Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Romantika Perjalanan, "Sleepless" di Hotel-hotel Berhantu

1 November 2020   08:56 Diperbarui: 1 November 2020   18:39 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hotel berhantu (Sumber: getty/www.cntravelers.com)

Kisah pengalaman menginap di berbagai hotel selalu tidak terlupakan. Atau bisa juga dibilang, susah dilupakan. Tentunya lebih banyak yang menyenangkan. Tetapi ada kalanya, sebagian pengalaman itu berujung tidak tidur semalaman seperti kisah-kisah berikut ini.

Dalam liku-liku perjalanan, kadang kita mengalami situasi "sleepless" alias tidak bisa tidur, sekali pun mendapatkan kamar yang bagus di sebuah hotel. Apakah anda pernah mengalaminya? Ah, jangan buru-buru berpikir karena ada seseorang yang mengetuk pintu menggodamu. Itu lain lagi ceritanya. :)

Suatu ketika, ketika baru saja check in di hotel NS di pusat kota Medan. Tetiba telpon genggam berbunyi. Seorang teman dari Jakarta menelponku. Setelah jelaskan penulis baru saja masuk ke hotel NS tersebut, dia langsung berkata, "Gak salah bro? Hotel itu kan sudah banyak kejadian... " Seketika, perasaan tidak nyaman dan sejuta imajinasi liar menyergap.

Sedikit kesal tentu saja. Andai kata dia menahan cerita itu hingga setelah penulis check out, tentu jauh lebih baik. Hahaha. Alhasil, malam itu sungguh susah tidur. Malam pun terasa begitu panjang.

Dalam suatu perjalanan lainnya, setelah menginap semalam di hotel G di kota Amsterdam, besok paginya penulis mendapat kejutan. Ternyata banyak peserta tour yang sudah di lobby sejak pagi sekali. Wajah-wajah kusut terlihat jelas. Wajah-wajah kurang tidur.

Apa pasal? Cerita-cerita seram pun beredar dengan cepat. Ada yang merasa selimutnya ditarik. Pintu kamar mandi dibuka dan lain-lain. Hotel berhantu. Dan kisah hotel angker ini pun mendapat pembenaran dari tulisan seorang tamu hotel di situs Trip Advisor. Kesimpulannya, Haunted hotel. Alamak! 

Hotel G tersebut sejatinya cukup baik untuk grup wisatawan. Masalahnya, hotel ini konon dulu pernah menjadi sebuah rumah sakit. Begitu gosipnya. 

Sejarah hotel, yang kini berada di bawah manajemen hotel berbeda, pun sudah menghilang. Tinggal sepotong testimoni tersimpan di Trip Advisor tadi.

Tidak semua hotel tua seperti itu. Namun, harus diakui banyak hotel-hotel tua yang cantik, apalagi dengan dekorasi klasik, kerap menyimpan kisah-kisah yang unik. 

Majalah perjalanan ternama Conde Nast Traveller pun pernah menuliskan artikel bertajuk "17 Haunted Hotels Around the World". 

Salah satu hotel berhantu versi CN Traveler (Sumber: The Langham London /wikimedia)
Salah satu hotel berhantu versi CN Traveler (Sumber: The Langham London /wikimedia)
Kendati demikian, penulis tentunya tidak perlu menulis ulang soal hotel-hotel di artikel tersebut. Lebih seru menuliskan pengalaman perjalanan sendiri, meskipun mungkin tidak seangker hotel-hotel berhantu kaliber dunia itu.

Kembali ke hotel-hotel tua. Di pusat kota Innsbruck -- Austria, misalnya. Hotel MT yang sekarang dikelola sebuah jaringan hotel dari AS pernah memberikan pengalaman aneh tidak terlupakan. 

Di musim panas saat itu, kamar-kamar hotel penuh. Penulis "beruntung" diberikan kamar yang konon di-upgrade alias dinaikkan ke kategori kamar yang lebih tinggi dari yang dibayar. Di sinilah kisah "Sleepless in Innsbruck" terjadi.

Kamar yang diberikan itu didekorasi ala kamar abad pertengahan. Mulai dari bed cover, lapisan wall-paper di dinding, hingga furnitur tua. Langit-langit kamar pun dihiasi fresko. 

Sebuah lampu gantung antik kian membuat kamar ini menjadi ibarat berwisata di sebuah museum istana. Sudah diduga, sepanjang malam mata pun sulit terpejam. Seakan ada yang selalu mengawasi. :)

Pada dasarnya, setiap pelancong biasanya mempunyai preferensi jenis hotel yang akan ditinggalinya. Ada yang menyukai hotel bergaya butik dengan interior penuh furnitur antik. Ada juga lebih memilih hotel-hotel moderen dengan desain minimalis, dan sebagainya.

Kembali ke pengalaman "sleepless" atau tidak bisa tidur itu. Dalam perjalanan lainnya di kota Inverness, Skotlandia, kembali penulis mengalami hal yang sama. Ingat negara ini, ingat kastil-kastil berhantunya.

Sebuah bangunan lama yang dikonversi menjadi hotel itu sungguh indah. Dengan lanskap di sekitar yang tertata rapi membuat hotel ini begitu ideal untuk menginap selama berwisata atau tetirah sekalipun. Kamar-kamar diatur sedemikian rupa sehingga memiliki pandangan ke lingkungan alam sekitarnya. 

Begitu juga kamar penulis yang berada di ujung lorong yang panjang, seakan begitu jauh dari mana-mana. Mau tukar yang lebih dekat, sudah tidak ada satu pun kamar lain.

Kamar yg indah, tapi ada 'sesuatu' di dalamnya (Sumber: dokumentasi pribadi)
Kamar yg indah, tapi ada 'sesuatu' di dalamnya (Sumber: dokumentasi pribadi)
Kamarnya tentu saja indah, tapi entah mengapa, sepertinya ada sesuatu di hotel ini. Ketika masih sore, pandangan ke taman nan luas di belakang begitu menarik. 

Apalagi jendela kamar begitu besar, memberikan suatu pandangan terbuka ke taman. Tetapi, ketika malam pun datang, taman itu seketika menjadi gelap gulita, tanpa sepotong lampu pun.

Seperti pengalaman di hotel lainnya, besok paginya penulis memilih tidak membahasnya. Saat itu, diam adalah emas. Biarlah masing-masing menyimpan pengalamannya sendiri. Sebuah pancingan cerita hanya akan menciptakan kisah-kisah horor lainnya.

Lucunya, kadang sebuah hotel yang terasa aman, setidaknya bagi penulis, tapi ternyata ada gangguan buat tamu lainnya. 

Desember tahun lalu, jelang akhir tahun, penulis kebetulan ditugaskan mengantar sebuah rombongan yang salah satu pesertanya mantan artis bersama keluarganya.

Hotel T di kota tua Santiago de Compostela -- Spanyol memang sudah direnovasi. Namun, bisa dibilang hampir semua hotel di kota itu adalah hotel-hotel tua. Malam yang diguyur hujan itu berjalan tanpa kejadian berarti. Begitu juga ketika meninggalkan kota tersebut, tidak terdengar cerita apapun.

Akan tetapi, ketika kami sedang mampir "coffee stop" dalam perjalanan hari itu, mbak mantan Artis itu tiba-tiba bertanya, "Pak Ton, hotel yang semalam itu berhantu ya?" Duuh, untung semalam hujan dan penulis tidur sungguh nyenyak. Astaga. Hantu pun rupanya memilih artis. Hahaha.

Kisah hotel berhantu tidak selamanya berdasarkan pengalaman sebelumnya. Kadang "hantu" itu bisa saja diciptakan imajinasi sendiri. 

Awal tahun ini, bersama para distributor dari sebuah perusahaan semen, kami sempat melakukan perjalanan ke kota tua Praha. Menariknya, hotel Courtyard yang masih cukup baru itu ternyata berada persis di seberang sebuah pemakaman besar di ibu kota Ceko itu.

Beruntung saja, tidak ada satu pun yang menyadarinya. Padahal, biasanya wisatawan zaman sekarang paling rajin membuka google map. Anda tahu apa yang terjadi, jika mereka sudah tahu lokasi persis hotel ini? Betul sekali. Apapun yang sedikit aneh di dalam kamar mereka, pasti akan langsung diasosiasikan dengan lokasi hotel yang istimewa ini.

Soal hotel-hotel berhantu memang sudah sering terdengar. Misalnya, hotel di kawasan Danau Kawaguchi di Jepang. Begitu juga hotel-hotel di London, Edinburgh, New Orleans dan banyak kota lainnya. 

Di Indonesia pun demikian. Ada di Bandung, Yogya, Malang, Surabaya hingga Bali. Hotel-hotel berhantu ini pun banyak yang termasuk kategori hotel mewah.

Lalu, apakah hotel-hotel itu kemudian sepi tamu? Tidak juga. Bahkan sebagian wisatawan tidak terlalu memusingkan hal tersebut. Mereka malah menyukai hotel-hotel tua dengan atmosfer tempo doeloe.

Salah satu kamar hotel T. (Sumber: www. booking.com)
Salah satu kamar hotel T. (Sumber: www. booking.com)
Di kota Malang yang sejuk, alkisah tersebutlah sebuah hotel butik terkenal bernama Hotel T. Hotel yang menyajikan suasana bangunan indah era kolonialisme ini memang sungguh menarik. Apalagi jika Anda melongok dekorasi kamar-kamarnya yang seakan dibekali furnitur antik yang berharga mahal.

Bagi tamu model penulis, sudah pasti sukar memejamkan mata di ranjang dengan tiang-tiang kayu antik dan berkelambu itu. Ibarat terlempar ke abad sebelumnya. 

Tetapi, wisatawan Eropa selalu menyukai hotel ini, meskipun banyak kisah mistis di balik keindahan hotel. Bahkan, hotel ini konon salah satu hotel favorit wisatawan mancanegara di Malang.

Bagaimana denganmu? Suka hotel kuno seperti itu? Hmm, kalau penulis ke Malang, paling hanya ingin menikmati suasana ngopi di kafe hotel ini saja. Sangat nikmat dan menyenangkan. Tapi untuk menginap, nanti dulu. It's just not my type of hotel to stay. Hikhik....

Sesungguhnya, banyak hal-hal lain yang lebih penting ketika bepergian dan tinggal dalam kamar sendiri. Hal-hal yang justru harus lebih diwaspadai, dari pada kisah mistis "hantu-hantu"  itu. Yang paling berbahaya adalah "hantu" manusia alias penjahat yang bisa saja mencoba memasuki kamarmu.

Hal ini pernah penulis alami di salah satu hotel tua era Uni Soviet di kota Saint Petersburg - Russia. Hotel yang dulu bernama Pribaltiyskaya itu adalah salah satu hotel terbesar di kota yang pernah disebut Leningrad itu. Setidaknya hotel ini memiliki lebih dari seribu kamar.

Dalam suatu kunjungan ke kota ini dan menginap di hotel ini bertahun-tahun yang lalu, penulis mengalami kejadian yang sungguh mendebarkan. Betapa tidak, ketika lewat tengah malam, ada seseorang yang mencoba membuka pintu kamar, bahkan berusaha mendobraknya. Salah kamar? Tidak mungkin. Jika tidak bisa membuka pintu, kan tinggal melaporkan ke reception desk.

Beruntung sekali, pintu kamarku selalu di-double lock dengan rantai pengaman. Bahkan di hotel tertentu di kota-kota dengan reputasi buruk, penulis kadang mendorong kursi dan koper di balik pintu. Suara dobrakan pintu serta bunyi koper terjatuh seketika membangunkanku. Dan boleh jadi, itu pula yang membuat tamu tidak diundang itu segera kabur.

Hantu yang sebenarnya hanya membuat susah tidur. Namun, hantu penjahat bisa membawa masalah. Makanya, jangan pernah lalai memasang rantai pengaman atau mengunci kamar dengan baik, tidak sekadar menarik pintu tertutup. 

Hotel-hotel berbintang dewasa ini tentunya telah memiliki kamera pengawas maupun petugas keamanan lainnya. Namun, selalu antisipasi itu penting.

Jadi, apakah hantu-hantu itu memang ada? Apakah betul hotel-hotel itu berhantu? 

Dari semua pengalaman perjalanan sendiri, penulis harus selalu bersyukur kepada-Nya. Selain hanya mengalami susah tidur, penulis tidak pernah mengalami gangguan apapun. Kuncinya, jangan pernah lupa berdoa, sebelum tidur dan sesaat setelah bangun tidur.

Kelapa Gading, 1 November 2020
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Foto-foto sesuai keterangan di foto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun