Dalam soal menjual kisah misteri atau cerita berhantu (ghost story), bukan hanya dilakukan para sineas, cerpenis, dan novelis. Dalam bisnis wisata, juga banyak pengelola wisata yang membidik ceruk pasar khusus turis-turis bernyali besar.
Coba saja ketik kata kunci 'Ghost Tour' di mesin pencari google, Anda pun segera temukan ratusan tema terkait wisata hantu ini. Nama-nama wisata yang digunakan memang variatif. Tetapi semuanya terkait dunia makhluk halus. Sebuah 'dunia lain', yang mendengar ceritanya saja bisa membuat bulu kuduk meremang.
Wisata-wisata horor itu ada yang dilabeli "Ghost tour". Ada juga yang dinamakan “Haunted History Tour”. Dan yang lebih seram disebut "Spookiest Ghost Tour".
Selain itu, banyak juga bangunan kuno lainnya yang menjadi lokasi wisata dengan stempel haunted alias berhantu. Misalnya, benteng, kastil, penjara, dan lain-lain. Lokasi-lokasi yang di siang hari saja sudah menimbulkan atmosfer menegangkan, apalagi di malam hari ketika wisata hantu itu dilangsungkan. Iiihhh serem!
Ini memang wisata khusus bagi yang berani dan bernyali besar. Bagaimana denganmu, berani?
Semua wisata hantu ini selalu penuh cerita misterius dari masa lalu yang sarat kisah penampakan, sejarah pembantaian, pembunuhan massal, dan sebagainya. Semakin misterius dan menyeramkan, maka wisata ini pun kian populer.
Mengapa wisata hantu selalu unik dan menarik?
Pada kenyataannya banyak manusia suka mendengarkan kisah-kisah berbau hantu. Tidak di Indonesia saja, tapi di manapun di dunia. Ada rasa takut, tapi sekaligus penasaran. Meskipun nama "hantu" selalu tidak nyaman di dengar, bahkan bagi kebanyakan orang, sebaiknya tidak disebut. Akan tetapi, apapun yang berbau hantu selalu menarik perhatian.
Di negara Britania Raya, ada dua kota yang rutin menjual "Ghost tour", yakni kota York dan Edinburgh. Begitu populernya cerita hantu di kedua kota ini, sehingga orang-orang kreatif mengemasnya jadi berbagai paket wisata yang kemudian menjadi wisata khas di kedua kota tersebut.
Sebagian sejarah kelam kota York terkait dengan perang dan pembantaian. Mulai dari penaklukan oleh William the Conqueror (1068), tragedi bunuh diri massal kaum Yahudi yang dikenal dalam sejarah sebagai “The Massacre of the Jews at Clifford’s Tower” (1190), hingga “Siege of York” (1644) yang merupakan dampak perang saudara.