Mohon tunggu...
Tongato
Tongato Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik dan peneliti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Koran, Televisi, dan Smartphone: Banyak Jalan Menuju Roma

15 Juli 2024   23:34 Diperbarui: 15 Juli 2024   23:56 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koran, Televisi, dan Smartphone: Banyak Jalan Menuju Roma

Di salah satu stasiun televisi swasta beberapa waktu lalu ada kuis yang menanyakan tentang surat kabar. Ada berbagai jawaban dari kontestan. Ada pula yang menjawab koran.

Karena kuis itu bergenre candaan, sehingga jawaban yang dianggap benar pun bernuansa candaan alias tidak ada jawaban yang mutlak benar menurut logika umum.

Namun, ada yang terasa menyentak dari acara kuis itu. Siapa yang masih membaca surat kabar atau koran pada hari-hari ini? Apakah generasi milenial mengenalnya?

Tentu saja diantara mereka masih ada yang mengenal koran. Ini jawaban positif. Tapi apakah mereka membacanya? Dapat dipastikan, dapat dihitung  dengan jari.

Apakah mereka tidak lagi membaca? Tentu diantara mereka membaca, dalam pengertian yang berbeda. Ada banyak berita dan tulisan di internet yang muncul di telepon seluler mereka. Formatnya bisa tulisan saja, bisa video, bisa pula dalam bentuk infografik yang menarik.

Jadi mereka tetap memperoleh informasi, bahkan ilmu pengetahuan. Hanya medianya bukan lagi media cetak dengan apa yang disebut koran atau surat kabar. Dan aktivitasnya pun bukan lagi membaca untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Disrupsi digital telah mengubah wajah penyampaian dan penyerapan informasi dan ilmu pengetahuan.

Pesan orang tua atau guru tentang membaca hari-hari ini telah kehilangan makna. Pesan ayo membaca, ayo giat membaca telah bergeser. Memperoleh informasi ataupun ilmu pengetahuan tidak lagi sekedar membaca.

Dulu untuk mendapat informasi dan ilmu pengetahuan caranya dengan membaca koran atau buku. Bisa juga dengan mendengarkan radio. Atau kombinasi melihat dan mendengar dengan media televisi. Pilihan media masih sebatas media itu.

Kini, dengan hadirnya smarphone, pilihan media semakin banyak. Informasi yang disajikan bisa realtime dan juga tanpa seleksi redaktur seperti koran, bahkan televisi.

Pertanyaan di awal tulisan tentang siapa yang kini masih membaca koran, tidak usahlah merisaukan kita. Koran hanyalah salah satu media penyampai informasi dan ilmu pengetahuan. Meski perannya kini masih ada, namun media lain telah bersedia memperkayanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun