Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Pizza, Makanan Khas Italia yang Mendunia

24 Agustus 2020   10:34 Diperbarui: 24 Agustus 2020   10:32 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lombardi's, Kedai Pizza pertama di New York. Sumber: wikipedia.com

Siapa yang tidak kenal pizza? Makanan khas Italia ini begitu mendunia dan bisa ditemukan di ratusan negara di seluruh pelosok dunia. 

Dari negara Islandia di sebelah utara Samudera Atlantik, hingga Selandia Baru di barat daya Samudera Pasifik. Dari kota Cape Town di Afrika Selatan, sampai di pusat kota Moskow di Russia.

Pizza adalah kebanggaan nasional orang Italia, sama pentingnya seperti Nasi Goreng bagi Indonesia. Kedua jenis makanan ini seakan menjadi duta kuliner yang mewakili suatu warisan budaya kuliner yang hebat dari masing-masing negara.

Bagi penggemar pizza sejati pasti mengenal berbagai varian pizza yang dijual berbagai restoran pizza di tanah air. Ada pizza ala Italia yang tipis renyah seperti pizza Margherita dan pizza Neapolitan. Namun, banyak juga pizza ala Amerika yang tebal dengan berbagai kombinasi topping yang kaya seperti Meat Lover atau Super Supreme.

Kata pizza pertama kali tercatat di abad ke 10 dalam sebuah manuskrip dari kota di selatan Italia bernama Gaeta di provinsi Latina, dekat perbatasan dengan wilayah Campania. 

Sedangkan pizza modern yang kita kenal saat ini ditemukan di kota Napoli, yang selanjutnya makanan ini serta berbagai variannya menjadi populer hingga kini.

Antica Pizzeria Port'Alba, kedai pizza pertama. Sumber: pinchables.com
Antica Pizzeria Port'Alba, kedai pizza pertama. Sumber: pinchables.com
Sejarah pizza di Italia tidak terlepas dari sebuah restoran pizza bernama, "Antica Pizzeria Port'Alba" yang dibuka tahun 1830. Awalnya restoran ini hanya berupa penjaja pizza di pinggir jalan yang sudah ada sejak 1738.

Kehadiran pizzeria (kedai pizza) ini dengan cepat mengundang banyak pelanggan. Apalagi kota Napoli selalu ramai sejak abad ke 18. Namun, jenis pizza yang dibuat masih sangat sederhana dengan topping seperti bawang putih, garam, minyak zaitun dan sedikit keju.

Maklum saja, sebagian besar pelanggannya dari kalangan kurang mampu, yakni para seniman dan mahasiswa yang tidak berduit saat itu, serta kebanyakan warga Napoli yang masih miskin. Yang luar biasa, restoran ini masih terus beroperasi hingga kini.

Antrian di Pizzeria da Michele. Sumber: ninafood.com
Antrian di Pizzeria da Michele. Sumber: ninafood.com
Meskipun diakui sebagai "pizzeria yang pertama", namun di tanah para jawara pizza ini, ada nama lain yang justru lebih terkenal saat ini. Itulah "L'Antica Pizzeria da Michele" yang dibuka tahun 1870. Pizzeria ini sangat termasyhur dengan pizza bergaya Neapolitan yang masih dibuat dengan menggunakan tungku kayu bakar.

Dan Namanya kian terkenal dan membuat antrian kian panjang, ketika nama kedai pizza ini disebut Elizabeth Gilbert dalam buku "Eat Pray Love". Apalagi ada sebuah adegan ketika Julia Roberts, yang memerankan tokoh Gilbert, menikmati sepotong pizza di dalam pizzeria ini.

Kisah pizza selanjutnya memasuki babak baru, ketika ditemukannya jenis Pizza Margherita pada tahun 1889 oleh Raffaele Esposito, seorang pembuat pizza di Napoli. 

Menurut legendanya, untuk menghormati kunjungan Raja Umberto I dan Ratu Margherita, maka pihak Istana Capodimonte di Napoli pun memesan pizza ke Esposito.

Dari tiga jenis pizza yang dibuatnya, Sang Ratu sangat suka pizza dengan topping yang dibuat dalam warna-warna bendera Italia, yakni merah (tomat), hijau (basil alias daun kemangi), dan putih (keju mozzarella). 

Itulah sebabnya pizza itu, yang awalnya hanya disebut pizza mozarella, selanjutnya dinamakan sesuai nama sang Ratu, Pizza Margherita. 

Pizza Margherita. Sumber: onlineculinaryschool.net
Pizza Margherita. Sumber: onlineculinaryschool.net
Apakah kisah itu benar? Entahlah. Tapi bukankah legenda semacam ini sering menjadi bumbu penyedap dalam sebuah story telling atau guiding. Apalagi jika dihubungkan dengan dunia pariwisata.

Setidaknya legenda Raffaele Esposito dengan pizza Margherita lebih banyak dipercaya, dibandingkan legenda lainnya yang tidak kalah unik. Misalnya, mengaitkan asal usul pizza pertama dengan perjalanan Marcopolo ke China. Ada kisahnya juga, tapi lupakan sajalah.

Orang Italia biasanya mempunyai kebiasaan yang berbeda terkait makanan dan minuman. Cappucino, misalnya, hanya diminum di pagi hari hingga sebelum jam 12.00 siang. 

Lalu bagaimana dengan pizza? Italiano selalu menggunakan garpu dan pisau untuk memotong pizza dan kemudian langsung memakannya dengan tangan. 

Tapi di restoran yang lebih formal, tentunya tidak gunakan tangan. Dan jangan pernah membiarkan pizza menjadi dingin. Konon membiarkan pizza-mu dingin baru dimakan, sama saja melecehan si pembuat pizza (pizzaiolo).

Jika Anda berada di Italia dan ingin menikmati pizza saja, coba kunjungi Pizzeria, yang khusus menjual pizza sebagai menu utama. Namun, pizza juga bisa ditemukan di resto yang lebih formal, yang di Italia disebut Ristorante, maupun restoran ala keluarga seperti Trattoria. 

Apalagi resto yang berlokasi di sekitar kawasan wisata. Intinya, pizza sudah menjadi bagian integral dari kehidupan orang Italia dan bisa ditemukan di mana-mana di negara asal Valentino Rossi ini.

Kembali ke sejarah pizza...

Popularitas pizza mungkin saja hanya dikenal di Napoli dan sekitarnya setidaknya sampai tahun 1940-an, andaikata tidak dibawa para imigran asal Napoli - Italia yang menyeberang ke benua Amerika.

Lombardi's, Kedai Pizza pertama di New York. Sumber: wikipedia.com
Lombardi's, Kedai Pizza pertama di New York. Sumber: wikipedia.com
Pizza pertama kali dibawa ke AS oleh para imigran Italia yang masuk ke AS via Ellis Island, New York, pada akhir abad ke 19. Dari sinilah makanan asli Italia ini merambah ke kota-kota AS lainnya di mana terdapat populasi imigran Italia cukup besar, misalnya Boston, New York, Philadelphia dan Chicago.

Satu nama yang selanjutnya menjadi legenda adalah Gennaro Lombardi. Imigran asal Italia ini telah diakui oleh Pizza Hall of Fame sebagai orang pertama yang membuka pizzeria di kota New York AS pada tahun 1905. Pizzeria bernama Lombardi's ini berlokasi di Jl. Spring 32, Little Italy, Manhattan.  

Gennaro membawa keahlian bikin rotinya yang dia pelajari dari Napoli untuk membuat pizza buatannya yang kini lebih dikenal sebagai New York-style pizza.

Pengakuan utk Lombardi's. Sumber: commons.m.wikimedia.org
Pengakuan utk Lombardi's. Sumber: commons.m.wikimedia.org
Konon kabarnya, pizza menjadi makin terkenal di AS, setelah berakhirnya Perang Dunia II. Sekembali nya tentara AS yang ditempatkan di Italia ke AS, ikut membawa kebiasaan menyantap pizza di AS, yang sudah lebih dulu hadir di negara itu. Kini pizza bisa ditemukan di seluruh antero Amerika. Bahkan pizza ala Amerika ini begitu dominan dan telah menyebar ke seluruh dunia.

Salah satu jaringan restoran pizza terbesar di AS adalah Domino's Pizza. Tahun 2019 saja, Domino mampu mencatat penjualan sebesar 7.04 milyar dolar AS. Sedangkan jaringan Pizza Hut, yang lebih populer di Indonesia hanya mencapai angka penjualan sebesar 5.56 milyar dolar.

Di Indonesia, kedai pizza bisa ditemukan di hampir semua kota besar, yang umumnya lewat jaringan restoran Pizza Hut. Di Jakarta, misalnya, selain jaringan Pizza Hut, Pizza Marzano, Pizza e Birra dan Domino's Pizza, terdapat juga banyak resto pizza bergaya Italia di berbagai hotel berbintang atau shopping mall kelas atas.

Salah satu jaringan waralaba pizza yang masuk paling awal di Indonesia adalah Pizza Hut. Kedai pertamanya dibuka di Djakarta Theatre, Jl. Thamrin Jakarta, tahun 1984. Kini jaringan Pizza Hut Indonesia, dengan lebih dari 200 restoran, telah tersebar di sekitar 22 provinsi di Indonesia.

Pizza Hut pertama di Jkt. Sumber: pizzahut.co.id
Pizza Hut pertama di Jkt. Sumber: pizzahut.co.id
Bagi penulis sendiri, salah satu resto yang menjual pizza terbaik di Jakarta, adalah Pisa Kafe yang legendaris. Berdiri sejak tahun 2003, kafe ini awalnya hanya menjual gelato, tapi kemudian juga menjual makanan khas Italia lainnya, seperti pasta dan pizza. 

Yang menarik di Pisa Kafe, semua resep makanan dibuat dengan tata cara dan teknik yang sama, asli Italia. Pizza di sini dipanggang secara tradisional di tungku api yang masih menggunakan kayu bakar.

Cerita pizza yang sangat mendunia ini, begitu juga makanan Italia lainnya, tentu bisa menjadi inspirasi bagi semua peminat dan pebisnis kuliner Indonesia untuk juga ikut 'menduniakan' berbagai warisan kuliner tanah air ke mancanegara.

Ada yang mau pizza? Yuk, di-Gofood aja. 


Kelapa Gading, 24 Agustus 2020
Oleh: Tonny Syiariel

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun