Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wisata Museum, dari Pacitan hingga Mancanegara

19 Februari 2021   09:19 Diperbarui: 19 Februari 2021   09:57 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum MACAN- Jakarta. Sumber: www.time.com/ Museum MACAN

Mau tahu museum-museum apa saja di kategori ini? Banyak. Di Jerman, misalnya, ada Museum BMW di Munich, Museum Mercedez-Benz di Stuttgart, Museum Ferrari di Maranello, Heineken Experience di Amsterdam, Carlsberg Museum di Copenhagen, dan lain-lain.

Museum BMW di Munich. Sumber: Arnaud 25/ wikimedia
Museum BMW di Munich. Sumber: Arnaud 25/ wikimedia
Sementara itu di Indonesia ada Museum House of Sampoerna di Surabaya, Museum Bank Mandiri dan Museum BI di Jakarta. Museum MACAN pun berada di bawah group perusahaan AKR Corporindo. Meskipun koleksi museum ini jelas berbeda dengan bisnis AKR (Aneka Kimia Raya).

Kembali ke "Museum dan Galeri Seni SBY - Ani" yang mengundang pro-kontra terkait dana hibah. Penulis tidak akan membahas soal hibah itu lagi. Soal tepat tidaknya, dst, yang sudah banyak ditulis Kompasianer lainnya. Mari kita melihat dari sisi wisata saja. Dari aspek museum sebagai destinasi wisata.

Apakah museum ini bisa lebih sukses dibandingkan museum lainnya di tanah air? Well, kalau ditanya ke Bupati Pacitan, Indartato, jawabannya luar biasa optimis. 

Seperti dikutip dari Kompas, sang Bupati mengatakan, "Sepanjang 2019, kunjungan wisata ke Pacitan sebanyak 2,3 juta orang. Jika museum sudah beroperasi, kami berharap kunjungan wisatawan bisa sampai 5 juta."  Kenaikan yang luar biasa. Entah bagaimana cara menghitungnya. :)

Terlalu optimis? Bisa saja. Sebagai pembanding, Museum Sejarah Jakarta yang termasuk paling populer dengan potensi kunjungan yang jauh lebih besar pun hanya dikunjungi 741,487 wisatawan. 

Padahal museum ini berada di ibukota Jakarta dengan populasi lebih dari 10 juta. Dan persis berdiri di Kota Tua, salah satu destinasi wisata ternama dengan segala kemudahan akses ke sana. Bandingkan dengan Pacitan yang tentunya membutuhkan usaha ekstra bagi pengunjung dari berbagai kota lainnya. Apakah penulis terlalu pesimis? Oh, bukan begitu kawan. Hanya lebih realistis saja. :) 

Terkadang menggantung harapan yang terlalu tinggi, tanpa perhitungan jelas, pada ujungnya hanya membuat patah hati. Dan penulis tentunya tidak berharap suatu saat kita akan memiliki "Museum Patah Hati" kedua di dunia. Hahaha.

Ayo, ke museum lagi! 

Kelapa Gading, 19 Februari 2021

Oleh: Tonny Syiariel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun