Mohon tunggu...
toni tegar sahidi
toni tegar sahidi Mohon Tunggu... -

Ayo berbagi kisah inspirasi di www.kisahinspirasi.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Proses PKS Mengawal Suara dengan Real Count

11 April 2014   17:27 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:47 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13971866631064992305

Hal ini menjadi menarik, terlebih ketika kita tarik ulur kebelakang, dimana sebelum pemilu berbagai lembaga survei tersebut (termasuk yang juga melakukan quick count) hampir semuanya menyampaikan bahwa PKS tidak akan lebih dari 3,5%. Berbagai survei yang diadakan oleh LSI, Kompas, SMRC, LSJ, IRC, dlsb menyatakan PKS berada di kisaran 2,5% saja, alias tidak akan lolos Ambang batas parlemen. Tapi nyatanya hasil "quick count" mereka justru menunjukkan PKS aman di 6,9%.
Terlebih kalau kita lihat betapa "tenang"-nya KPU tidak melakukan tabulasi nasional di tahun ini. Entah apa alasannya, padahal secara teknologi tentu mereka harusnya lebih belajar dari Pemilu sebelumnya yang "buang-buang" anggaran.
Bahkan anis matta, presiden PKS saat ditanya terkait hasil quick count,ia tidak banyak berkomentar, "tunggu hasil real count saja", begitu ucapnya.

13971866631064992305
13971866631064992305

Ada apa diba lik semua ini? Jadi semakin menarik saja.
Terlebih di beberapa daerah, ada mobil PKS yang mengangkut form C1 tersebut dirampok ataupun dirusak.

Kita tunggu saja hasilnya. Setidaknya Jumat atau sabtu ini insya Allah katanya akan ada pengumuman dari DPP PKS terkait hasil tabulasi real count yang dilakukan oleh mereka. Kita tunggu saja hasilnya. Jika benar seperti itu, maka akan tambah menarik lagi pemilu 2014 ini dimana quick count tiba-tiba menjadi tidak reliable.

Wallahu alam bish shawab
Malang, 11/4/2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun