Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sang Inspirator

5 Januari 2021   13:12 Diperbarui: 5 Januari 2021   19:18 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di awal tahun 2021 ini platform Kompasiana tetiba dipenuhi berbagai tulisan dengan tema yang hampir sama. Tentang pasangan Kompasianer yang sangat inspiratif. Apakah ini Topik Pilihan terbaru dari Kompasiana? 


Ternyata tidak. Deretan artikel yang mengalir selama dua hari ini semuanya atas inisiatif masing-masing penulis. Dan hebatnya, jumlahnya bahkan melampaui hampir semua artikel Topik Pilihan yang kerap muncul di beranda Kompasiana. Sangat menarik, bukan?

Well, saya percaya Anda semua sudah bisa menduganya. Siapa lagi kalau bukan tentang Pak Tjiptadinata Effendi, sosok yang seakan tidak pernah berhenti berbagi inspirasi di rumah besar Kompasiana. Dan bersama pasangannya, Ibu Roselina Tjiptadinata yang sama-sama inspiratif, mereka berdua telah mewarnai pentas Kompasiana dalam beberapa tahun terakhir. Keduanya sama-sama Kompasianer yang inspiratif dan sangat produktif.

Pak Tjipta, begitulah saya biasa menyapanya sejak mengenalnya di Kompasiana, adalah sosok yang fenomenal. Betapa tidak. Dalam suatu kesempatan ketika mengejar target 5,000 artikel pas di tanggal 17 Agustus 2020, beliau menulis dengan kecepatan dan konsistensi yang mencengangkan.

Bayangkan saja. Demi mengejar defisit untuk melengkapi jumlah lima ribu, Pak Tjipta mampu menulis sekitar 5 -- 6 artikel per hari. Fantastis! Saya sendiri sejujurnya tidak membayangkan mampu menulis begitu banyak. Sungguh suatu pencapaian yang hebat!

Saat itu saya sempat bertanya dalam hati apa lagi yang ingin dicapai seorang Senior (kini sudah Maestro) seperti Pak Tjipta. Apa makna di balik pencapaian 5,000 artikel di tanggal 17 Agustus 2020? Jawabannya secara tidak langsung saya temukan dalam artikelnya persis di hari Kemerdekaan RI itu.

5,000 Artikel untuk Indonesia Tercinta. Sumber: Kompasiana
5,000 Artikel untuk Indonesia Tercinta. Sumber: Kompasiana

Yang pertama, tentu saja soal komitmen untuk mencapai angka 5,000 tepat di HUT Kemerdekaan RI. Komitmen baginya ibarat sebuah janji suci. Dan yang kedua, yang terasa begitu menggetarkan hati, adalah demi rasa cinta dan bangganya sebagai warga negara Indonesia. Meskipun beliau kini bermukim nun jauh di Australia Barat. Baginya, Indonesia hanya jauh di mata, tapi selamanya dekat di hati.

Berbicara tentang Pak Tjipta tidak akan pernah lengkap tanpa menyebutkan nama sosok pendampingnya yang tidak kalah inspiratif. Ibu Roselina Tjiptadinata, yang selalu saya panggil Ibu Roselina, adalah pasangan paling ideal dan tepat bagi sosok Pak Tjipta. Bukankah ada pepatah, "Di Balik Pria Sukses Selalu ada Wanita Hebat di Belakangnya".

Pak Tjipta dan Ibu Roselina telah lama menghiasi lini masa Kompasiana. Bukan hanya dengan produktivitas keduanya dalam hal menulis, tetapi mereka juga telah membuktikan betapa agungnya sebuah cinta yang tidak pernah lekang digerus waktu.

Seperti sebuah ungkapan lain, "True Love Stories never have endings." Kisah cinta sejati tidak akan ada akhirnya. Itulah yang selalu ditunjukkan Pak Tjipta dan Ibu Roselina hingga menginjak usia perkawinan yang ke-56. Suatu perjalanan cinta yang telah melewati berbagai tantangan di segala musim.

Ada satu kisah yang persis menggambarkan sebuah kesetiaan dan cinta yang tanpa batas. Dalam sebuah artikelnya, Ibu Roselina pernah berbagi kisah ketika beliau berada di suatu persimpangan jalan. Mau melanjutkan karirnya yang sedang menanjak atau memilih mengikuti suami. Di era emansipasi wanita yang melanda dunia, boleh jadi banyak wanita lain memilih melanjutkan karirnya.

Akan tetapi, Ibu Roselina justru tanpa keraguan sedikitpun memilih mengikuti kata hatinya. Memilih selalu mengikuti suaminya yang selamanya dicinta. Meskipun, untuk itu, dia harus meninggalkan karir dan penghasilan yang cukup besar saat itu. Ah, saya begitu tersentuh membaca tulisan itu.

Alangkah beruntungnya seorang Pak Tjiptadinata memiliki isteri yang mendukungnya sedemikian rupa yang rela membuang jauh egonya sendiri. Tetapi, pada saat yang sama, saya juga berbisik dalam hati, betapa bahagianya Ibu Roselina memiliki seorang suami yang sungguh mencintainya. Satu-satunya wanita yang selalu dicintai selamanya. Anak-anak zaman sekarang pasti serentak berteriak, "So sweet!".

Cinta Sejati Pak Tjipta dan Ibu Roselina. Sumber: Kompasiana
Cinta Sejati Pak Tjipta dan Ibu Roselina. Sumber: Kompasiana

Sebagai pembaca buku aktif dan lama berkecimpung di bisnis jasa, saya cukup banyak mengenal banyak tokoh lain yang juga sangat inspiratif. Sebagian di antaranya bahkan menuliskan buku-buku bisnis hingga buku ala 'self-improvement' yang menjadi best-seller. Dan tidak jarang, para pesohor itu pun juga menjadi pembicara favorit di berbagai seminar, workshop, dan lain-lain.

Akan tetapi, saya selalu merasa ada jarak yang terbentang luas antara pembaca ataupun pendengar dengan mereka. Saya hanya mengenal sebatas kisah dari buku mereka yang dibalut dengan kalimat-kalimat yang indah. Penuh kutipan inspiratif. Namun, mereka seakan begitu jauh di atas panggung sendiri. Ibarat melewati lorong di sebuah shopping mall, saya hanya bisa mengagumi mereka sebatas etalase toko.

Sungguh berbeda ketika mengenal Pak Tjiptadinata Effendi, meskipun hanya melalui artikel-artikelnya yang sudah lebih dari 5,200. Dalam banyak kesempatan beliau seolah membuka semua sekat yang ada antara dirinya yang sudah Senior bahkan kini seorang Maestro dengan semua Kompasianer lainnya.

Artikel yang disinggahinya pun tidak harus berlabel apapun. Seakan semua status dan label tidak berarti baginya. Semuanya sama di matanya. Itulah salah satu kehebatan Pak Tjipta dan juga Ibu Roselina yang juga selalu rajin menyapa siapapun.

Soal gaya menulis pun demikian. Pak Tjipta selalu menulis apa adanya. Dengan kalimat yang terlihat sederhana, tapi begitu sarat makna. Mengalir begitu saja, bak sumber mata air yang tidak pernah kering. Pak Tjipta seakan tidak berusaha memoles bahasanya agar terlihat keren. Baginya substansi tulisan jauh lebih bermakna dibandingkan narasi menawan. Di situlah kekuatan Pak Tjiptadinata!

Bagaimana dengan isi tulisan Pak Tjipta maupun Ibu Roselina? Di sini pun kita dibuatnya kian respek terhadap keduanya. Baik Pak Tjipta maupun Ibu Roselina tidak hanya menulis sesuatu yang indah yang sedap dibaca dan menjadi impian banyak pembaca. Tidak begitu bro.

Pasangan inspiratif ini tidak pernah segan mengajak kita ikut menelusuri sepanjang lorong kelam dari masa lalu mereka yang pahit. Tak ada yang ditutupi. Semua cerita suka-duka, manis-pahit, naik-turun kehidupannya dibuka apa adanya. Seakan ingin mengatakan, "Inilah kami!"

Itulah Pak Tjiptadinata Effendi dan Ibu Roselina Tjiptadinata. Kisah keduanya akan terus menjadi panduan hidup kita semua. Ibarat sebuah lilin yang akan terus menerangi lorong kehidupan agar kita semua tidak tersesat ketika melintasinya.

Terima Kasih Pak Tjiptadinata dan Ibu Roselina atas semua inspirasi yang telah dibagikan selama ini. 

Selamat Ulang Tahun Pernikahan yang ke-56! Tuhan Memberkati selalu. Amin.

 

Jakarta, 05 Januari 2021

Oleh: Tonny Syiariel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun