Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Suka Souvenir?

22 April 2020   19:00 Diperbarui: 22 April 2020   19:03 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mata uang lama beberapa negara Eropa, yang kini gunakan Euro, sudah mulai dicari, misalnya Lira Italia, Peseta Spanyol, Mark Jerman, Franc Prancis, dan lain-lain.

Pernah dengar ada yang kumpulin botol parfum dalam bentuk mini? Banyak pembuat parfum sering menyediakan ‘tester’ dalam bentuk botol kecil atau berupa ‘giveaway’. Dulu, saya sering menerima suvenir dari seorang teman, manager sebuah duty free di Paris, setiap kali mampir ke tokonya. 

Dari situ saya mengenal merk-merk seperti: Davidoff, Gucci, Lacoste, YVL, Dunhill, Hugo Boss, Armani, Kenzo, dan lain-lain. Kadang kita bisa temukan 'collectible items' dalam satu set yang terdiri dari beberapa merk parfum dalam ukuran mini. Ini jenis suvenir yang menarik dan pasti wangi!

Apakah semua suvenir hanya disimpan di lemari pajangan? Tidak juga. Ada suvenir yang tempatnya bahkan hanya di pintu kulkas. Itulah suvenir berupa logo suatu negara, miniatur obyek wisata, atau apa saja dari bahan ‘magnetic’ yang bisa menempel dengat kuat di pintu lemari es kita. 

Barang-barang kecil itu, yang sering disebut ‘tempelen kulkas’, ibarat catatan perjalanan yang empunya rumah. Kemana pun dia pergi, selalu berusaha membawa pulang 1-2 magnetic untuk dipajang di pintu kulkasnya. Suvenir jenis ini tergolong yang paling dicari para wisatawan. Bukan hanya karena harganya cukup murah, tapi juga sangat mudah dibawa pulang.

Dari semua suvenir yang pernah saya beli, yang paling saya sukai adalah suvenir berupa miniatur dari berbagai obyek wisata terkenal di dunia. Misalnya: miniatur Big Ben, Eiffel Tower, Pisa Leaning Tower, Windmolen, St. Basil’s Cathedral, Sears Tower, Taj Mahal, Great Pyramids, dan seterusnya. Suvenir itu selalu membuat saya terkenang akan setiap perjalanan-perjalanan panjang penuh warna di masa lalu ke kota tempat ‘landmarks’ itu berada.....

Suvenir memang ‘small items’ dan biasanya dilakukan sebagai industri rumah, tapi secara global, industri suvenir adalah bisnis raksasa. Begitu ketatnya persaingan di bisnis ini, sehingga di banyak negara, para penyalur besar barang-barang suvenir memilih mengimpornya dari negara lain, daripada mengandalkan perajin lokalnya yang kadang lebih mahal. 

Dan salah satu negara di dunia yang paling banyak membuat barang-barang ini adalah China. Mulai dari barang-barang suvenir yang dijual di kaki lima di Amrik, Eropa sampai Australia. 

Jadi jangan heran, kalau ada pertanyaan, “Apa persamaan antara suvenir yang dibeli di Fisherman's Wharf- San Francisco, miniatur Eiffel di pelataran Trocadero- Paris dan rangkaian gantungan kunci yang dibeli di Paddy's Market, Sydney?” Jawabannya, sama-sama “Made in China”. 🤣

Kelapa Gading, 22 April 2020
Oleh: Tonny Syiariel

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun