Adab berasal dari bahasa Arab yang merupakan kata benda dari kata kerja adaba, nilai-nilai yang dianggap baik, sopan santun, tata krama. Adab dalam kamus bahasa Indonesia, artinya tingkah laku, akhlak, atau budi pekerti.
Dalam dunia pewayangan, ada dua penjaga adab, yakni Semar dan Togog. Semar menjaga para ksatria Pandawa yang berakhlak baik. Sementara Togog menjadi penjaga moral Kurawa, para durjana.
Keduanya mengemban tugas mulia, hanya saja Semar lebih beruntung karena mengasuh orang-orang baik, sedangkan Togog ditakdirkan mengasuh para begundal moral. Dalam hal ini Cak Nun, menempatkan Dipo Alam dalam posisi sebagai Togog.
Hal tersebut karena kehidupan birokrasi tidak selalu baik, ada intrik dan permainan kotor. Seperti yang digambarkan gerakan mahasiswa era reformasi dengan istilah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Terbentuknya KPK, Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai extra ordinary, menjadi bukti birokrasi perlu selalu diawasi dan dibenahi.
Bagi dunia pendidikan, buku biografi ini sangat bermanfaat. Apalagi bagi para pendidik yang mendapat amanah mempersiapkan generasi mendatang? Generasi yang akan berperan dalam peradaban bangsanya.
Peradaban suatu bangsa ditentukan oleh dua hal, yakni pemimpin dan yang dipimpin. Pemimpin yang beradab akan membawa kemajuan masyarakat yang dipimpinnya. Dan masyarakat yang beradab akan memilih pemimpin yang beradab. Jadi tidak ada pemimpin yang baik kalau masyarakatnya juga tidak baik dan sebaliknya.
Dalam agama, adab menjadi hal utama sebelum ilmu. Untuk itu penting kita mengajarkan adab sebelum ilmu. Orang berilmu belum tentu beradab. Dan orang beradab tentulah berilmu.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI