Ingin berkuasa jadilah anggota partai dan berharaplah makin terkenal. Langkah lanjut calonkan diri pada pemilihan legislatif. Mulailah dari DPRD Tingkat II terus meniti ke jenjang DPR yang lebih tinggi. Atau jika anda lebih percaya diri bisa langsung ke jenjang DPR. Setelah jadi anggota DPR apa cita-cita tertinggi berikutnya. sebagian menurunkan wilayah cakupan kerjanya dengan menjadi raja kecil di daerah. Mereka mencalonkan diri jadi walikota, bupati atau gubernur. Jika mereka bertahan di tingkat nasional apa jabatan berikutnya yang lebih tinggi yang menjadi incaran. Pilihan adalah menjadi ketua lembaga tinggi negara lainnya, menjadi menteri dan jabatan pamungkas adalah jabatan presiden dan wakil presiden.
Adalah aneh jika seorang pengurus partai yang bukan ketua umum partai ogah jadi menteri karena adanya keharusan letak jabatan di partai. Saya bilang aneh karena kapan lagi ada tawaran jabatan seperti ini akan datang kepadanya. Adakah jabatan lebih tinggi dari jabatan tersebut yang bakal didapatkannya di republik ini jika tidak punya kesempatan jadi ketua umum partai.
Jadi sangatlah wajar jika setiap orang yang diangkat jadi menteri secepatnya mengundurkan diri dari partai. Ini mungkin tidak menarik bagi Muhaimin Iskandar karena beliau sudah pernah jadi menteri, dan beliau mungkin berharap akan mencalonkan diri jadi calon presiden atau calon wakil presiden. Issue lain memang menempatkan Muhaimin sebagai salah satu calon menteri yang yang tidak direkomendasikan oleh KPK dan PPATK.
Wajarnya jabatan presiden dan wakil presiden adalah incaran para ketua partai, walau ini tidak berlaku untuk orang khusus seperti Jokowi yang tanpa jadi ketua umum partai bisa jadi presiden Republik Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H