Jalur Eropa ke Asia pun bisa ditempuh sekitar dua minggu lebih cepat. Pada tahun 2020, sebagai gambaran saja, Terusan Suez dilewati 18,500 kapal.
Sejatinya, kanal sudah dibuat sejak ribuan tahun lalu. Bahkan pada sekitar tahun 4000 SM sebuah kanal tertua ditemukan di Mesopotamia (kini Irak). Namun, saat itu hanya berfungsi sebagai irigasi. Pembangunan kanal atau terusan kian berkembang seiring kemajuan peradaban manusia. Dan terusan pun kian penting secara ekonomi, ketika berhasil memotong rute pelayaran yang panjang menjadi kian pendek.
Terusan Suez dibangun oleh Suez Canal Company yang didirikan Ferdinand de Lesseps, seorang mantan diplomat Prancis, pada tahun 1858.Â
Projek raksasa ini dikerjakan pada tahun tahun 1859 di Tanah Genting Suez yang membelah benua Afrika dan Asia. Tanah genting adalah celah sempit di antara dua lautan dan memang ideal sebagai lokasi membangun sebuah terusan.
Namun, pada tanggal 17 November 1869, Terusan Suez pun diresmikan. Sejarah terusan ini pun sangat berliku. Krisis Suez bahkan menimbulkan krisis politik yang melibatkan banyak negara, termasuk Prancis, Inggris dan tentu saja Mesir
Dengan panjang 193.3 km saat ini, mulai dari Port Said hingga Port Tawfik-Suez, Terusan Suez bukanlah terusan terpanjang di dunia.Â
Bandingkan dengan Grand Canal di China yang membentang sepanjang 1,776 km dari Hangzhou hingga Beijing.Â
Akan tetapi, peranan Suez secara ekonomi tentu saja jauh lebih penting. Inilah rute yang selalu dilewati kapal-kapal berukuran raksasa, baik kapal peti kemas, maupun kapal tanker minyak.
Sebagai terusan tanpa pintu air (lock), Terusan Suez hanya memiliki satu jembatan yang membentang di atasnya, yakni Mubarak Peace Bridge atau Al Salam Bridge.Â
Jembatan dengan panjang 3.9 km dan tinggi 154 meter tersebut melintang di atas Terusan Suez dan menghubungkan benua Afrika dan Asia.