Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Alhamdulillah, Muridku Bisa Membaca

18 Februari 2016   12:34 Diperbarui: 18 Februari 2016   12:44 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Muridku Teristimewa Bisa Membaca"][/caption]Namanya Adam Putra Pratama biasa dipanggil Adam, dia sekarang berusia 15 tahun dan duduk dikelas IX SMP.

Dia salah satu anak spesial dengan hambatan disleksia ( keterlambatan membaca ) disgrafia (keterlambatan menulis ) dan diskalkulia ( keterlambatan berhitung ) serta slow learner (lambat belajar).

Adam adalah salah satu anak dengan kecenderungan kinestetis yang sangat tinggi sehingga dia sangat tidak betah jika harus berlama-lama duduk di bangku dan pasti ada saja tingkah polahnya untuk bisa meninggalkan bangku yang dia tempati.

Kelebihan dia yang sangat saya sukai adalah dia anak yang suka dan mudah bergaul dengan siapapun tanpa harus malu dengan hambatannya, dia juga anak yang dermawan dan suka mentraktir temannya yang tidak atau lupa membawa uang saku.

Salah satu dari hobinya adalah bermain sepakbola, dia bisa sampai seharian bermain bola tanpa mengenal waktu, dia juga suka bersepeda, dan yang paling lebih mengagetkan saya adalah ketika Adam mengikuti perlombaan jalan cepat dengan jarak 20 KM, sungguh prestasi yang jarang mampu ditandingi oleh teman sebayanya apalagi saya sendiri sebagai guru yang mendidiknya belum tentu mampu berjalan sejauh itu apalagi sampai melewati garis finis.

Pada 6 bulan terakhir ini saya beserta guru-guru yang lain fokus kepada baca, tulis, dan hitung yang menjadi kelemahan Adam, karena dia juga akan mengikuti ujian nasional meskipun kuantitas dan kualitas soalnya tidak sama dengan teman-temannya.

Alhamdulillah setelah setiap hari kita gembleng di baca, tulis, dan hitung Adam sekarang sedikit demi sedikit bisa membaca walaupun hanya 3 kata, dia juga bisa menulis meskipun tulisannya tidak bagus-bagus amat, dan dia juga sedikit demi sedikit bisa berhitung pengurangan dan penjumlahan 2 angka.

Terlepas dari itu semua, sekolah yang berkualitas adalah sekolah yang menitik beratkan penanaman dan penilaian akhlak dan caracter building sebagai visi dan misi sekolah, karena akan jadi percuma jika anak tahu apa dan bisa apa tetapi tidak memiliki akhlak kepada temannya, guru, dan orang tua maka ilmu yang dimilikinya tidak bermanfaat, meskipun anak itu sekses didunia maka dia belum tentu sukses juga diakhiratnya kelak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun