Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Chefchaouen, Kota Biru yang Menawan Hati di Maroko

25 Oktober 2020   11:14 Diperbarui: 25 Oktober 2020   12:39 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mr.Ahmed, pemandu wisata di Chefchaouen. Sumber: koleksi pribadi

Selanjutnya, pada tahun 1920, pasukan Spanyol menguasai Chefchaouen dan menjadikannya bagian dari Spanyol-Maroko. Namun, setelah Maroko merdeka pada tahun 1956, Chefchaouen pun dikembalikan.

Mr.Ahmed, pemandu wisata di Chefchaouen. Sumber: koleksi pribadi
Mr.Ahmed, pemandu wisata di Chefchaouen. Sumber: koleksi pribadi
Meskipun sejarah Chefchaouen sangat menarik, tetapi sang local guide, Ahmed, yang menemani kami sore itu, tidak kuasa menahan hasrat semua pendengarnya untuk segera memisahkan diri satu-satu.

Warna-warna biru menawan dari dinding rumah dan lantai lorong dengan anak tangga yang juga dicat itu terlalu menggoda untuk segera diabadikan. Ahmed pun harus dengan sabar memanggil dan menunggu jepretan kamera pengikut tour-nya yang seakan tidak ada habisnya itu.

Pesona utama Chefchaoen bukan terletak pada monumen bersejarah atau bangunan istana spektakuler dan sejenisnya. Bukan juga pada pemandangan alamnya yang indah menawan. Bukan hal-hal seperti yang biasa kita temukan di kota lain.

Chefchaoen terlihat begitu memesona hanya dengan jalan-jalan kecil berliku yang didominasi rumah-rumah berwarna biru, dari biru tua hingga biru muda. Warna-warna biru itu mengisi hampir semua dinding yang ada, begitu juga pintu dan jendela. Bahkan jalan pun ada yang dibirukan!

Rumah penduduk di Chefchaouen. Sumber: koleksi pribadi
Rumah penduduk di Chefchaouen. Sumber: koleksi pribadi
Dengan kian dikenalnya "Kota Biru" ini secara internasional, pelan tapi pasti, Chefchaouen atau juga disebut Chaouen, kian berkembang menjadi salah satu destinasi populer di Maroko. 

Banyak spot yang instagrammable tersebar di berbagai sudut kota tua ini. Dari jalan berliku, pintu rumah, jendela, tembok, dan lain-lain, didominasi warna biru. Jadi, kenapa harus biru? Rupanya ada alasannya.

Ada beberapa teori soal warna biru ini. Salah satunya konon warna biru sangat efektif mengusir nyamuk. Yang lain mengatakan biru adalah simbol langit dan surga, juga sebagai pengingat akan kehidupan spiritual. 

Namun, jawaban berikut ini mungkin paling jujur. Sejak tahun 1970-an, konon kabarnya, dinding-dinding rumah memang diperintahkan untuk dicat biru demi menarik minat wisatawan mengunjunginya. Menarik bukan?

Soal warna biru ini juga akan kian menarik, andaikata orang Chefchaouen sudah mengenal pakar Numerologi Indonesia, Kompasioner Rudy Gunawan. 

Menurut Numerologist pemegang Rekor MURI ini, warna biru sangat identik dengan lautan dan langit. Memandangi lautan biru yang luas dan langit biru yang cerah akan menggambarkan perasaan kita terhadap warna indah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun