Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sumba, Lanskap Menawan Tanpa Polesan

10 Agustus 2020   20:08 Diperbarui: 13 Agustus 2020   05:03 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Savana di Sumba Timur. Sumber: Koleksi pribadi

Lanskap Wairinding sungguh menakjubkan. Hamparan savana yang tersaji begitu memanjakan mata, seakan enggan berkedip menatapnya. Pesona inilah yang telah berhasil menggoda banyak sineas ternama untuk menjadikannya sebagai salah satu lokasi syuting film di tanah Sumba. Film "Pendekar Tongkat Emas", yang digarap sineas Mira Lesmana dan Ifa Isfansyah, adalah salah satu di antaranya.

Sebagaimana kita ketahui, setiap lokasi syuting film akan ikut membantu mengangkat nama destinasi tersebut ke pentas pariwisata nasional. Sumba pun makin dikenal secara luas, baik di dalam negeri, maupun  secara internasional.

Destinasi Sumba pun juga mulai rutin 'dijual' di berbagai pasar wisata internasional oleh beberapa biro perjalanan terkemuka dari Indonesia, termasuk oleh travel agent di Sumba.

Baca juga, "Antara Lokasi Syuting Film dan Destinasi Wisata."

Bukit Wairinding, Sumba Timur. Sumber: Koleksi pribadi
Bukit Wairinding, Sumba Timur. Sumber: Koleksi pribadi
Menariknya, bukit yang bak permadani alam ini mempunyai pesona berbeda di musim kemarau dan musim penghujan. Pada musim kemarau warna rumput akan didominasi kuning kecoklatan, sedangkan di musim penghujan, warna hijau menyegarkan. Namun di musim apapun, waktu terbaik mengunjunginya adalah jelang matahari terbenam di ufuk barat. Para pemburu sunset pasti selalu menikmati sensasi matahari terbenam dari atas bukit ini.

Lanskap Sumba telah lama menggoda imajinasi penulis akan sebuah perjalanan fotografi yang berbeda. Meskipun untuk itu, ada perjuangan yang harus dilalui. Baik medan yang tidak selalu mulus, maupun waktu berburu foto yang tidak biasa. Semua proses itu adalah bagian dari setiap perjalanan yang tidak terlupakan.

Objek-objek wisata di Sumba bertebaran di seantero pulau, dari timur ke barat. Di sekitar Waingapu, selain Bukit Wairinding, masih terdapat dua bukit lainnya, yaitu Bukit Tenau dan Bukit Persaudaraan. Begitu juga Pantai Walakiri, yang menjadi favorit para pemburu foto, hanya sekitar 30 menit perjalanan.

Namun dua objek wisata lainnya yang telah masuk dalam itinerary, yakni Pantai Watu Parunu dan Air Terjun Tanggedu, berlokasi lebih jauh. Tapi keduanya menyimpan keindahan yang jangan sampai terlewatkan. Kalau Watu Parunu terkenal sebagai lokasi menyambut sunrise, maka Air Terjun Tanggedu juga populer karena keunikan lokasinya di antara tebing-tebing.

Pantai Walakiri, Sumba Timur. Sumber: Koleksi pribadi
Pantai Walakiri, Sumba Timur. Sumber: Koleksi pribadi
Spot favorit yang sudah begitu viral di jagat sosmed maupun blog fotografi adalah Pantai Walakiri. Inilah objek wisata unik yang begitu hits di mata pehobi fotografi lanskap maupun pemburu foto instagrammable. Bahkan demi mendapatkan foto-foto dengan nuansa berbeda, maka penulis dan teman-teman komunitas fotografer saat itu mendatanginya dua kali!

Walakiri hanya berjarak sekitar 23 km atau 30 menit dari kota Waingapu. Lokasi ini begitu ideal untuk menunggu matahari terbenam dan juga menarik ketika menyambut matahari terbit. Namun, bagi penulis sendiri, Walakiri lebih memukau ketika menunggui matahari pelan-pelan menghilang di bawah garis horizon. 

Pantai Walakiri memiliki keindahan yang begitu berbeda. Jika pantai lain populer karena pasir putihnya. Lalu, yang lainnya terkenal dengan formasi batu karang nan keren. Bagaimana dengan Walakiri? Inilah yang unik. Inilah bedanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun