Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Menikmati Pesona Kota Paris dari Sungai Seine

25 Januari 2021   17:56 Diperbarui: 30 April 2022   14:54 2424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rute kapal Bateaux-Mouches. Sumber: www.bateaux-mouches.fr

Sebutlah deretan sungai terkenal yang melewati berbagai kota besar nan indah  di Eropa. Mulai dari Thames di London, Douro di Porto, Danube di Budapest, hingga Vltava di Praha. Semuanya indah memesona. Tetapi, yakinlah, tidak ada yang mampu menandingi pesona  Sungai Seine di Paris!

"Eyewitness Travel Guide - Paris" bahkan memastikan, "Tidak ada satupun kota di Eropa yang dapat mendeskripsikan dirinya sendiri lewat sungainya, sebaik Paris dengan Sungai Seine-nya". 

Sungai Seine, yang berasal dari wilayah Burgundy dan berujung di Selat Inggris, bukan sekedar penghias kota Paris. Namun, sungai yang mengalir persis di tengah kota Paris ini juga berperan sangat penting bagi kehidupan keseharian warga ibukota Prancis ini.

Coba kita lihat sekilas makna Seine bagi Paris. Seine menjadi patokan pengukuran jarak. Nomor-nomor jalan ditentukan dari Seine. Zero Point atau Titik Nol pun berada di Ile de la Cite, sebuah pulau kecil di tengah sungai Seine.

Tidak itu saja, sungai ini masih menyuplai setengah kebutuhan air yang digunakan di kota Paris. Seine juga yang membagi ibukota Prancis ini menjadi dua bagian yang berbeda.

Ada bagian yang disebut 'Right Bank' atau tepi kanan sungai, yakni di bagian utara Seine. Dan ada juga yang dinamai 'Left Bank' atau tepi kiri sungai, yakni di bagian selatan Seine.

Right Bank adalah kawasan industri kecil, toko-toko modis, gedung perkantoran dan juga banyak obyek wisata ternama. Sedangkan Left Bank lebih disukai sebagai tempat para seniman dan cendekiawan. Di sisi ini juga kita temukan Latin Quarter, sebuah kawasan yang sangat terkenal sebagai pusat pendidikan sejak abad ke-12.

Sungai Seine dan jembatan-jembatannya difoto dari atas Eiffel. Sumber: koleksi pribadi
Sungai Seine dan jembatan-jembatannya difoto dari atas Eiffel. Sumber: koleksi pribadi
Dan tidak kalah menariknya, dari sungai Seine pula, kita praktis bisa melihat sebagian besar bangunan penting di kota yang dijuluki "City of Light" ini. Puluhan obyek wisata populer di Paris seakan berderet di sepanjang sungai Seine. Mulai dari museum terkenal, gereja ternama, dan lain-lain, bisa dinikmati dari sungai Seine. Dan jangan lupa, puluhan jembatannya yang cantik!

Selain itu, Seine tentu saja jauh dari sepi. Dalam kondisi normal tanpa pandemi, sungai ini selalu sibuk dengan kapal-kapal turis yang lalu lalang setiap hari di sepanjang tahun. Dan salah satu cara terbaik untuk menikmati keindahan Paris secara berbeda adalah mengikuti wisata sungai Seine. 

Wisata sungai Seine dilayani berbagai jenis kapal turis. Di antaranya Bateaux-Mouches, Batobus, Bateaux Parisien, dan lain-lain. Setiap kapal menawarkan aneka paket Seine River Cruise sepanjang hari dengan tarif variatif. Dari 'sightseeing river cruise' alias pesiar saja yang relatif murah, sampai paket 'dinner cruise' atau termasuk makan malam yang mahal.

Suasana tepi sungai Seine dan Bateaux Mouches. Sumber: koleksi pribadi
Suasana tepi sungai Seine dan Bateaux Mouches. Sumber: koleksi pribadi
Namun, bagi kebanyakan turis, "Sighsteeing River Cruise" adalah opsi yang paling menarik. Dan pilihan kapal pun sudah bisa diduga. Tidak lain adalah kapal Bateaux-Mouche yang legendaris.

Perusahaan kapal yang didirikan Jean Bruel tahun 1949 memang sangat terkenal. Setiap tahun, Bateuax-Mouche mengangkut sekitar 2.5 juta penumpang, yang sebagian besar adalah turis mancanegara.

Bateaux-Mouches memiliki paling kurang 15 kapal dengan kapasitas antara 600 - 1,400 penumpang sekali jalan. Dengan durasi yang hanya 1 jam 10 menit dan beroperasi setiap setengah jam, maka tak pelak lagi, inilah kapal yang paling populer di sepanjang Seine.

Untuk mengikuti wisata sungai dengan Bateaux Mouche, yuk kita menuju ke dermaganya yang berada di dekat Pont de l'Alma. Nama jembatan ini mungkin tidak setenar jembatan lain di Paris. Tetapi, sebuah kejadian tragis di terowongan samping jembatan pada April 1998 silam membuatnya sempat terkenal. Betul, kecelakaan tragis yang menimpa mendiang Lady Diana akibat menghindari kejaran mobil paparazzi.

Rute kapal Bateaux-Mouches. Sumber: www.bateaux-mouches.fr
Rute kapal Bateaux-Mouches. Sumber: www.bateaux-mouches.fr
Di puncak musim turis, yang biasanya jatuh antara April - September, dermaga Bateaux-Mouche selalu dipadatin puluhan bus wisata. Suasananya selalu hiruk pikuk dengan ribuan turis dari segala penjuru dunia. Kapal ini memiliki upper deck terbuka yang menjadi tempat favorit mayoritas penumpang. Apalagi bagi yang senang memotret.

Rute yang dilewati Bateaux Mouche sangat menarik. Seperti bisa dilihat di peta rute terlampir di atas, kapal ini melewati hampir semua obyek wisata utama yang ada di sepanjang sungai Seine.

Begitu kapal mulai bertolak ke arah timur, sosok Pont des Invalides, jembatan yang dibangun tahun 1855, segera terlihat. Meskipun jembatan bergaya lengkung ini menarik, dia harus mengalah ke jembatan tetangganya di depan yang jauh lebih terkenal.

Pont Alexandre III yg terkenal. Sumber: koleksi pribadi
Pont Alexandre III yg terkenal. Sumber: koleksi pribadi
Semua penumpang seketika terpukau melihat kemegahan Pont Alexandre III dengan 4 tiang utama di kedua sisi jembatan yang menawan. Pesona tiang itu kian menarik dengan adanya empat patung kuda terbang berlapis emas di puncaknya.

Konon kabarnya, inilah jembatan terindah di Paris yang namanya diambil dari Tsar Alexander III (Russia), ayah dari Nicholas II yang meletakkan batu pertama pembangunan jembatan ini (1896). Jembatan ini menghubungkan kawasan Des Invalides dan Grand Palais di Champs Elysees. 

Belum puas menikmati Pont Alexandre III, kami segera melewati Pont de la Concorde, sebuah jembatan yang membawa kita ke sebuah alun-alun indah di kota Paris, Place de la Concorde. Di alun-alun inilah Marie Antoniette dihukum pancung dengan pisau guillotine, ketika pecah Revolusi Perancis (1793).

Rasanya mata kami terlalu dimanjakan oleh pemandangan dari Seine. Di depan kami, setelah Pont Royal, segera tampak bayangan Museum Louvre. Salah satu museum terbesar di Eropa ini sangat termasyhur dengan ratusan ribu koleksi hebatnya. Misalnya saja, lukisan Monalisa, karya sang maestro, Leonardo da Vinci. Museum ini juga makin tenar setelah menjadi lokasi syuting film "Da Vinci Code".

Kisah Louvre seakan belum tuntas, kami pun sudah melewati Pont du Carrousel, jembatan lainnya di depan Louvre. Dan tidak jauh darinya, lagi-lagi muncul jembatan lain di hadapan kami. Sebuah jembatan kecil yang begitu unik. Itulah Pont des Arts, jembatan khusus untuk pejalan kaki dan jembatan besi pertama yang dibangun di Paris.

Pont des Arts dan Institut de France. Sumber: koleksi pribadi
Pont des Arts dan Institut de France. Sumber: koleksi pribadi
Pont des Arts juga pernah sangat kondang di kalangan pasangan yang sedang memadu cinta sebagai tempat memasang gembok cinta alias "love locks". Akan tetapi, sejak tahun 2015, semua gembok cinta telah dibongkar Dewan Kota Paris. Selanjutnya, pagar jembatan pun ditutup dengan lembaran plastik dan tidak memungkinkan lagi untuk memasang gembok di situ.

Ah, Seine memang menawan. Lihatlah di depan kami. Sebuah jembatan panjang yang melewati Ile de la Cite, kawasan paling bersejarah di Paris. Namanya, Pont Neuf atau Jembatan Baru. 

Tapi jangan salah. Meskipun disebut jembatan baru, jembatan ini sejatinya adalah jembatan tertua di Paris. Mulai dibangun tahun 1578, Pont Neuf baru diselesaikan tahun 1607 oleh Henry IV. Jembatan indah ini memiliki 12 lengkungan dan panjang 232 meter.

Pont Neuf atau New Bridge- Paris. Sumber: koleksi pribadi
Pont Neuf atau New Bridge- Paris. Sumber: koleksi pribadi
Setelah Pont Neuf, berturut-turut kita akan menyaksikan beberapa jembatan lainnya yang menghubungkan tepi kanan sungai dengan pulau Ile de la Cite. Di antaranya, Pont au Change, Pont Notre-Dame dan Pont d'Arcole. Memang banyak jembatan di atas Seine.

Setidaknya, terdapat 37 jembatan yang membentang di atas sungai ini di kota Paris. Sungguh fantastis!

Pont Notre-Dame, Paris. Sumber: koleksi pribadi
Pont Notre-Dame, Paris. Sumber: koleksi pribadi
Ile de la Cite sendiri adalah sebuah pulau kecil di tengah Seine. Di sinilah berdiri gereja terkenal Notre Dame Cathedral. Tidak ada satu bangunan pun yang begitu erat dikaitkan dengan sejarah Paris seperti Notre Dame. Di katedral inilah raja-raja Prancis dinobatkan. Notre Dame mulai dibangun tahun 1163 dan baru selesai tahun 1345.

Sayang sekali, pada 15 April 2019 lalu, sebagian atap dari gereja gotik ini terbakar. Musibah itu menyebabkan puncak menara runtuh dan kerusakan parah di sebagian interior-nya. Dan hingga kini Notre Dame masih dalam proses renovasi dan tertutup untuk umum.

Setelah melewati pulau kedua di Seine, yakni Ile St. Louis, kapal Bateaux Mouches segera berputar balik ke arah barat. Dan ketika kapal melewati jalur sungai antara Ile de la Cite dan tepi kiri sungai (Left bank), maka katedral Notre Dame pun terlihat begitu dekat.

Setelah sekali lagi melewati Pont Neuf dan Pont des Arts dari arah berbeda, di sebelah kiri  kami segera tampak Orsay Museum (Musee d'Orsay), salah satu museum paling terkenal di Paris untuk koleksi seni lukis impresionisme. Tahun 2019 lalu, museum yang dibangun dibekas sebuah stasiun kereta ini mampu menarik sekitar 3.6 juta pengunjung.

Pont des Arts dan Pont Neuf. Sumber: koleksi pribadi
Pont des Arts dan Pont Neuf. Sumber: koleksi pribadi
Akhirnya, setelah melewati Pont de l' Alma, yang tidak jauh dari dermaga Bateaux Mouches, di depan kami segera muncul bayangan Menara Eiffel yang menjulang di langit kota Paris.

Yes, it's Eiffel! Sungguh mengagumkan melihat Eiffel dari Seine. Menara setinggi 324 meter ini selesai dibangun pada tahun 1889 untuk menyambut "Universal Exhibition 1889". Dirancang oleh Gustave Eiffel, menara ini memiliki 1,652 anak tangga sampai ke level 3 dan berat 10,100 tons. Kebanyakan turis hanya naik lift sampai ke level 2. 

Menara Eiffel pernah menyabet status sebagai menara tertinggi di dunia sampai tahun 1931. Namun, gelar tertinggi itu selanjutnya direbut Empire State Building di New York, yang memiliki ketinggian 380 meter. Kini tentu saja sudah banyak menara lain yang melampaui keduanya.

Pada awalnya, konstruksi Eiffel ditentang banyak kalangan di Paris. Tetapi, dengan berjalannya waktu menara indah ini bahkan menjadi simbol kota Paris. Di sisi lain Seine, di seberang Eiffel, berdiri Place du Trocadero, Palais de Chaillot dan beberapa museum lainnya.

Pont-Bir Hakeim, Paris. Sumber: koleksi pribadi
Pont-Bir Hakeim, Paris. Sumber: koleksi pribadi
Setelah melewati Pont Bir-Hakeim, sebuah jembatan indah lainnya di Seine, kami segera melihat sebuah pemandangan berbeda dari kota Paris, yakni replika Patung Liberty. 

Patung ini dipersembahkan bagi kota Paris tahun 1889 oleh komunitas Amerika di Paris. Posisi patung sendiri dibangun menghadap ke barat atau ke arah Patung Liberty asli di New York.

Replika Patung Liberty di sungai Seine. Sumber: koleksi pribadi
Replika Patung Liberty di sungai Seine. Sumber: koleksi pribadi
Sudah lebih satu jam kami menyusuri Sungai Seine dengan segala pesonanya. Dan ketika kapal Bateaux Mouches berputar arah kembali ke dermaganya, semua pesonanya yang baru saja berlalu seakan ingin kami simpan selamanya di hati. So unforgettable!

Betul juga kata seorang pelancong, "Paris is best viewed from its River Seine".

Kelapa Gading, 25 Januari 2021

Oleh: Tonny Syiariel

Catatan: Semua foto-foto adalah koleksi pribadi, kecuali peta rute dari Bateaux Mouches.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun