Aku Tidak Ranking Satu Lagi, Pa!
"Pa, aku ranking 2," kata si Elgreen setibanya di rumah pulang dari acara pengambilan raport.
"Yeahhh...! Selamat ya! Semangat!" sahutku dengan antusias.
"Kok yeahhh sih, Pa? Kan aku nggak ranking satu lagi?" raut wajah anak sulungku itu terlihat tidak senang bercampur was-was.
"Bukannya ranking dua adalah prestasi yang luar biasa juga?" tanyaku sambil tetap tersenyum.
"Papa tidak marah?" dia keheranan dengan reaksiku.
"Kenapa mesti marah? Bukankah malah mesti kita rayakan?" tanyaku balik.
"Hmmm... dulu si Angel diomelin habis-habisan sama papanya gara-gara rankingnya turun," kata Elgreen membandingkan kasusnya dengan sepupunya.
"Rasa sayang papa tetap utuh dan tidak berkurang setitikpun. Apa pun prestasimu, kamu tetap anak papa yang hebat," jelas aku panjang lebar.
"Makasih, ya, Pa!" anakku memelukku.