Masih ingat lagu "Naik Kereta Api"? Lagu ciptaan Ibu Soed yang begitu riang itu membawa kita semua pada kenangan perjalanan dengan kereta api. Coba dengarkan sepotong liriknya, "Naik kereta api, tut, tut, tut." Namun, di era terkini, boleh jadi sebelum kata "tut-tut-tut" selesai dinyanyikan, sosok panjang kereta sudah menghilang dari pandangan. Kereta super cepat saat ini memiliki kecepatan fantastis! Bahkan ada yang sudah mencatat rekor kecepatan di atas 500km / jam!
Industri kereta cepat di dunia terus memacu kecepatannya dari waktu ke waktu. Kompetisi di jalur kereta ini begitu sengit. Bukan soal gengsi negara pembuat semata yang jadi taruhan. Tetapi, secara bisnis pun, kereta cepat telah mampu menyaingi efisiensi dan ketepatan waktu pesawat terbang. Dan di rute tertentu bahkan mampu mengalahkan daya tarik pesawat terbang.
Rute London - Paris, misalnya, adalah salah satu rute paling sibuk di Eropa. Dengan menggunakan kereta api Eurostar, yang mampu melaju hingga 300km per jam, Anda bisa tiba di stasiun Gare du Nord, di pusat kota Paris, dalam waktu 2 jam 15 menit.
Memang waktu terbang dari bandara Heathrow - London ke bandara Charles de Gaulle - Paris hanya 1 jam 20 menit. Namun, jangan lupa, kedua bandara tersebut berada jauh di luar kota.Â
Sedangkan stasiun kereta Eurostar, baik St. Pancras di London maupun Gare du Nord di Paris, berada di pusat kota. Biaya dan waktu menuju stasiun jelas jauh lebih murah dibandingkan ke bandara.
Meskipun tidak ada standar tunggal yang berlaku di seluruh dunia, namun semua jenis kereta yang meluncur di jalur baru lebih dari 250 km per jam sudah dianggap kereta berkecepatan tinggi. Begitu pula, kereta yang melaju di jalur yang sudah ada lebih dari 200 km per jam. Inipun diakui sebagai high-speed train.
Menariknya, dengan makin canggihnya perkembangan teknologi kereta api di dunia, kecepatan kereta berkisar pada 200 - 250 km per jam kini sudah termasuk biasa.  Dan kerap disebut "medium-high speed train". Pasalnya, saat ini sudah banyak kereta api lain, termasuk jenis Maglev, yang telah melampaui kecepatan di atas 400 km/ jam, bahkan hingga 500 km/ jam!
Kereta berkecepatan tinggi di dunia bisa dibilang didominasi kereta-kereta cepat dari China, Jepang, Prancis, dan beberapa negara Eropa lainnya. Amerika Serikat, negara adidaya di dunia, pun belum memiliki kereta api yang benar-benar cepat.
Kereta api yang penulis sendiri pernah mencobanya beberapa tahun lalu bisa melaju hingga 240 km/ jam. Namun, Acela sendiri kini sedang dalam proses peremajaan.
Rangkaian kereta api Acela terbaru, yang diberi nama "Avelia Liberty", rencananya diluncurkan tahun 2021 ini. Kecepatan maksimum pun meningkat ke sekitar 265 km/ jam.Â
Proyek prestisius ini sendiri dikerjakan oleh Alstom SA, sebuah perusahaan pembuat kereta api asal Prancis, yang banyak terlibat di berbagai proyek kereta api di Prancis dan beberapa negara lain di dunia.
Sejarah panjang kereta api super cepat tidak akan jauh dari sejarah Shinkansen yang sangat legendaris di Jepang. Sistem kereta api berkecepatan tinggi pertama, yang disebut Tokaido Shinkansen, tercatat mulai beroperasi di negeri Sakura ini pada 1964. Persis bersamaan dengan diselenggarakannya Olimpiade Tokyo.
Selain itu, Shinkansen juga memiliki rekor lain yang tidak kalah mengagumkan. Dalam sejarahnya yang telah lebih dari 50 tahun, Shinkansen telah mengangkut lebih 10 milyar penumpang. Dan Anda tahu rekor keselamatannya? 100%. Artinya, belum pernah terjadi sekalipun kecelakaan yang menyebabkan korban luka berat dan meninggal.
Sejak kemunculan Tokaido Shinkansen, yang awalnya hanya memiliki panjang rel 515.4 km, kini jaringan rel kereta Shinkansen telah mencapai 2,764.6 km. Dan kecepatan maksimum kereta bisa melaju sekitar 240 - 320 km / jam. Ini kecepatan operasional. Sedangkan dalam berbagai uji coba, kecepatan Shinkansen telah mencatat rekor di atas 400 km / jam. Pantas dijuluki kereta peluru!
Pada awalnya, kecepatan operasional di jalur kereta ini hanya berkisar pada 200 - 250 km / jam. Saat ini, kereta api TGV telah melesat hingga 320 km/ jam di jalur-jalur kereta api di Prancis. Tetapi, sama dengan banyak kereta cepat lainnya, TGV juga masih menggunakan trek konvensional dengan kecepatan maksimum 220 km / jam.
Kereta api cepat TGV (Train Grande Vitesse) atau kereta berkecepatan tinggi adalah kereta api cepat antar kota di Prancis. Kereta api, yang dikelola SNCF ini, mulai membangun projek kereta cepat sejak tahun 1966, jauh sebelum jalur kereta cepatnya tersedia.
Berbicara tentang kereta api cepat di Eropa, maka nama Eurostar tidak mungkin terlewat. Kereta api cepat ini begitu terkenal sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1994, yang menghubungkan stasiun Waterloo International di London dan stasiun Gare du Nord di Paris, serta stasiun Brussels-South di kota Brussels, Belgia. Stasiun Eurostar di London sendiri telah pindah dari Waterloo ke St. Pancras International pada tahun 2007.
Dengan tembusnya terowongan bawah laut itu, maka jalur kereta dari London ke Paris pun terbuka. Rute London -Paris, seperti yang sudah disinggung di awal, sangat populer. Sejak peluncuran Eurostar pertama kali tanggal 14 November 1994, kereta mewah ini telah mengangkut 200 juta penumpang.
Kecepatan Shinkansen, TGVÂ dan Eurostar memang mencengangkan. Tetapi, kecepatan paling cepat kereta modern saat ini justru berada di kereta-kereta yang melaju di negeri Tirai Bambu. Nama kereta super cepat, Fuxing Hao, kini melejit di industri kereta cepat di dunia. Kereta super ini mampu melesat sekitar 350 km/ jam untuk jenis kereta CR400AF dan CR400BF.
Namun, terlepas dari berbagai kelebihan Maglev, kereta jenis ini memiliki biaya pengembangan, khususnya pembuatan rel magnetic, yang sangat mahal.Â
Hingga saat ini, kereta cepat jenis Maglev hanya beroperasi di tiga negara, yakni China, Jepang dan Korea. Jepang sendiri masih terus mengembangkan kereta api jenis ini.
Di samping negara-negara di atas, jangan lupa kereta-kereta super cepat lainnya yang telah ada di Jerman, Italia dan Spanyol. Ketiga negara ini juga telah lama mengembangkan teknologi kereta api berkecepatan tinggi.
Generasi ketiga ICEÂ kini mencapai kecepatan 369 km / jam pada saat uji coba. Sedangkan kecepatan operasional resminya adalah 300 km/ jam.
Dua negara lainnya, Italia dan Spanyol, juga terus memacu konstruksi kereta api cepatnya. Italia kini membanggakan "Frecciarossa 1000"Â yang juga dikenal dengan nama ETR 400. Sedangkan negara Matador, Spanyol, sudah punya AVE yang kini beroperasi di salah satu jaringan kereta api cepat terpanjang di Eropa, yakni sekitar 3,100 km.
Pada tanggal 15 November 2018, Raja Mohammed VI meresmikan kereta api cepat pertama di negara di utara benua Afrika itu. Kereta bernama "Al Boraq", yang melayani rute Casblanca - Tangier sepanjang 323km, mampu melaju kencang hingga 320 km/ jam. Prestasi hebat bagi negara satu-satunya di Afrika yang memiliki kereta api cepat.
Sementara itu, untuk kereta api yang sudah beroperasi di Indonesia, rekor tercepat konon dipegang oleh Kereta Argo Jati yang kini bernama Argo Cheribon. Kereta milik PT Kereta Api Indonesia yang melayani rute Gambir - Cirebon ini mampu melaju di atas 100 km/ jam.Â
Sedikit di atas Argo Bromo Anggrek, yang dulu dikenal sebagai salah satu kereta favorit rute Gambir Jakarta ke stasiun Pasar Turi Surabaya. Argo Bromo Anggrek memiliki kecepatan rata-rata 80.5 km/ jam.
Begitulah teknologi transportasi yang terus berkembang. Tidak hanya di udara, tetapi juga di jalur kereta api. Dan kini mari menantikan kehadiran kereta api cepat Jakarta - Bandung. Sudah tidak sabar, bukan? Hmm, kira-kira cepatan mana ya, antara kereta cepat ini dan Sang Jagoan "Gundala Putra Petir".  Ahaha.
Kelapa Gading, 17 Januari 2021
Oleh: Tonny Syiariel
Referensi: 1, 2, 3, 4, 5, 6Â
Catatan: Semua foto yg digunakan sesuai keterangan di foto masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H