Mohon tunggu...
TOMY PERUCHO
TOMY PERUCHO Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Perbankan, berkeluarga dan memiliki 2 orang anak.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agama : Islam. Pengalaman kerja : 1994-2020 di Perbankan. Aktif menulis di dalam perusahaan dan aktif mengajar (trainer di internal perusahaan) dan di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hati-hati, Awas Tenggelam!

9 Juli 2020   18:30 Diperbarui: 9 Juli 2020   18:29 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Berselancar di dunia maya (internet) bagaikan kita berselancar di samudera yang luas, sangat dalam dan tanpa batas dengan berbagai manfaat dan bahaya ada di dalamnya. Sangat mengasyikkan sampai-sampai banyak orang lupa segalanya. 

Untuk dapat menikmati dalam mengarungi samudera dunia maya tadi diperlukan "kemampuan" yang baik, cerdas dan cermat dalam melihat, memilah dan memilih apa yang akan kita tuju dan butuhkan. Bila kita tidak berhati2, maka bukan tidak mungkin kita dapat "tenggelam".

Lupa waktu, lupa ibadah, lupa keluarga, lupa bersosialisasi (asosial), lupa pekerjaan dan tanggung jawab, bahkan tidak sedikit berakibat fatal dan memakan korban jiwa karena mengaksesnya ketika melaju kencang di jalan raya yang dapat berdampak negatif bagi diri kita dan keluarga maupun orang lain. Selain itu dampak negatifnya dapat menyerang kesehatan fisik maupun kesehatan terhadap kesehatan jiwa, karakter dan perilaku penggunanya. 

Terlalu lama berselancar di dunia maya dapat berdampak buruk pada kesehatan mata, efek radiasi, dll. Sedangkan terhadap kesehatan jiwa : asosial, perilaku tidak peduli lingkungan dan etika komunikasi terabaikan, nomophobia (takut ketinggalan berita), dll.

Bagaimana cara menyikapinya agar kita tidak tenggelam?

Di dunia modern saat ini internet seolah telah berubah menjadi salah satu kebutuhan primer di masyarakat. Manfaatnya demikian besar, banyak informasi penting dan berharga untuk memperluas wawasan dan pengetahuan kita, mendukung keperluan materi di sekolah, pekerjaan, ada banyak permainan dan hiburan, ada wadah untuk bersilaturahmi, penawaran2 berbagai produk dan jasa yang menarik, dan masih banyak lagi.

Di balik semua manfaatnya, sebanyak itu pula bahaya yang melekat di dalamnya... banyak hal2 negatif yang dapat merusak karakter penggunanya dalam jangka panjang khususnya usia anak2 sekola dan remaja, seperti situs-situs pornografi, situs2 yang tidak bermanfaat lainnya dengan dampak adiksi/ketagihan lebih hebat dibandingkan narkoba. 

Hate speech, fanatisme, Informasi2, opini, komentar, yang kurang sehat dan kurang objektif yang dapat menimbulkan perdebatan, issue2 yang kurang dapat dipertanggungjawabkan, bahkan fitnah yang dapat memicu kebencian, pertengkaran dan permusuhan, dll dapat memprovokasi dan mentrigger munculnya rasa permusuhan dan perpecahan dan sebagainya.

Agar kita tidak tenggelam maka, langkah pertama, cermati dan teliti, pilah dan pilih informasi yang sehat, bermanfaat, objektif dan bisa dipertanggungjawabkan serta berasal dari sumber yang terpercaya. Ingat! Hal ini sangat penting karena karakter kita sangatlah dipengaruhi oleh apa yang kita makan, yang kita lihat, yang kita dengar dan di lingkungan dimana kita berada! 

Kedua, tanamkan "CCTV" didalam diri bahwa selalu ada yang mengawasi kita walaupun ketika kita sedang sendiri. Hati dan mata kita sebagai filternya. Ketiga, mampu mengendalikan diri, disiplin waktu dan manfaatkan informasi sesuai kebutuhan serta kontrol penggunaannya terutama apa yang dilakukan oleh anak-anak di rumah.

Banyak orang yang sukses karena pandai memanfaatkan gelombang informasi di dunia maya. Namun sebaliknya, tidak sedikit orang yang celaka karena ulahnya sendiri. Sebagaimana pepatah mengatakan bahwa "Mulut-mu Harimau-mu" orang selamat karena baik lisannya dan orang celaka karena buruk lisannya. 

Demikian pula dengan jari-jemari yang kita gunakan untuk berselancar di dunia maya,..."Jari-mu, Harimau-mu", banyak orang selamat dan sukses karena informasi yang dimanfaatkannya, apa yang ditulisnya dan di share nya melalui media sosial, namun juga banyak orang celaka karena apa yang ditulis dan di share nya melalui media sosial. 

Pada hakekatnya, cara menggunakan dan cara berkomunikasi melalui media sosial merefleksikan kualitas diri penggunanya.

Ayo jadilah teladan bagi keluarga dan lingkungan dimana kita berada, cerdas, santun, cermat, bajik dan bijak dalam berselancar dan berkomunikasi di dunia maya, jangan sia2 kan waktu kita yang berharga hanya untuk kesenangan semu! isi waktu yang kita miliki dengan penuh manfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun