Lampu dipadamkan
Layar putih berkembang
Suara jernih memanjakan gendang telinga
Sang aktor menari dan berucap bagai sang dewa
Sang aktris meratap dan mengais belas kasihan
Haru...
Air mataku jatuh
Bibirku bergetar
Seperti inikah kehidupan?
Antara naskah dan kenyataan nyata
Dialog dan kata begitu mengusik sanubari
Adegan dan episode mengguncang kalbu
Membuka mata, membuka rasa, membuka hati
Nuraniku terbersit kata bijak sang penulis naskah
Bagai penulis hidupku yang bergelombang dan berkerikil tajam
Aku terharu...aku menangis
Seperti anak kecil merindukan kasih sayang
Seperti angsa putih kehilangan pasangan
Seperti bunga kertas meranggas
Ini hanya tontonan
Ini cuma tayangan
Mengapa hatiku luka?
Mengapa jiwaku lara?
Tontonan ini, tontonan Nurani
Lampu menyala
Layar putih meredup
Kisah cerita telah usai
Pemirsa beranjak pulang
Tinggal renungan dan khayalan
Tontonan Nurani membekas di hati
Berputar memenuhi otak dan jiwa
Tak kan usai hingga lampu kehidupan ini padam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H