Jika dilihat pengertiannya, konflik dalam bahasa Inggris "Conflict", berasal dari bahasa Latin "Configere"Â yang berarti "saling memukul". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti percekcokan; perselisihan; pertentangan.
Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial  antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa oleh individu tersebut dalam suatu interaksi.Â
Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, kepentingan, tujuan dan lain sebagainya.
Dengan dibawa sertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap kelompok dan tidak satu pun kelompok yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok lainnya.Â
Konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya kelompok itu sendiri, sebab tidak ada lagi interaksi.
Akibat Konflik
Konflik yang terjadi dapat menjadi penyebab masalah yang akan merenggangkan, meretakkan dan merusak sebuah relasi dan interaksi antar individu dalam kelompok tersebut.Â
Mengakibatkan perubahan sikap pada individu lain (lawannya), misalnya timbul rasa dendam, benci, iri hati, amarah, saling curiga, dan lain sebagainya. Mengakibatkan kerusakan harta benda bahkan fatalnya dapat menghilangkan jiwa manusia.
Namun konflik tidak selamanya memberi dampak negatif melainkan positif yakni semakin mempererat relasi dan meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok serta dapat menjadi sebuah pengalaman serta pelajaran untuk mendidik seseorang menjadi lebih baik.