Dan opsi kedua inilah yang penulis ikuti ketika mengunjungi Komodo yang saat itu diatur dan disubsidi sebuah perusahaan kamera terkenal. Sebuah acara bertajuk "Komodo Photo Trip & Workshop".
Secara geografis, Taman Nasional Komodo meliputi tiga pulau besar, yakni Komodo, Padar, dan Rinca, serta dikelilingi puluhan permata indah berupa 26 pulau kecil lainnya.Â
Didirikan tahun 1980 sebagai Taman Nasional Komodo, misi utama taman nasional ini jelas adalah untuk melindungi dan melestarikan satwa endemik Komodo.
Tahun 1991, Taman Nasional seluas 1,733 km persegi ini pun ditetapkan sebagai "UNESCO World Heritage Site". Tidak hanya itu, dalam pagelaran kompetisi "7 Keajaiban Dunia Baru"Â di tahun 2009, Taman Nasional Komodo akhirnya terpilih dan dinobatkan sebagai salah satu dari "New 7 Wonders of Nature" oleh 'New 7 Wonders Foundation'.
Bintang utama alias sang superstar, yang namanya juga disematkan ke nama pulau dan kawasan ini jelas adalah sang Komodo alias "Komodo Dragon". Popularitas dan keunikan satwa berukuran besar ini membuatnya cukup sering wara-wiri di kanal televisi ternama National Geographic Wild.
Panjang rata-ratanya saja bisa sekitar 2--3 meter dengan berat bisa mencapai 100 kg. Dan menurut data "World Animal Foundation", saat ini terdapat sekitar 6,000 komodo yang masih ada di seluruh taman nasional ini.
Pulau Rinca sendiri, seperti yang pernah ramai diberitakan, kabarnya akan disulap menjadi destinasi wisata premium dengan konsep geopark. Meskipun cukup banyak menuai protes, projek ala "Jurassic Park" ini terus dikebut.
Konon kabarnya, di sini akan dibangun berbagai fasilitas. Misalnya, pusat informasi, sentra suvenir, toilet umum, kantor pengelola kawasan, spot swafoto, klinik, ruang terbuka publik dan penginapan unuk peneliti, pemandu wisata (ranger)Â dan dermaga Loh Buaya.
Bagaimana wajah Pulau Rinca ke depannya? Entahlah, yang penting, jangan sampai demi modernisasi yang keblabasan malah merusak kawasan konservasi habitat komodo dan ekosistem yang sudah ada.