang berpenduduk sekitar 5,000 jiwa, terletak di tenggara Swiss, di lembah Engadina dan termasuk dalam Kanton Graubunden. Kota ini dapat dicapai dari berbagai kota besar di Swiss maupun kota lain di Eropa tengah. Baik dengan kereta api, bus atau mobil. Kota Davos, Zurich, Munich dan Milan relatif tidak terlalu jauh dari St. Moritz.
St. Moritz memang kota pilihan yang indah dan romantis. Di samping adanya Sungai Inn dan Danau St. Moritz yang menghiasinya, kota ini juga dikelilingi oleh barisan puncak gunung Alpen yang indah. Meskipun St. Moritz juga selalu ramai di musim panas, tetapi reputasinya sebagai destinasi wisata musim dingin lebih diakui dunia.
Kota ini bahkan telah dua kali terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin, yakni pada tahun 1928 dan 1948. Kejuaraan Dunia Ski pun pernah beberapa kali diadakan di sini. Fasilitas untuk olahraga musim dingin di sini tergolong paling komplet.
Sejarah panjang St. Moritz sebagai destinasi wisata musim dingin telah berlangsung sejak tahun 1864. Adalah Johannes Badrutt (1819-1889), seorang hotelier yang membangun Kulm Hotel di St. Moritz dengan berani bertaruh dengan empat tamunya dari Inggris yang saat itu sedang berlibur musim panas di St. Moritz.