Mohon tunggu...
prasetyo fuad
prasetyo fuad Mohon Tunggu... -

logis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Tuntutan Mahasiswa dan Kewajiban Polisi

29 Maret 2012   11:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:18 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antara tuntutan mahasiswa dan kewajiban polisi

Aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa menjelang 1 april untuk menolak kenaikan bbm semakin ramai dan anarkis,aksi aksi yang dilakukan ada yang merusak fasilitas umum,menjarah tempat makan cepat saji,melempar batu,memblokir jalan,bahkan ada yg masuk sampai runway bandara sehingga pesawat yang akan landing tidak jadi dan sejumlah penerbangan delay.Tuntutan mahasiswa ditujukan untuk pemerintah tetapi nyatanya apa yang mereka lakukan adalah ruang2 publik yang dibangun dengan uang rakyat dan kini dihancurkan oleh mahasiswa yang juga adalah rakyat,dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa telah melakukan aksi penghancuran diri,karena apa yang telah di bangun oleh peluh mereka atau orang tua maupun saudara mereka, mereka jugalah yang menghancurkan,tentu suatu hal yang sangat ironis sekali,tidakkah mahasiswa itu berpikir untuk menyampaikan aspirasinya dengan cara cara yang elegan,dengan tidak merusak ruang ruang publik tetapi aspirasinya bisa sampai,tetapi nyatanya sampai saat ini masih juga anarkis sehingga mau tidak mau polisi harus bertindak tegas untuk melaksanakan kewajibannya yaitu untuk menjaga ketertiban umum,ini menyebabkan antara mahasiswa dan polisi saling berhadapan,adu jotos,pemukulan dan lain sebagainya yang tIdak bisa di hindarkan.isu yang tadinya menuntut penolakan kenaikan bbm pun lambat laun menjadi bias mulai mengarah pada isu aksi kekerasan antara mahasiswa dan polisi,dimedia ramai ramai memberitakan kekerasn polisi terhadap mahasiswa dan tindakan anarkis mahasiswa,sehingga orang orang sibuk mencibir mahasiwa yang melakukan aksinya dengan anarkis dan mencemooh polisi yang bertindak tegas untuk melaksanakan kewajibannya,dari hal ini dapat terlihat bahwa aspirasi mahasiswa tidak sampai ke pemerintah hanya mentok dihadapan polisi,banyak mahasiswa yang menjadi tersangka terhadap aksi yang dilakukan sungguh sangat disayangkan,oleh karena itu sepatutnyalah mahasiswa melakukan aksinya dengan damai,sehingga tidak mentok dihadapan polisi tetapi sampai kepada pemerintah, mahasiswa adalah orang orang yang intelek tentu bisa memikirkan bagaimana caranya menyampaikan aspirasi dengan damai dan maksud nya sampai ke presiden sehingga mahasiswa tidak di cap hanya bisa mengkritik dengan anarkis tetapi tidak bisa memberikan solusi.
Salam aksi damai!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun