Pendidikan Nonformal, Kurang Perhatian, Namun Terus Berkontribusi
Ada seorang rekan yang berterima kasih kepada pendidikan nonformal. Berkat pendidikan nonformal yang dijalaninya, jenjang kariernya terbilang bagus.
Ceritanya bermula karena keterbatasan akses pendidikan formal, ia menempuh pendidikan nonformal kejar paket B (setara SLTP) dan C (setara SLTA) pada salah satu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Berkat kerja keras dan ketekunannya, ia bisa meniti jenjang karier dan berkuliah di perguruan tinggi. Ia merasa tidak bisa meraih pencapaian karier manakala tidak memiliki ijazah paket B dan paket C.
Ya, pendidikan paket B dan paket C merupakan jembatan emas bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan akses pendidikan formal.
Di sisi lain, pendidikan nonformal seperti kursus berbagai keterampilan, bimbingan belajar SD-SMP-SMA, bimbingan belajar masuk perguruan tinggi, penyelia tes bahasa asing, homeschooling dan lainnya telah banyak memberi kontribusi positif bagi banyak pribadi. Kontribusinya tidak kalah dengan pendidikan formal.
Kita tahu bahwa ketentuan pendidikan nonformal telah diatur pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan nonformal merupakan pendidikan masyarakat yang terencana, integral, dan sistematis di luar pendidikan formal/sekolah.
Kurikulumnya sesuai kebutuhan masyarakat, waktu belajar singkat dengan orientasi dunia kerja dengan manajemen terarah dan terpadu serta materi pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik. Penyelenggaraannya lebih fleksibel dengan melayani semua usia.
Program pendidikan nonformal meliputi kecakapan hidup, anak usia dini, kepemudaan, pemberdayaan perempuan, keaksaraan, keterampilan dan pelatihan kerja, kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk pengembangan kemampuan peserta didiknya.
Penyelenggaraan pendidikan nonformal telah memberikan kontribusi yan tidak kecil. Kiprahnya telah turut menggali minat dan mengasah bakat warga masyarakat, memberikan pengetahuan  keterampilan, pengalaman belajar yang tidak diperoleh dalam pendidikan formal. Pendidikan nonformal telah berkontribusi dalam meningkatkan mutu dan taraf hidup masyarakat.
Dapat dikatakan bahwa pendidikan nonformal tidak hanya memberikan manfaat bagi individu, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan nonformal telah dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih berpengetahuan, terampil, dan berdaya guna.
Kontribusinya terhadap masyarakat telah nyata. Meskipun demikian, perlakuan pemerintah tampak kurang perhatian. Ini terbukti dengan adanya sorotan Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian yang menyerukan, agar pendidikan nonformal mendapat dukungan dan perhatian yang cukup (detikEdu, 10/7/2023).
Anggota Fraksi Partai Golkar DPR ini mengatakan pemerintah pusat sendiri cenderung mengurangi anggaran untuk pendidikan nonformal. Berbeda jauh dengan alokasi anggaran untuk pendidikan formal melalui APBN maupun APBD (detikEdu 10/7/2023).
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI Desy Ratnasari juga menyoroti pendidikan non-formal yang belum mengikuti Asesmen Nasional. Padahal Asesmen Nasional merupakan program penting untuk  mengevaluasi mutu pendidikan yang mengacu pada input, proses dan output pembelajaran (detikEdu, 10/7/2023).
Bila asesmen nasional ini juga diberlakukan untuk pendidikan nonformal, maka penyelenggaraannya akan dapat terukur. Hasil asesmen dapat digunakan sebagai pijakan peningkatan mutu selanjutnya.
Akhir kata, penyelenggaraan pendidikan nonformal memiliki kontribusi bagi pengembangan individu dan masyarakat. Â Perhatian pemerintah masih perlu terus ditingkatkan, baik berkenan anggaran, asesmen dan lainnya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikannya.
Meski demikian, pendidikan nonformal akan terus tetap berkontribusi bagi pengembangan dan pembangunan bangsa tercinta.**
Semoga bermanfaat.
Tongato
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI