Mohon tunggu...
Toni Hermawan
Toni Hermawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif S1 UIN Sgd Bandung | Content Creator | Public Speaker | Journalist

Saya merupakan Mahasiwa Aktif S1 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksplorasi Seni Tradisioanal Gejog Lesung di Padukuhan Baros Lor

18 Juli 2024   11:21 Diperbarui: 18 Juli 2024   11:36 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seni musik Gejog Lesung berkembang pesat di Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya di Dusun Baros Lor, Desa Monggol, Kec. Saptosari, Kab. Gunungkidul. Terdapat sebuah kegiatan yang menjadi favorit di kalangan ibu-ibu setempat.

Seni musik ini mengekspresikan kegembiraan kaum petani pedesaan setelah melaksanakan masa panen. Sesuai namanya yang berasal dari bahasa Jawa yang berasal dari dua kata yaitu kata Gejog dan kata Lesung berati Gejog artinya memukul atau menumbuk dan kata Lesung yang merupakan sebuah alat untuk menumbuk padi.

Gejog Lesung dimainkan oleh 5 orang atau lebih tergantung besar lesung yang digunakan. Secara bergentian mereka memukuli lesung dengan ketukan yang silih bergantian sehingga menimbulkan suara berirama unik sekaligus indah.

Untuk kegiatan pelatihan Gejog Lesung dilaksanakan di Balai Padukuhan Baros Lor setiap seminggu sekali yakni setiap hari sabtu pada Jam 13.30 WIB – 16.30 WIB.

Setiap kelompok terdiri dari dua group yang terdiri dari beberapa RT yang bergiliran menyelenggarakan kegiatan ini di Balai Padukuhan Baros Lor. Mereka berkumpul dengan penuh antusias dan penuh semangat, Suasana siang yang cerah ini dihiasi dengan senyum ceria, canda tawa, dan curahan hati ibu-ibu yang menemukan kebersamaan dalam rutinitas sehari-hari.

“Dengan adanya seni musik Gejog Lesung ini menjadi hiburan bagi kami untuk menjaga semangat dan jiwa tetap terawat, sehingga hidup tidak terasa bosan (monoton)”.- Ucap Ibu fardillah

Melalui Gejog Lesung, mereka bukan hanya mencari hiburan semata melainkan menjaga tradisi, juga merajut kebersamaan yang kokoh dan tak tergoyahkan di tengah arus modernisasi yang melanda desa mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun