Ayo, siapa yang suka suvenir (cenderamata)? Hakulyakin, banyak yang menyukainya. Inilah salah satu oleh-oleh yang paling sering dibeli ketika berwisata.
Setelah penetapan PSBB di Jakarta dan beberapa provinsi lainnya, kita pun memasuki babak baru dalam upaya mengatasi penyebaran Covid-19. Dan masa tinggal di rumah pun akan kian panjang. Gaak apa-apa, tetap di rumah saja. #stayathome
Berdiam di rumah bukan berarti 'doing nothing'. Rutinitas makan-nonton-tidur niscaya akan membosankan setelah Anda melakukannya sekian minggu. Bagi yang suka memasak, ini saatnya mulai mencoba resep baru. Yang hobi membaca, wow...bisa nikmati hobimu sepuasnya.
Banyak bacaan dalam bentuk e-book yang bisa diunduh gratis. Dan tentunya masih banyak juga yang tetap aktif WFH (work from home) atau mengikuti berbagai webinar yang kian trendy saat ini. Intinya, tetap aktif dan kreatif.
Salah satu aktivitas di rumah yang paling mengasyikan adalah membersihkan kembali berbagai koleksi suvenir dan menatanya kembali. Koleksi suvenir, baik yang kita beli sendiri dalam suatu perjalanan ataupun oleh-oleh dari teman, selalu menyimpan sejuta kenangan. Deretan koleksi itu seakan sebuah catatan perjalanan itu sendiri. Unforgettable!
Apa itu suvenir? “Souvenir is something bought or kept as a reminder of a place or occasion”, begitulah definisi singkat suvenir. Setuju bukan? Kalau saya, pasti setuju. Setiap kali melihat suvenir yang kita beli di suatu tempat, benda kecil dan cantik itu selalu membawa kenangan kita terbang ke masa-masa lalu yang indah.
Suvenir bisa berupa macam-macam benda. Ada berupa gantungan kunci, pembuka botol, tempelan kulkas, miniatur obyek wisata, patung kayu, keramik, ah...... daftarnya bisa panjang sekali.
Ada juga yang mencari suvenir yang lebih spesifik dan dijadikan koleksi, misalnya tumbler atau mug Starbucks, di mana setiap koleksi itu ada nama kota berbeda, tergantung di mana tumbler atau mug tersebut dibeli. Seorang teman saya mempunyai puluhan koleksi mug Starbucks yg tertata indah di ruang kantornya. Keren sekali!
Dulu ketika baru mulai bepergian keluar negeri, saya rajin mengunjungi berbagai Hard Rock Cafe (HRC) di seluruh dunia. Tapi dari berbagai 'collectible items' yang ada, pada akhirnya saya hanya mengoleksi shot-glass saja. Mudah dibawa dan relatif tidak mahal.
Saat ini sudah ada sekitar 70-an. Not bad-lah. Dan setahun terakhir ini, saya juga baru mulai mengoleksi bir, baik yang botol maupun bir kaleng, khususnya yang berukuran 500ml (0.5 lt). Padahal hobi ngebeer sudah lebih dari tiga dekade. Kapan-kapan saya akan nulis khusus soal koleksi ini. Cheers dulu yaa!