Sejatinya, penulis sendiri pernah mengulas soal berwisata secara virtual sejak 1 April 2020 dengan tajuk "Traveling From Home", yang masih bisa diakses di laman akun FB penulis. Saat itu masih belum menjadi Kompasianer. Namun, tujuan penulisannya tentu berbeda. Artikel itu lebih ditujukan untuk para Tour Leader dan praktisi di bisnis Tours & Travel agar terus mengasah pengetahuannya tentang destinasi wisata secara virtual.
Sedangkan, bagi para traveler (baca: pelanggan) disarankan untuk tetap berwisata secara virtual untuk tetap menjaga gairah bepergian. Dan bisa juga sambil menyusun ulang Bucket List masing-masing.
Toh, seperti kata sebuah pepatah, "Better to see something once than to hear about it a thousand time." Bagaimanapun juga, melihat langsung, meskipun hanya sekali, akan selalu menjadi obsesi semua pelancong. Jadi ketika badai Covid-19 berlalu, kita pun akan kembali berwisata lagi. Berwisata yang sesungguhnya, tidak lagi secara virtual.
Saat ini, mari nikmati saja semua peluang wisata yang ada, meskipun masih secara virtual. Tidak perlu beli tiket, tidak butuh akomodasi, apalagi pusingin dress code yang harus dipakai. Koper tetap disimpan, tidak perlu berkemas, yang penting bergegas, jangan sampai ketinggalan pada waktu yang telah ditetapkan.
Sudah siap? Pastikan gadget sudah fully charged, aplikasi zoom sudah diunduh, kuota data cukup dan ayo berwisata dari rumah.
Let's go!
Jakarta, 17 July 2020
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan:
Foto-foto poster Blibli dan Ira Lathief, penulis dapatkan langsung dari mereka, khusus untuk artikel ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H