Masih ingat sebuah pulau kecil dekat Phuket yang disebut James Bond island? Jelas, itu bukan pulau yang dibeli Roger Moore, aktor utama dalam film "The Man with the Golden Gun". Tapi karena pernah syuting disitulah, maka Khao Ping Kan (nama asli pulau tersebut) harus rela lebih dikenal sebagai pulau James Bond.
Adalah suatu kenyataan bahwa sebuah lokasi film, apalagi film box office, mampu mendongkrak popularitas sebuah destinasi wisata. Karena itulah, nama Khao Ping Kan, salah satu pulau karang di jajaran pulau-pulau kecil di Teluk Phang-Nga, jarang disebut-sebut para turis yang mengunjunginya. Tahunya, itu James Bond island!
Di banyak destinasi wisata lain, meskipun tidak sampai mengganti nama, ketenaran sebuah obyek wisata bisa ikut meroket seiring meningkatnya nilai jual sebuah film yang mengambil lokasi syuting di situ. Bahkan badan pariwisata negara tersebut tidak segan mengemasnya dengan baik, berikut bumbu cerita nan menarik untuk memadukan film dan obyek wisata itu.
Istanbul, metropolis di antara dua benua, adalah lokasi syuting banyak film terkenal. Sebut saja film-film James Bond antara lain "Skyfall", "The World is not Enough"Â dan "From Russia with Love". Lalu, film-film "Inferno", "Charlie's Angels" (2019 film), "Murder on the Orient Express", dan banyak lainnya. Spot syuting tersebar di berbagai lokasi di kota yang dulunya bernama Konstantinopel itu, antara lain Maiden's Tower, Basilica Cistern, Hagia Sophia, Grand Bazaar, Spice Bazaar, dan lain-lain.
Yunani adalah destinasi lain yang terkenal dengan pulau-pulau nan cantik seperti Santorini dan Mykonos, kuil-kuil bersejarah dan juga kuil dengan lokasi yang spektakuler. Tebing Meteora, misalnya, dengan biara cantik di puncaknya, pernah menjadi lokasi syuting film James Bond "For Your Eyes Only". Hasilnya, biara bernama lengkap 'Monastery of the Holy Trinity' itupun makin terkenal dan selalu masuk dalam 'bucket list' para pelancong dunia. Film box office lain seperti "Mamma Mia", yang dibintangi Meryl Streep dan Amanda Seyfried, ikut melambungkan nama pulau Skopelos (Kalokairi), salah satu pulau di kawasan Laut Aegean. Pulau impian Santorini, yang memang sudah mendunia itu, juga pernah jadi lokasi film "Lara Croft Tomb Raider: The Cradle of Life." Dan bagi Tour Guide maupun Tour Leader, tentu pernah menonton film "My Life in Ruins" bukan?Â
New Zealand adalah sebuah contoh menarik lainnya. Dengan begitu banyaknya lokasi pembuatan film terkenal nan epik di sana, maka badan promosi pariwisata negeri Kiwi itu (Tourism New Zealand) pun tidak menyia-nyiakan peluang mempromosikan semua destinasi dalam film-film tersebut. Salah satunya yang masuk deretan film blockbuster adalah "The Lord of the Rings" (juga "The Hobbit") yang lokasi syutingnya di Hobbiton (Matamata), sekitar 2.5 jam dari kota Auckland. Lokasi ini bahkan telah disulap menjadi salah satu atraksi wisata populer dan kini dikenal sebagai 'Hobbiton Movie Set'.Â
Pernah ke Zhang JiaJie di China? Sejak dikenal luas sebagai tempat yang menginspirasi pembuatan film "Avatar" (2009), sebuah film 'science fiction' karya James Cameron, destinasi alam luar biasa ini pun makin rajin dipromosikan Biro-biro Perjalanan Wisata di sana, meskipun lokasi persisnya bukan di China. Sementara itu, di negara Asia lainnya, Korea Selatan mendulang peningkatan kunjungan wisata setelah gencar mempromosikan Nami island sebagai lokasi syuting drakor "Winter Sonata" yang sedang naik daun saat itu. Dan Pulau Nami pun ramai-ramai dijual sebagai salah satu 'highlight' tour ke Korea.
Bahkan destinasi wisata kondang selevel Paris dan Rome pun pernah ikut 'menjual' obyek wisatanya ketika film-film laris yang diadaptasi novel thriller Dan Brown meledak di pasar. Di Paris pernah dijual paket tour 'Da Vinci Code Walking tour' - sebuah tour yang didisain khusus untuk melewati semua spot yang pernah ada di film tersebut. Mulai dari Hotel the Ritz, Museum Louvre, gereja Saint-Sulpice, dll. Hal yang sama terjadi Roma, seiring popularitas film "Angels and Demons", yang juga dibuat berdasarkan novel Dan Brown lainnya. Spot-spot utama dalam film tersebut antara lain Piazza San Pietro, Castel Sant' Angelo, Piazza Navona and Fountain of Four Rivers, Santa Maria del Popolo, the Pantheon, dll.
Tidak itu saja, sebuah film lawas tahun 50an pun masih terus dihubungkan dengan obyek wisata, yakni "Three Coins in the Fountain" yang seakan melekat pada obyek wisata Trevi Fountain. Mumpung masih di air mancur Trevi, sebuah kedai gelato bernama Il Gelato di San Crispino, sekitar 200 meter dari situ, ikut meraup publikasi gratis karena disebut-sebut sebagai tempat Elizabeth Gilbert (diperankan Julia Roberts) nikmati gelato di Roma dalam "Eat, Pray and Love." Allora..., jadi kangen gelato lagi.
Kota-kota seperti Hong Kong, New York dan Los Angeles mungkin adalah suatu kekecualian, tidak perlu lagi promosi lokasi film tertentu. Ketiga kota ini ibarat studio film raksasa. Tidak terhitung berapa banyak film yang rutin dibuat di tiga kota ini. Betapapun, tetap ada beberapa lokasi tertentu yang selalu dikenang para pecinta film dunia.
Jika ke kawasan belanja elit Rodeo Drive di Los Angeles dan juga melewati Hotel Regent Beverly Wilshire, kita akan terkenang kisah romantis Julia Roberts dan Richard Gere dalam film legendaris "Pretty Woman". Begitu juga ketika di New York dan melalui Central Park dan The Plaza Hotel, ingatan kita akan melayang ke sebuah film jadul lainnya yang kerap ditayangkan kembali jelang Natal. Iyaa, film "Home Alone II- Lost in New York". Khusus Central Park, koran online 'The Independent'Â (UK) pernah menyebutnya sebagai "The Most-Used Film and TV Location". Setidaknya, Central Park telah muncul sekitar 231 kali dalam berbagai film. Sebuah rekor tersendiri!
Di Indonesia, pasti kita tidak lupa Belitung dengan pantai Tanjung Tingginya, yang kini lebih dikenal sebagai Pantai Laskar Pelangi. Tidak bisa disangkal bahwa keindahan Belitung kian dikenal luas karena kesuksesan novel dan film "Laskar Pelangi", salah satu karya terbaik Andrea Hirata. Bahkan bangunan sekolah dalam film tersebut, yang notabene bukan obyek wisata, tidak luput ikut dijual dalam paket wisata Laskar Pelangi. Olala...
Film dan pariwisata adalah fenomena yang terus berkembang. Dan sudah terbukti, keputusan melakukan perjalanan ke suatu destinasi kerap dipengaruhi film yang ditonton! Setuju?
Kelapa Gading, 24 April 2020
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Foto2 kolase obyek wisata adalah dari koleksi pribadi. Bisa dilihat di akun IG @tonnysyiariel
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H