Hingga kini, persoalan  serius yang masih mengganjal yakni adanya ketidakselarasan pemahaman,  keterbebanan dan rasa tanggung jawab semua orang dalam memberantas pandemi ini.
Ada sebagian orang yang serius menaati aturan, Â himbauan, Â protokol yang ditetapkan, Â namun disisi lain ada orang yang masih apatis.
Kebersamaan dan kekompakan masyarakat dan pemerintah dari berbagai latar belakang dan elemen saat menghadapi pandemi covid-19 seakan masih belum berjalan secara simultan atau lebih tepatnya masih timpang.
Sebagai contoh di beberapa daerah dan dalam kondisi tertentu masih terdapat beberapa bahkan sebagian besar orang yang tidak memakai masker saat beraktifitas di luar rumah,  jarang mencuci tangan,  masih berada di tengah keramaian atau tidak melakukan phisical and social distancing.
Dari persoalan tersebut, Â lantas hal apa yang perlu dilakukan atau karakter apa yang perlu dibangun dari diri sendiri terlebih dahulu sehingga secara bersama-sama dapat melawan pandemi dengan lebih efektif?
Visi Raja, Â Hati Hamba dan Mental Prajurit
Beberapa waktu yang lalu saat sedang survive di facebook, Â tak sengaja saya masuk di akun salah seorang facebooker (akun seorang pengguna facebook). Â
Di halaman profil, Â tepatnya di bagian bawah nama akun facebooknya tercantum sebuah frasa yang berbunyi demikian "visi raja, Â hati hamba dan mental prajurit".
Makna pada frasa yang memuat tiga karakter dari tiga tokoh, Â yang mana masing-masing tokoh tersebut memiliki satu karakter.
Tiga karakter utama yang saya yakini sangat krusial untuk diadopsi oleh siapa pun saat menghadapi sebuah permasalahan atau tantangan apapun.
Â
Dalam hal ini perlu diadopsi dan dibangun oleh seluruh masyarakat Indonesia terkhususnya dalam  pergumulan  melawan pandemi virus covid-19 secara bersama-sama.