Mohon tunggu...
Abubakar Hafid H
Abubakar Hafid H Mohon Tunggu... wiraswasta -

usia terbatas, panjangkanlah dengan tulisan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kata dan Pesona

4 Oktober 2010   20:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:43 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

“Kata” dalam dalam semantik adalah suatu anak kalimat berupa huruf yang dirangkai membentu suatu makna/arti dalam himpunannya itu. Kata-kata hanyalah sebuah pra-teks tetapi aspek simpatilah yang dapat menarik hati orang lain walaupun tanpa kata-kata.

Kata-kata hanyalah bayangan dari kenyataan. Kata-kata merupakan cabang dari khayalan dan kenyataan. Apabila bayangan saja dapat menawan hati, betapa mempesonanya kekuatan kenyataan yang ada dibalik bayangan itu.

Kata-kata diperuntukan hanya bagi mereka yang memerlukannya untuk sampai pada makna pemahaman. Kata-kata tak berarti bagi yang mampu memahaminya. Dunia serta seluruh isinya juga bagi surga dan neraka adalah bentuk kata-kata yang mampu memahaminya karena hanya dijadikan dengan ucapan “KUN”, maka jadilah sesuai dengan bentuknya.

Ratusan..., ribuan..., bahkan jutaan..!! kata-kata yang diucapkan walaupun dari seorang nabi akan tetapi bila unsur simpati yang tidak dimiliki oleh empunya (penerima) kata-kata kepada orang lain maka tak akan bermakna kata-kata yang diucapkan. Unsur simpatilah yang dapat mengguncangkan dan menggelisahkan seseorang. Simpati yang dipancarkan tidak dapat diindera oleh seseorang.

Kata-kata hanya bagi mereka yang memerlukannya untuk sampai pada maknanya, apalah perlunya sebuah teriakan bagi seseorang yang mampu mendengar bisikan.? Kata tanpa pesona bagi penerima tak berguna walau sejuta.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun