Mau tahu museum-museum apa saja di kategori ini? Banyak. Di Jerman, misalnya, ada Museum BMW di Munich, Museum Mercedez-Benz di Stuttgart, Museum Ferrari di Maranello, Heineken Experience di Amsterdam, Carlsberg Museum di Copenhagen, dan lain-lain.
Kembali ke "Museum dan Galeri Seni SBY - Ani" yang mengundang pro-kontra terkait dana hibah. Penulis tidak akan membahas soal hibah itu lagi. Soal tepat tidaknya, dst, yang sudah banyak ditulis Kompasianer lainnya. Mari kita melihat dari sisi wisata saja. Dari aspek museum sebagai destinasi wisata.
Apakah museum ini bisa lebih sukses dibandingkan museum lainnya di tanah air? Well, kalau ditanya ke Bupati Pacitan, Indartato, jawabannya luar biasa optimis.Â
Seperti dikutip dari Kompas, sang Bupati mengatakan, "Sepanjang 2019, kunjungan wisata ke Pacitan sebanyak 2,3 juta orang. Jika museum sudah beroperasi, kami berharap kunjungan wisatawan bisa sampai 5 juta."Â Kenaikan yang luar biasa. Entah bagaimana cara menghitungnya. :)
Terlalu optimis? Bisa saja. Sebagai pembanding, Museum Sejarah Jakarta yang termasuk paling populer dengan potensi kunjungan yang jauh lebih besar pun hanya dikunjungi 741,487 wisatawan.Â
Padahal museum ini berada di ibukota Jakarta dengan populasi lebih dari 10 juta. Dan persis berdiri di Kota Tua, salah satu destinasi wisata ternama dengan segala kemudahan akses ke sana. Bandingkan dengan Pacitan yang tentunya membutuhkan usaha ekstra bagi pengunjung dari berbagai kota lainnya. Apakah penulis terlalu pesimis? Oh, bukan begitu kawan. Hanya lebih realistis saja. :)Â
Terkadang menggantung harapan yang terlalu tinggi, tanpa perhitungan jelas, pada ujungnya hanya membuat patah hati. Dan penulis tentunya tidak berharap suatu saat kita akan memiliki "Museum Patah Hati" kedua di dunia. Hahaha.
Ayo, ke museum lagi!Â
Kelapa Gading, 19 Februari 2021
Oleh: Tonny Syiariel