Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona di Balik Tembok Kremlin

25 Maret 2021   13:48 Diperbarui: 25 Maret 2021   18:31 1455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kubah-kubah keemasan di Alun-alun Katedral- Kremlin. Sumber: koleksi pribadi

Jangan tanya apa yang ada di balik Tembok Kremlin di era Komunis Soviet. Semuanya serba misterius. Tembok itu seakan memisahkan pemerintah Soviet dengan rakyatnya. Kesan tertutup dan dingin seakan menyatu dengan pusat kekuasaan bekas Uni Republik Sosialis Soviet yang telah bubar itu. Bahkan menara-menara lonceng katedral pun ikut diam membisu. Tetapi, itu doeloe!

Di masa Perang Dingin (Cold War), yakni selepas Perang Dunia II hingga tahun 1990, berita politik dunia selalu didominasi berbagai kisah ketegangan politik dan militer antara dua kubu yang berseteru. 

AS dan sekutunya NATO di satu pihak dan Uni Soviet serta negara satelitnya di lain kubu. Di saat itulah pusat pemberitaan seakan berporos di dua lokasi. Gedung Putih di Washington DC dan Kremlin di Moskwa.

Namun, semuanya tinggal lembaran sejarah. Angin perubahan yang berhembus kencang di wilayah Eropa Timur pada akhirnya menyebabkan Uni Soviet kolaps di tahun 1991. Dan Russia, pewaris utama Soviet, pun tidak lagi seperti dulu. 

Negara Tirai Besi inipun mulai membuka pintu-pintunya yang dulu selalu tertutup. Begitupun dengan Kremlin yang kini bisa dikunjungi siapapun.

Tembok Kremlin dari sisi Lapangan Merah. Sumber: koleksi pribadi
Tembok Kremlin dari sisi Lapangan Merah. Sumber: koleksi pribadi
Kremlin, yang berarti “benteng di dalam kota”, bisa dikatakan sama tuanya dengan sejarah kota Moskwa itu sendiri. Dimulai dari ditemukannya suatu bukit strategis oleh Pangeran Yuri Vladimirovich Dolgoruky pada 1156, sang pangeran pun memerintahkan untuk membangun sebuah benteng (Kremlin) di atas bukit di tepi sungai Moskwa ini.

Pada awalnya benteng ini terbuat dari kayu. Tetapi, di era Ivan Kalita (1325-1340), sebuah benteng batu pun mulai dibangun. Selanjutnya, pada abad ke-15, Ivan III Vasilyevich, pangeran Russia pertama yang bergelar Tsar membawa beberapa arsitek ternama dari Italia, seperti Anton Fryazin, Mark Fryazin dan Pietro Antonio Solario. 

Para arsitek tersebut ikut merancang konstruksi benteng menjadi kian kokoh dan indah. Itulah benteng Kremlin yang masih berdiri sampai saat ini.

Great Kremlin Palace & Ivan the Great Bell Tower. Sumber: koleksi pribadi
Great Kremlin Palace & Ivan the Great Bell Tower. Sumber: koleksi pribadi
Kompleks Kremlin masih digunakan sebagai pusat pemerintahan Russia saat ini. Kantor Vladimir Putin, Presiden Russia saat ini, yakni Kremlin Senate berada di dalam Kremlin. 

Begitu juga beberapa bangunan penting dan bersejarah lainnya, seperti Palace of Facets dan Great Kremlin Palace, yang merupakan kediaman resmi Presiden Federasi Russia, meskipun jarang digunakan.

Namun demikian, Kremlin pun terbuka untuk kunjungan wisatawan. Selain Armoury Palace Museum yang sangat populer, wisatawan selalu memadati Cathedral Square atau alun-alun Katedral yang sangat terkenal. 

Di sanalah bangsa Russia seakan hendak memamerkan kehebatan arsitektur masa lalunya yang terus berkilau hingga kini. Tertarik ke Kremlin? Yuk!

Alun-alun Katedral- Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Alun-alun Katedral- Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Dengan lokasinya yang begitu strategis di pusat kota, Kremlin bisa dicapai dengan mudah. Jika naik Metro Moskwa,  ambil Red Line atau jalur 1 dan turun saja di stasiun Okhotny Ryad, yang berada di belakang Museum Sejarah Negara, Lapangan Merah.

Keluar dari stasiun ini, Anda segera bisa melihat sebuah taman indah. Itulah "Alexander Garden" yang memanjang di sisi barat tembok Kremlin. 

Taman indah tersebut adalah salah satu taman umum pertama di kota Moskwa yang didesain oleh Osip Bove pada tahun 1819.

Alexander Garden- Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Alexander Garden- Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Di taman ini juga terdapat “Tomb of the Unknown Soldier”, yakni tugu peringatan perang untuk para tentara Soviet yang gugur selama Perang Dunia. Tugu dengan nyala api abadi ini dijaga tentara muda Russia yang selalu menjadi sasaran bidikan kamera wisatawan.

Tidak kalah menariknya, di lokasi ini juga selalu ada “Changing of the Guard” yang banyak menarik perhatian wisatawan yang datang ke sini. Sudah cukup memotret? Ayo, lanjut!

Pintu masuk dan Menara Tritunggal. Sumber: koleksi pribadi
Pintu masuk dan Menara Tritunggal. Sumber: koleksi pribadi
Hanya beberapa menit jalan kaki, kita pun tiba di depan Troitskaya Tower atau Menara Tritunggal yang menjulang setinggi 80 meter. 

Pintu masuk utama ke Kremlin berada di depan menara yang dibangun pada tahun 1495 oleh arsitek Aloisio da Milano. Ini pintu untuk umum. Sedangkan petinggi negara konon masuk  melalui Borovitskiye Tower, yang berada dekat Museum Gudang Senjata.

Aha, ternyata masuk ke Kremlin tidak sulit. Cukup membayar 700 Rubel (sekitar Rp 132 ribu), kita sudah bisa ‘menerobos’ benteng Kremlin. Meskipun dijaga ketat, jangan takut. Tidak akan ada interogasi. Lupakan film era Perang Dingin, seolah seorang Agen CIA sedang melewati penjagaan ketat oleh Agen KGB. :)

Tembok Kremlin dari sisi Sungai Moskwa. Sumber: koleksi pribadi
Tembok Kremlin dari sisi Sungai Moskwa. Sumber: koleksi pribadi
Kremlin dihiasi 20 menara indah dengan hiasan bintang berwarna merah di ujungnya. Benteng seluas 28 hektar ini dikelilingi tembok sepanjang 2,235 meter dengan ketinggian bervariasi antara antara 5 -19 meter. Sedangkan lebar benteng berkisar 3.5-6.5 meter. Sebuah kubu pertahanan yang kokoh.

Setelah menapak langkah ke dalam benteng Kremlin, banyak pengunjung pun terkagum-kagum. Kremlin sejatinya bukan semata pusat pemerintahan Russia yang kaku. 

Di balik benteng ini, kita akan menemukan Kremlin yang begitu berbeda. Kremlin yang juga sebagai pusat sejarah, budaya, religi dan arsitektur Russia.

Sebagai bukti betapa pentingnya menjaga Kremlin Moskwa sebagai saksi perjalanan sejarah bangsa Russia, maka sejak tahun 1990, badan UNESCO telah menetapkannya sebagai salah satu warisan budaya dunia atau “UNESCO World Heritage Site”.

Alun-alun Katedral - Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Alun-alun Katedral - Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Cathedral Square (Sobornaya Square) adalah tujuan utama semua wisatawan. Alun-alun yang telah menjadi pusat seremoni para Tsar sejak abad ke-14 itu memang sangat menakjubkan. Betapa tidak, di lokasi ini Anda bisa menyaksikan sekaligus 3 katedral Orthodox dan 3 gereja yang sangat menawan!

Ketiga katedral itu adalah Cathedral of the Assumption, Cathedral of Annunciation (Blagoveshchensky sobor) dan Cathedral of the Archangel (Arkhangelsky sobor). Sedangkan tiga gereja lainnya adalah Church of the Deposition of the Robe’ (Tserkov Rizopolozheniya), The Church of Nativity dan Church of Twelve Apostles. Dan tentu saja sebuah menara lonceng Ivan the Great Bell Tower.

Cathedral of the Assumption-Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Cathedral of the Assumption-Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Dari deretan katedral yang ada, pusat perhatian pertama biasanya tertuju ke Cathedral of the Assumption atau juga dikenal sebagai Dormition Cathedral. 

Katedral yang dirancang dengan sentuhan gaya Renaisans dan tradisi Russia ini dibangun oleh Aristotele Fioravanti, seorang arsitek asal Bologna, Italia, pada tahun 1475 hingga 1479.

Katedral ini bukan hanya yang tertua dan termegah, tapi juga yang terpenting – sebagai simbol klaim Moskwa sebagai pelindung utama agama Russia Orthodox. 

Di dalam katedral ini juga berbagai seremoni maha penting dilaksanakan. Misalnya saja, pelantikan para Tsar Russia, pembacaan dekrit negara, dan lain-lain.

Cathedral of Annunciation - Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Cathedral of Annunciation - Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Katedral kedua yang juga sangat memesona adalah Cathedral of Annunciation, yang begitu kondang dengan sembilan kubah keemasan di puncaknya. 

Awalnya, katedral ini digunakan sebagai kapel pribadi  bagi keluarga Tsar. Di sinilah para anggota keluarga tsar menikah, anak-anak calon pewaris tahta dibaptis dan pengakuan (dosa) mereka didengar.

Katedral ini pernah mengalami kerusakan parah saat terjadi kebakaran dan kerusuhan yang melanda Moskwa di tahun 1547, sesudah upacara koronasi ‘Ivan the Terrible’

Setelah direstorasi antara 1562 – 1564, sang Tsar selanjutnya memerintahkan galeri katedral ditutup, lalu menambahkan kapel-kapel dengan empat kubah.

Cathedral of Archangel- Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Cathedral of Archangel- Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Katedral terakhir yang dibangun di alun-alun ini adalah Cathedral of the Archangel yang memiliki lima kubah yang menjadi simbol Jesus Kristus dan Empat Muridnya. 

Dan berbeda dengan gaya tradisional dari Cathedral of Annunciation, katedral ini sangat jelas merefleksikan pengaruh arsitektur ala Renaisans Italia, orde Korinthian dan juga gaya Venezia, khususnya dekorasi kulit kerang di fasade atas dekat atap.

Masih di alun-alun yang sama, terdapat tiga gereja dengan sejarah dan arsitektur yang tidak kalah menarik. Church of the Deposition of the Robe, misalnya, yang dibangun para arsitek dari kota Pskov, antara tahun 1484-1486. Meskipun hanya memiliki satu kubah, tetapi gereja inilah yang dianggap mewakili gaya (awal) arsitektur Moskwa.

Church of the Deposition of the Robe- Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Church of the Deposition of the Robe- Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Sementara itu, Church of the Nativity yang dibangun pada tahun 1393 adalah bangunan tertua yang masih ada di kompleks Kremlin. 

Sayang sekali gereja ini kini tertutup untuk kunjungan wisatawan. Dan gereja terakhir di Kremlin, yakni Church of the Twelve Apostles, yang didirikan tahun 1656, kini merupakan bagian dari Moscow Kremlin Museum.

Church of the Nativity - Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Church of the Nativity - Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Alun-alun Katedral menjadi kian semarak dengan kehadiran Ivan the Great Bell Tower. Inilah bangunan tertinggi di Kremlin, bahkan di seluruh Moskwa pada masanya. 

Dibangun pada tahun 1505-1508 oleh Marco Bono, arsitek asal Italia, menara setinggi 81 meter ini sejatinya adalah menara lonceng untuk ketiga katedral yang berdiri di Kremlin.

Ivan the Great Bell Tower- Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Ivan the Great Bell Tower- Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Cerita sejarah dan arsitektur di Kremlin mungkin saja menarik. Akan tetapi, dalam sebuah perjalanan, kisah-kisah unik berbau legenda juga selalu sukses meraih minat wisatawan. Dan di Kremlin ini setidaknya ada dua objek wisata yang sarat dengan legenda.

Yang pertama adalah sebuah Meriam besar atau Tsar Cannon yang terletak di belakang Katedral Assumption. Dan yang kedua adalah sebuah lonceng besar yang disebut Tsar Bell yang dipajang di samping menara lonceng Ivan.

Kedua benda ini selalu menimbulkan tanda tanya besar bagi siapapun yang pernah mendengar kisah di baliknya. Meriam Tsar itu konon tidak pernah ditembakkan. Dan Lonceng Tsar malahan belum pernah dibunyikan!

Meriam Tsar - Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Meriam Tsar - Kremlin. Sumber: koleksi pribadi
Meriam Tsar yang terbuat dari perunggu ini dibuat tahun 1586 oleh Andrey Chokhov. Panjangnya 5.34 meter, berat 40 ton dan mempunyai kaliber 890 mm. Uniknya, meriam ini konon tidak pernah sekalipun digunakan!

Lonceng Tsar pun menyimpan cerita tidak kalah serunya. Lonceng raksasa setinggi 6.14 meter, diameter 6.6 dan berat 200 ton itu adalah lonceng terbesar di dunia. 

Permukaan lonceng yang terbuat dari perunggu dihiasi relief yang menggambarkan Tsar Alexei dan Ratu Anna Ivanovna, yang menitahkan pembuatan lonceng tsar tersebut pada tahun 1733.

Ada sebuah legenda yang selalu dihubungkan dengan lonceng raksasa ini. Syahdan, ketika Peter I yang berjuluk ‘Peter the Great’ kembali ke Moskwa tahun 1709, setelah meraih kemenangan gemilang atas Swedia di Poltava, sang Tsar pun memerintahkan semua lonceng di Moskwa dibunyikan untuk merayakan kemenangannya.

Lonceng Tsar yang retak. Sumber: koleksi pribadi
Lonceng Tsar yang retak. Sumber: koleksi pribadi
Kota Moskwa pun riuh oleh bunyi lonceng yang memekakkan telinga. Anehnya, hanya lonceng Tsar yang tetap diam. Satu resimen pasukan ikut membantu memukul lonceng tsar ini. 

Tetap saja tidak berhasil. Dalam kemarahannya, Tsar Peter memukul lonceng itu dengan tangannya yang kuat. Lonceng itupun jatuh dan meninggalkan sebuah retakan yang besar.

Kenyataannya, lonceng tersebut baru dibuat tahun 1733. Sedangkan Tsar Peter sendiri telah meninggal tahun 1725. Cerita meriam dan lonceng seakan menjadi favorit para local guide yang mengantar grup wisatawan mengelilingi Kremlin. Terang saja, kisahnya selalu sukses mengundang senyum dan tawa panjang diujung cerita.

Sungai Moskwa dan Kremlin di latar belakang. Sumber: koleksi pribadi
Sungai Moskwa dan Kremlin di latar belakang. Sumber: koleksi pribadi
Kremlin masih menyisakan atraksi wisata lainnya yang populer, yakni Armoury Palace Museum. Namun, untuk masuk ke sini Anda perlu merogoh kocek lagi sebesar 1,000 rubel. 

Dibangun tahun 1851 oleh Konstantin Thon, museum ini menyimpan sekitar 4,000 koleksi yang sangat berharga yang terbuat dari emas dan perak. Koleksi lain terdiri dari berbagai jenis senjata, kereta kuda, mahkota, kostum kerajaan, dll.

Kremlin jelas telah banyak berubah. Sisa keangkeran masa lalu telah lama tersapu badai ‘Wind of Change’. Dan ketika kita sejenak melupakan perbedaan politik, maka semuanya pun bisa menyatu dalam semangat pariwisata. Itulah warna dan atmosfer yang kini terlihat di balik Tembok Kremlin!

***

Kelapa Gading, 25 Maret 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: Semua foto-foto yg digunakan adalah koleksi pribadi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun