Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kisah di Balik Julukan Negara-negara di Dunia

4 September 2020   09:26 Diperbarui: 4 September 2020   12:54 2490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thailand, Negeri Gajah Putih. Sumber: AP Photo/ www.daily-sun.co

Nama asli atau resmi sepertinya belum cukup. Kadang seseorang juga diberikan nama tambahan alias julukan. Predikat ini diberikan bisa saja karena berbagai alasan. Ada positif, bisa juga negatif. Pemberian suatu julukan ternyata bukan hanya ditujukan kepada seseorang atau kelompok. Namun, juga disematkan ke sebuah kota dan juga negara.

Julukan untuk sebuah negara menariknya berdasarkan latar belakang yang sangat variatif. Ada yang dikaitkan dengan ciri spesifik budaya negeri tersebut. Ada pula dihubungkan dengan flora dan fauna khas yang asli dari negeri itu. Dan bisa juga bertalian dengan lambang negara dan situasi politik yang pernah ada, dan sebagainya.

Dari sini kita pun menemukan julukan ke berbagai negara di dunia itu berasal dari beberapa binatang khas, tanaman, bunga, tari-tarian tradisional, letak geografis, dan lain-lain. Menarik sekali bukan?

Sebagian besar negara umumnya memiliki satu julukan terkenal. Meskipun, ada juga beberapa negara memiliki dua atau lebih julukan yang sama-sama terkenal.

Thailand, Negeri Gajah Putih. Sumber: AP Photo/ www.daily-sun.co
Thailand, Negeri Gajah Putih. Sumber: AP Photo/ www.daily-sun.co
Thailand, misalnya, dijuluki "Negeri Gajah Putih" terkait dengan tradisi di negeri yang dulunya disebut Siam ini. Gajah putih adalah sejenis gajah langka yang dianggap suci dan simbol kekuasaan kerajaan.

Konon semua gajah putih yang ditemukan di kerajaan harus diberikan kepada Raja Thai. Ada kepercayaan, bahwa makin banyak gajah putih yang dimiliki raja, makin besarlah kekuasaannya. Dan nasib kerajaan pun kian baik. Karena tradisi-tradisi inilah, Negeri Siam juga dijuluki sebagai "Negeri Gajah Putih". 

Simbol binatang khas juga diberikan ke negara Tiongkok yang dijuluki "Negeri Panda", merujuk ke binatang khas asli dari negara yang juga disebut "Negeri Tirai Bambu" ini.

Panda adalah binatang langka dan hewan asli Tiongkok Tengah. Hidup di kawasan pegunungan sekitar Sichuan, Panda kini menjadi semacam lambang negara Tiongkok (China). Hewan pemakan bambu ini malah sudah tampil dalam koin emas negara tersebut.

Tiongkok, Negeri Panda. Sumber: J.Patrick Fischer/ wikimedia
Tiongkok, Negeri Panda. Sumber: J.Patrick Fischer/ wikimedia
Selain itu, Tiongkok juga kerap disebut "Negeri Tirai Bambu". Ada sebabnya. Tanaman bambu termasuk yang banyak ditemukan di negeri yang maha luas itu. Bambu jenis 'bambusa multiplex' yang terkenal dengan kualitasnya, diketahui banyak terdapat di sana. Itulah sebabnya negeri dengan populasi terbanyak di dunia ini juga menyandang julukan "Negeri Tirai Bambu".

Seakan bersaing dengan Tiongkok, negara raksasa lainnya, yakni Russia, juga memiliki dua julukan. Nama "Negeri Beruang Merah" sudah sangat populer. Tapi, Russia juga disebut "Negeri Tirai Besi", yang dilatarbelakangi sistem komunis masa lalu yang sangat represif dan tertutup.

Julukan Beruang Merah sebetulnya mengarah ke Beruang Russia yang telah lama menjadi simbol sejak era Kekaisaran Russia, Uni Soviet hingga Federasi Russia saat ini.

Biasanya beruang Eurasia berwarna coklat ini digunakan dalam kartun, drama, dan lain-lain sejak abad ke 16. Namun, khususnya dalam karikatur Inggris dan AS di masa perang dingin, julukan ini berkonotasi negatif dengan menilai Uni Sovyet itu besar, brutal dan kaku, sama seperti si beruang tadi.

Moscow, ibukota Negeri Tirai Besi Russia. Sumber: dokpri
Moscow, ibukota Negeri Tirai Besi Russia. Sumber: dokpri
Sementara itu, dua negara di Pasifik Selatan, yakni Australia dan Selandia Baru juga mendapat julukan berdasarkan nama binatang asli dari negara masing-masing.

Australia sudah sangat populer dengan julukan "Negeri Kangguru" atau Kanguru. Mamalia yang memiliki kantung dan memiliki dua kaki belakang yang sangat kuat ini merupakan nama dari salah satu satwa khas di negara tersebut. Nama Kangguru diambil dari bahasa suku Aborigin, suku asli Australia, yakni Gangguru.

Begitu pula dengan Selandia Baru yang penduduknya disebut 'Kiwi'. Bukan karena banyaknya buah kiwi yang kini bisa ditemukan di toko buah di Jakarta. Tetapi, karena adanya burung Kiwi yang merupakan burung khas negara nan indah ini.

Burung Kiwi, salah satu spesies burung yang tidak bisa terbang, kini telah menjadi ikon negara beribukota Wellington ini. Burung ini dianggap memiliki semangat nasional negeri itu yang mampu bertahan dan berevolusi selama jutaan tahun. Hebat bukan? 

Jika negara-negara di atas dijuluki karena keberadaan binatang khasnya, lalu bagaimana dengan negara-negara lainnya?

Negeri Kincir Angin Belanda. Sumber: dokpri
Negeri Kincir Angin Belanda. Sumber: dokpri
Dua negara di Eropa barat, yakni Belanda dan Spanyol juga punya julukan tersendiri. Belanda kerap disebut "Negeri Kincir Angin" dan juga sebagai "Negeri Tulip". Dan Spanyol dinamakan "Negeri Matador". 

Soal Belanda, kita di Indonesia mungkin sudah lebih kenal. Oh, bukan karena logo toko roti 'Holland Bakery' berbentuk Kincir Angin itu. Namun, sejarah kolonialisme Belanda telah lama masuk dalam buku sejarah, sejak kita semuanya masih di bangku sekolah.

Kincir angin seakan telah menjadi bagian dari kehidupan orang Belanda. Pada awalnya, kincir angin dimanfaatkan untuk memompa air dari dataran rendah dan dibuang ke sungai atau laut di atas tanggul.

Dataran rendah pun bisa digunakan. Kini ikon negeri ini masih banyak ditemukan, tapi lebih banyak digunakan sebagai destinasi wisata atau hanya sebagai objek foto belaka.

Belanda juga dikenal sebagai "Negeri Tulip". Salah satunya karena tingginya budidaya bunga cantik ini di sana. Meskipun tulip berasal dari Turki, tapi Belanda lah yang sukses mengembangkan spesies Tulip dan memamerkan dalam pameran tahunan bunga tulip Keukenhof di Lisse.

Negeri Matador Spayol. Sumber: Daniel Ochoa/AP Photo
Negeri Matador Spayol. Sumber: Daniel Ochoa/AP Photo
Bagaimana dengan Spanyol? Nah, negeri di semenanjung Iberia ini dinamai "Negeri Matador", yang tentunya dikaitkan dengan salah satu atraksi budayanya yang paling terkenal, yaitu Matador de Toros. 

Matador adalah salah satu atraksi budaya yang paling mendebarkan di Spanyol. Dalam pertunjukan ini, seorang torero (bull fighter) akan bertarung melawan banteng. Sang torero yang jago akan mempermainkan dan pada akhirnya membunuh banteng tersebut. Akan tetapi, ada kalanya, nasib bisa saja berbalik. Sang torero yang takluk ditanduk sang banteng.

Soal menggunakan nama bunga, bukan hanya Belanda dengan Tulip-nya. Di Asia, negara Jepang memiliki julukan "Negeri Sakura", selain julukan lain sebagai "Negeri Matahari Terbit".

Negeri Sakura Jepang. Sumber: www.zekkeijapan.com
Negeri Sakura Jepang. Sumber: www.zekkeijapan.com
Sakura atau cherry blossom adalah bunga nasional Jepang yang sangat terkenal. Bunga cantik dengan warna merah jambu dan putih yang menawan ini biasanya mekar pada musim semi, yang mulai sekitar akhir Maret hingga Mei.

Sementara itu, julukan "Negeri Matahari Terbit" berhubungan dengan sejarah panjang negeri ini. Nama asli untuk Jepang adalah Nippon atau Nihon yang artinya 'asal muasal matahari'.

Lain lagi dengan Korea Selatan. Negara yang kini kondang dengan Drakor-nya ini disebut "Negeri Ginseng". Julukan ini diberikan tidak lain karena banyaknya tanaman ginseng dibudidayakan di sana. Jika berwisata ke Korsel, sudah pasti anda akan diajak juga mampir ke salah satu toko ginseng.

Akar ginseng dikenal memiliki banyak khasiat untuk meningkatkan stamina tubuh. Dalam dunia kuliner Korea, ginseng juga digunakan dalam berbagai jenis masakan. Salah satunya yang terkenal adalah 'ginseng chicken soup' atau Samgye-tang. Jenis kuliner sehat ini bisa ditemukan di banyak resto Korea di Jakarta.

Di Amerika Selatan, ada dua negara, yakni Brasil dan Argentina, yang diberi julukan sesuai dengan tarian khas negeri masing-masing. Brasil dijuluki "Negeri Samba", sedangkan Argentina sebagai "Negeri Tango". 

Tarian Samba sudah sangat mendunia. Tarian yang diiringi genre musik yang berakar dari Afrika, makin dikenal dunia karena sering ditampilkan dalam Karnaval di Rio de Janeiro (Carnaval do Rio de Janeiro) yang sangat spektakuler. Bahkan gaya bermain sepakbola tim nasional Brasil pun dianggap 'bak tarian Samba'. Itulah sebabnya tim nasional sepakbola Brasil juga dilabeli "Tim Samba".

Negeri Tango Argentina. Sumber: contexttravel.com
Negeri Tango Argentina. Sumber: contexttravel.com
Jika di Brazil ada Samba, maka di negara tetangganya di selatan, Argentina, kita pun kenal dengan tarian Tango. Jenis tarian ini lahir sekitar pertengahan tahun 1800.

Ketika Tango mulai ditarikan di ruang dansa di Teatro Opera (sebuah teater besar di Buenos Aires) dari tahun 1902, tarian Tango Argentina ini pun meraih popularitas di seluruh kota dan negeri.

Tango yang berasal dari kelas bawah di kota Buenos Aires, kian terkenal ketika digambarkan dalam berbagai budaya pop, seperti dalam film thn 1992 yang sangat terkenal, "The Scent of a Woman", di mana Al Pacino dan Gabrielle Anwar berdansa Tango Argentina.

Yang agak unik adalah julukan "Paman Sam" untuk negara super power Amerika Serikat (AS). Konon kabarnya, ini berdasarkan sebuah legenda tentang "Uncle Sam" yang berasal dari nama Samuel Wilson, seorang penyuplai daging asal Troy, New York.

Uncle Sam Memorial statue- AS. Sumber: Daderot / Wikimedia
Uncle Sam Memorial statue- AS. Sumber: Daderot / Wikimedia
Samuel memasok ransum untuk tentara AS selama Perang tahun 1812. Ransum yang dikirim dimasukkan dalam barel-barel yang dicap dengan tulisan "U.S." (United States, Amerika Serikat), tetapi para tentara mengira bahwa U.S. adalah singkatan dari si pemasok, yaitu Uncle Sam.

Meskipun kisah ini diragukan, tapi pada tahun 1989, "Hari Paman Sam" menjadi resmi. Sebuah resolusi Kongres gabungan menetapkan tanggal 13 September 1989 sebagai "Uncle Sam Day", tanggal kelahiran Samuel Wilson. Bahkan sebuah patung perunggu "Uncle Sam Memorial" sudah dibangun untuknya di Arlington, Massachusetts, dekat tempat kelahirannya.

Lalu apa julukan yang diberikan ke negeri tercinta kita Indonesia? Apakah dikaitkan dengan nama binatang khas, letak geografis atau panorama alamnya yang memesona? Ternyata ada beberapa! Di antaranya, Zamrud Khatulistiwa, Nusantara, Negeri Maritim, Negeri Seribu Pulau, dan Negara Kepulauan Terbesar di dunia. 

Bagaimana menurut sahabat Kompasianer, apa kira-kira julukan yang tepat bagi negeri tercinta Indonesia? 

Kelapa Gading, 4 September 2020
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: foto-foto yg digunakan sesuai keterangan sumber foto.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun