Kenyataannya, tidak semua museum tergoda mengandalkan pemasukan dari tiket masuk pengunjung. Apalagi misi museum yang lebih mengutamakan aspek pendidikan buat pengunjung. Di negara adidaya AS dan Inggris, misalnya, banyak museum yang bisa dikunjungi secara gratis. Padahal banyak dari museum gratis itu termasuk deretan museum terkenal di negara masing-masing.
Mari kita menuju ke Washington, DC, ibukota negara AS. Di kota ini puluhan museum bisa dikunjungi tanpa perlu membayar sepeser pun. Museum-museum yang berada di bawah kendali Smithsonian Institution adalah museum kelas dunia. Dari sekitar 19 museumnya, beberapa di antaranya sangat terkenal, seperti National Museum of Natural History dan National Air and Space Museum.
Smithsonian Institution sendiri adalah salah satu institusi terkaya di AS. Awalnya didirikan oleh ilmuwan Inggris, James Smithson pada tahun 1846. Smithson meninggalkan semua kekayaannya untuk institut ini. Selanjutnya, dana pengembangan museum juga didapatkan dari donasi keanggotan eksklusif dan berbagai penggalangan dana lainnya.Â
Sama dengan Washington, DC, di ibukota Inggris, London, juga menawarkan banyak museum yang bisa dikunjungi secara gratis. Misalnya, The British Museum, salah satu museum terbaik di dunia. Ada lagi "Natural History Museum", "The Science Museum", dan lain-lain.
British Museum telah berdiri sejak tahun 1753 dan memiliki sekitar 8 juta koleksi. Koleksi museumnya berasal dari era kolonialisme Inggris di masa lalu. Â Termasuk di antaranya koleksi tidak ternilai dari zaman Mesir Kuno. Salah satu sponsor utama museum ini adalah perusahaan minyak British Petroleum (BP).
Museum hanya mengenakan biaya masuk untuk eksibisi khusus atau event tertentu di dalam museum. Selebihnya, museum hanya membuka donasi dari pengunjung yang hendak ikut menyumbang.
Berbeda dengan museum milik pemerintah, banyak museum swasta lainnya sepenuhnya mengandalkan pendapatan dari kunjungan wisatawan maupun penjualan berbagai produk merchandising dari museum. Contohnya, Madame Tussaud Wax Museum, serta jaringannya di berbagai negara. Kini Madame Tussaud Museum juga membuka peluang waralaba. Anda tertarik membukanya di Jakarta?
Yang tidak kalah menarik adalah museum yang dikelola langsung sebuah korporasi atau sebut saja "Corporate Museum". Museum seperti ini didukung sepenuhnya induk perusahaan. Salah satu tujuannya adalah untuk memperkuat jenama perusahaan. Dan tentu saja sebagai salah satu sumber pendapatan lainnya. Terbukti beberapa di antaranya kini telah berkembang menjadi destinasi wisata populer.