Semua Karena Vegetarian
Oleh : Toni Pratama
"Makanya makan daging dong!"
Aku hanya menatap muka si Inal tanpa ekspresi. Malas berdebat. Tidak akan menghasilkan pemenang juga. Aku mengalihkan perhatianku ke menu makan siangku saat itu, Vegetarian Koya Udon. Sebuah menu spesial bagi orang vegetarian sepertiku yang disediakan oleh salah satu restoran ala Jepang ternama. Â Sementara sahabatku itu menikmati Salmon Mentai Sushi, menu favoritnya jika mampir makan di sana. Kami janjian makan bersama di Central Park Mall sore itu. Sekalian mau menonton sebuah film action sesudahnya. Maklum, di kampungku tidak ada bioskop.
"Daging itu penting buat keperkasaanmu, Bro!"
"Siapa yang kurang perkasa? Heh?"
"Tapi daging akan membuatmu lebih bergairah! Spermamu akan lebih lincah."
"Hasil medisku bagus semua, ya, Bray! Hanya belum saatnya saja kok!"
"Sudah dua tahun, lho! Ya.. sabar dan berdoa sih wajib ya. Tapi usaha lain juga dong! Makan daging lah..!"
"Inal, makan aja, yooo! Bentar lagi filmnya main!"
Begitulah sohibku yang satu itu selalu kontra dengan pola makanku. Hampir di setiap kesempatan makan bersama, dia selalu protes dengan menuku. Aku sih memilih cuek saja. Toh jarang juga ketemu dengan dia. Jika aku tugas ke Jakarta baru ketemu. Iya, teman lamaku sejak kuliah itu domisili di Ibukota, sedangkan aku memutuskan balik ke kampung halamanku selepas studi, Pulau Bangka.