Mohon tunggu...
Tonny E. Nubatonis
Tonny E. Nubatonis Mohon Tunggu... Lainnya - Ana Lapangan

_MENULIS UNTUK BELAJAR DAN BERBAGI_ *Ingin banyak belajar tentang Perkoperasian, Literasi Keuangan, Ekonomi, Bisnis dan Teknologi Digital*.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghidupi dan Mengaplikasikan Ikrar "Sumpah Pemuda" dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

28 Oktober 2018   07:45 Diperbarui: 28 Oktober 2018   08:58 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang saya juga ikut semangat ketika mendengar para pemuda-pemudi dengan begitu semangat mengucapkan ikrar sumpah pemuda. Namun timbul pertanyaan dalam lubuk hati saya, apakah mereka benar-benar menghidupi sumpah tersebut dan tidak hanya sebatas meng-eja-kannya?

Kita akan mudah mendapati kebiasaan yang tidak mencerminkan pemuda yang berjiwa nasionalisme, berbudi pekerti, beraklak, berpengertian dan berpendidikan ketika masih banyak pemuda dan pemudi yang terlibat dalam kebiasaan-kebiasaan amoral yang sangat memalukan nama baik bangsa pada masa kini.

Pecandu alkohol/miras, pornografi, seks bebas, pecandu narkoba, pergaulan bebas malam, malas, berbagai kekerasan, dan masih banyak lagi, mungkin tidak asing didengar dan seakan-akan sudah menjadi hal lumrah saat ini.

Tak kita sadari bahwa generasi muda-mudi kita saat ini ada dalam masa yang sangat kritis. Bukan berarti saya menganggap diri telah sempurna dan menjustifikasi bahwa semua pemuda-pemudi memiliki kebiasaan amoral demikian.

Tidak, hanya ada sebagian bahkan boleh dikatakan cukup banyak pemuda-pemudi yang terlibat dalam kebiasaan amoral tersebut. Secara pribadi, saya pun tertegur dan terpukul ketika mengintrospeksi diri saya.

Bukan hanya kebiasaan hidup yang amoral, namun sikap apatis terhadap nilai dan norma agama (mengabaikan ajaran agama) dan pendidikan, sehingga masa depan mungkin bukanlah sesuatu yang krusial untuk dipikirkan lagi sejak dini.

Bukan berarti bahwa tidak ada sama sekali pemuda-pemudi yang membanggakan/menginspirasi dan mengharumkan nama bangsa. Memang cukup banyak prestasi-prestasi dan hal-hal positif lain yang bisa kita lihat dan rasakan dari pemuda-pemudi lain masa kini dalam berbagai hal/bidang yang telah capai.

Hanya, sangat disayangkan karena masih banyak pula pemuda-pemudi yang hidup dalam kebiasaan amoral.

Jika kita bercermin dari para pemuda-pemudi zaman dulu maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa kemerdekaan yang kita nikmati sekarang di negeri yang tercinta ini karena atas berkat kerja keras, usaha dan semangat juang mereka. Bukan hanya warisan berupa kemerdekaan, namun warisan berupa semangat, kerja keras dan segala bentuk keteladanan yang baik yang lainnya juga merupakan hal yang perlu diteladani.

Dengan fakta tersebut maka benarlah sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa "masa depan kita ditentukan dari apa yang kita lakukan hari ini". Artinya bahwa pada zaman dahulu para pemuda-pemudi memiliki cita-cita akan kemerdekaan Indonesia telah tercapai berkat semangat, usaha dan kerja keras mereka yang telah dilakukan saat itu. Mereka telah memperjuangkan dan meraih kemerdekaan.

Namun pertanyaannya adalah apakah dengan kebiasaan hidup amoral, sebagian besar pemuda-pemudi milenial masa kini yang telah saya singgung tadi akan menciptakan dan mewariskan kedamaian, kesatuan, persatuaan dan mempertahankan kemerdekaan kepada generasi selanjutnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun