Mohon tunggu...
Tonny E. Nubatonis
Tonny E. Nubatonis Mohon Tunggu... Lainnya - Ana Lapangan

_MENULIS UNTUK BELAJAR DAN BERBAGI_ *Ingin banyak belajar tentang Perkoperasian, Literasi Keuangan, Ekonomi, Bisnis dan Teknologi Digital*.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Budayakan Semangat Literasi sebagai Gaya Hidup

1 November 2018   00:50 Diperbarui: 1 November 2018   01:01 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : campus.imcnews.id

Generasi yang bertradisi cinta literasi tentu menjadi inspirasi dan motivasi yang beredukasi serta menguasai informasi di era globalisasi.

Literasi menjadi hak asasi yang tidak hanya untuk para politisi, orang-orang berdasi, orang berorganisasi dan juga para akademisi.

Tradisi literasi bukan sebuah dispensasi dan diskriminasi tetapi bersifat demokrasi.

*

Literasi memiliki pengertian kemampuan untuk membaca dan memahami sebuah tulisan hingga bisa membuat sebuah tulisan. Literasi yang dimaksud dalam konteks khusus membaca dan menulis.

Secara fundamental, literasi menjadi hak setiap individu karena pada hakikatnya manusia merupakan mahkluk yang berakal budi yang membutuhkan didikan dan pemahaman secara kontinu sehingga literasi menjadi sebuah fondasi pendidikan manusia.

Oleh karena itu dalam tulisan kali ini, dengan memiliki pemahaman yang pas-pasan berkaitan dengan literasi, saya akan mencoba membagikan pembahasan beberapa prinsip dan pentingnya literasi berdasarkan pengertian di atas.

  • Literasi dimulai dengan gaya hidup membaca

Mungkin kita pernah mendengar pernyataan yang mengatakan bahwa "buku adalah jendela dunia" dan "membaca buku adalah membaca kehidupan". Jika digabungkan kedua pernyataan tersebut maka "buku merupakan sebuah jendela untuk melihat dan belajar dari kehidupan orang lain yang ada di dunia ini".

Benar, dengan banyak membaca buku kita dapat membaca atau belajar banyak pengalaman dan hal-hal penting dan menarik dari kehidupan orang lain. Sebagai contoh saya membaca buku biografi dari tokoh-tokoh terkenal dan hebat baik itu tokoh-tokoh bangsa sendiri seperti Soekarno, Soeharto, R. A Kartini dll, maupun tokoh dunia seperti Abraham Lincoln, Albert Einsten, Mahatma Gandhi dll. Dengan membaca buku kita bisa belajar berbagai hal berharga dari orang lain dan memiliki pengetahuan yang luas.

Membaca sudah tentu memiliki banyak dampak positif dan manfaat, apalagi bagi seorang penulis.

Seorang pembaca belum tentu penulis, tetapi seorang penulis sudah tentu seorang pembaca. Oleh karena itu, baik seorang penulis atau tidak harus membiasakan diri untuk selalu membaca.

Dengan semakin berkembangnya zaman, penyajian informasi dan ilmu tidak hanya disediakan dalam bentuk buku secara fisik. Penyajiannya juga banyak melalui media online, salah satu contohnya adalah melalui media kompasiana yang sangat bermanfaat bagi para pembaca di media online.

  • Memahami apa yang dibaca

Salah satu hal yang penting dalam literasi adalah kemampuan memahami informasi atau apapun yang dibaca. Pengetahuan akan semakin bertambah apabila apa yang dibaca bisa dipahami dengan baik.

Hanya akan membuang-buang waktu dan hanya sia-sia belaka jika membaca tanpa memahami pesan yang disampaikan. Bahkan paling fatalnya ketika hanya banyak membaca atau membaca secara cepat dan terburu-buru tanpa memahaminya hanya akan merusak pola pikir, seperti yang dikatakan oleh seorang penulis bernama John Piper, dikutip dalam bukunya yang berjudul "Think".

"Membaca tanpa merenungkannya ibarat makan tanpa dicerna", seperti yang dikatakan oleh wakil presiden pertama RI, Bung Hatta.

"Membaca tanpa memikirkannya ibarat makan tanpa mengunyah", seperti dikatakan oleh seorang filsuf dan politikus asal Inggris, Edmund Burke.

Bahkan punya tantangan terbesar ketika membaca informasi yang berhamburan di media online/media sosial. Sangat diperlukan ketelitian, kecermatan dan kebijaksaan dalam membaca dan menyebarkan informasi yang otentik atau bebas dari hoax.

  • Menuangkan segala ide dan gagasan melalui tulisan

Setiap bentuk tulisan yang dibaca dalam bentuk apapun merupakan manifestasi dari ide, gagasan, pengalaman, pengamatan dan hasil pembelajaran/penelitian dari seseorang.

Bahkan seorang yang banyak membaca akan memiliki ide dan gagasan baru tertentu  yang dapat manifestasikan dalam tulisan agar dibaca oleh orang lain.

Seperti yang dikatakan seorang novelis bernama Felix Siauw bahwa "Jika dengan membaca agar kehidupan orang lain berguna bagi kita maka dengan menulis, kehidupan kita akan berguna bagi orang lain".

Oleh karena itu, bagi saya kompasiana merupakan salah satu media yang sangat bermanfaat dan membangun bagi setiap orang untuk mengembangkan dan melatih diri menjadi seorang penulis.

Bagi saya yang memiliki impian menjadi seorang penulis, walaupun baru sebagai seorang penulis atau kompasianer pemula, media kompasiana telah memberi banyak inspirasi dan motivasi untuk terus belajar. Di Kompasiana saya bisa membaca tulisan-tulisan menarik dan bermanfaat serta dapat berinteraksi dengan para penulis yang hebat.  

Jika sedemikian pentingnya literasi bagi kehidupan setiap individu maupun kelompok tertentu maka perlu direnungkan kembali apakah sebagai manusia yang diciptakan berilmu dan berakal telah menjadikan literasi sebagai suatu budaya atau gaya hidup dan kebutuhan primer yang mendasar atau tidak?

Mari kita mulai menciptakan budaya literasi dan semakin semangat dalam berliterasi sehingga bangsa ini tumbuh, berkembang dan maju menjadi bangsa yang cerdas dan berwawasan serta berdaya saing global.

Salam semangat berliterasi.

***

Tonny E. N

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun