Mohon tunggu...
Tomy Saleh
Tomy Saleh Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Peminat macam2: agama Islam, knowledge management, human capital, learning & development, kopi, film, mafia, dll, dsb, dst...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan #IndonesiaTanpaJIL

21 Februari 2012   05:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:23 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

14 Februari 2012 lalu, sejumlah orang bersepakat mengadakan demonstrasi di bundaran HI, Jakarta Pusat. Demo itu bertemakan (dan menuntut) pembubaran FPI (Front Pembela Islam) yang selama ini dinilai kerap melakukan aksi kekerasan atas nama agama. Aksi-aksi FPI tersebut dianggap telah menimbulkan keresahan dan mengancam kebebasan. Di lain pihak, seolah-olah aparat keamanan dan pemerintah mendiamkan saja aksi-aksi tersebut. Menurut salah satu penggagasnya, Mariana Amirudin, demo ini murni berasal dari kalangan pegiat media sosial, khususnya di jejaring sosial twitter. Di twitter, orang-orang tersebut membuat hashtag #IndonesiaTanpaFPI. Berbagai twit yang bertemakan anti FPI muncul. Mulai dari kritikan ilmiah obyektif hingga caci maki. Mulai dari bahasa yang sopan, hingga bahasa yang kasar. Mulai dari sekadar kritik terhadap organisasi FPI dan pemerintah, hingga memaki-maki ajaran Islam (yang dianggap sebagai landasan aksi-aksi FPI). Entah siapa yang mulai, bersamaan dengan munculnya hashtag gerakan #IndonesiaTanpaFPI, muncul pula hashtag #IndonesiaTanpaJIL (Jaringan Islam Liberal). Seolah-olah gerakan ini adalah respon atau jawaban dari #IndonesiaTanpaFPI. Uniknya, ketika gerakan #IndonesiaTanpaFPI sudah mulai surut dari perbincangan di twitter, justru #IndonesiaTanpaJIL makin "hot". Ada yang membuat fan page-nya di facebook dan membuat akun twitter @TanpaJIL. Bahkan aktor dan presenter Fauzi Baadila membuat rekaman video singkat yang di-up load ke youtube mengenai dukungannya pada gerakan #IndonesiaTanpaJIL ini ( youtu.be/lMbeTlMyNYk ). Berbagai reaksi bermunculan. Yang pro dan yang kontra. Yang kontra, ada yang "menuduh" (dan mencoba mengesankan bahwa) gerakan #IndonesiaTanpaJIL disponsori oleh FPI dan disusupi kepentingan politik praktis parpol tertentu. Sementara yang pro, berdatangan dari berbagai latar belakang, mulai dari yang anti parpol hingga yang tidak suka dengan FPI. Gerakan #IndonesiaTanpaJIL adalah gerakan moral dari sejumlah pegiat media sosial (blog, facebook dan twitter) yang resah dengan sepak terjang JIL selama ini. Aktivis JIL seringkali membuat opini yang menggugat ajaran Islam. Hal-hal yang merupakan urusan fondasi dalam Islam, justru dipertanyakan dan dikritik, dengan dalih kebebasan berpikir ilmiah dan berpendapat. Padahal seringkali opini aktivis JIL itu jauh dari kaidah-kaidah ilmiah. Seperti menggugat ibadah qurban, mempertanyakan kenabian Muhammad SAW, mengolok-ngolok tauhid, mengejek jilbab, dan lain-lain. Hal ini terkadang dibalut dengan retorika yang dicoba dikesankan ilmiah, dengan harapan para followers atau fans atau khalayak akan percaya dan mendukung opini mereka. Bagi orang yang kurang ilmu dan tidak kritis terhadap mereka, tentu akan sangat mudah menerima begitu saja opini yang dilontarkan. Inilah yang dirasa meresahkan. Maka muncullah #IndonesiaTanpaJIL. Dapat disimpulkan bahwa gerakan #IndonesiaTanpaJIL adalah: 1. Gerakan moral 2. Anti kekerasan 3. Tidak ditunggangi kepentingan politik praktis parpol tertentu 4. Terbuka bagi siapa saja 5. Membuat dan menyebarkan opini yang merupakan counter attack dari opini aktivis JIL yang membingungkan ummat. 6. Tidak untuk membela ormas tertentu Jika pihak yang pro JIL meminta kaum yang kontra JIL agar "melawan" JIL dengan opini/ide, maka inilah "perlawanan" itu: #IndonesiaTanpaJIL ! Mari bergabung! Tomy Saleh (@T0MSAL). Kalibata. 21 Februari 2012. 12:04WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun