Selain berfungsi sebagai kantor dan kediaman resmi Presiden Austria, sebagian ruangan-ruangan di istana raksasa dengan 2,600 ruangan ini, telah dijadikan perpustakaan dan museum-museum.
Museum-museum tersebut, di antaranya Room of Treasure, Ephesus Museum, Art History Museum dan Museum of Ethnology. Konon di Museum Etnologi yang kini disebut “Weltmuseum Wien”, terdapat ruang Indonesia dan perpustakaan dengan literatur mengenai kebudayaan Indonesia.
Selain itu, di salah satu ruangan istana, kita juga akan menemukan anak-anak bersuara bak malaikat, yaitu Vienna Boys’ Choir yang sangat terkenal. Anak-anak ini biasanya menyanyi di saat misa hari Minggu.
Istana bergaya arsitektur baroque ini dibangun oleh arsitek ternama Johann Lukas von Hildebrandt. Dan terletak persis di seberang stasiun Wien Sudbahnhof, istana Belvedere relatif mudah dicapai.
Ada baiknya, kalau anda mengunjunginya, masuk melalui Upper Belvedere di seberang stasiun. Dari sini melewati taman-taman indahnya dan terus menurun ke Lower Belvedere.
Setelah itu, bisa terus ke arah Karlsplatz, yang sudah tidak seberapa jauh lagi. Cara ini lebih menyenangkan dibandingkan anda naik dari Lower Belvedere ke Upper Belvedere.
Nama Belvedere yang berarti 'beautiful view' memang menyajikan suatu pemandangan yang memesona dari kota Wina, khususnya dari Upper Belvedere.
Setelah kematian pemiliknya, istana ini diambil oleh keluarga kerajaan. Lalu, sebelum Perang Dunia I, istana ini sempat dipakai sebagai tempat tinggal Franz Ferdinand, ahli waris tahta kerajaan.