Dua gol itu juga mendapatkan julukan berbeda dari Pers dan FIFA. Gol pertama disebut sebagai “Hand of God Goal” dan gol kedua dinobatkan sebagai “Goal of the Century”. Maradona selanjutnya membawa tim Tango melaju hingga final dan merebut Piala Dunia kedua kalinya dalam sejarah setelah tahun 1978.
Selain kisah Maradona, Buenos Aires juga selalu menjadi saksi rivalitas yang sengit antar klub-klub di kota itu, khususnya derby antar dua klub ternama Boca Juniors vs. River Plate. Pertarungan dua tim sekota ini sangat terkenal. Tidak jarang pertandingan bertajuk “Super Clasico” melahirkan permusuhan antar pendukung hingga di luar lapangan.
Buenos Aires masih terus berduka. Kematian Maradona kabarnya menyisakan misteri, yang kini sedang diusut polisi Argentina. Makamnya di Bella Vista Cemetery mungkin saja akan menjadi destinasi ziarah bagi fans Maradona.
Sementara itu, di komplek pemakaman lainnya, yakni La Recoleta Cemetery, yang pernah penulis kisahkan sebelumnya, makam Evita Peron masih selalu menjadi “bintang” lainnya.
Buenos Aires kini memiliki kisah menarik lainnya. Bukan semata soal sejarah arsitektur dan tarian Tango. Namun, juga tentang sepakbola dan salah satu bakat terbaik yang pernah dimiliknya – Diego Armando Maradona.
Adios Maradona!
Kelapa Gading, 01 Desember 2020
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Sebagian foto-foto koleksi pribadi dan sbgn lainnya sesuai keterangan di foto.