Mohon tunggu...
TOMY PERUCHO
TOMY PERUCHO Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Perbankan, berkeluarga dan memiliki 2 orang anak.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agama : Islam. Pengalaman kerja : 1994-2020 di Perbankan. Aktif menulis di dalam perusahaan dan aktif mengajar (trainer di internal perusahaan) dan di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Senjata Paling Berbahaya

5 Juli 2020   05:00 Diperbarui: 5 Juli 2020   05:20 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagaimana ketika kita makan, segala sesuatu yang masuk ke dalam badan kitapun harus dipilah/disaring dengan baik dan benar, bila tidak maka badan kitapun akan sakit.

Apa yang kita lihat, apa yang kita baca, apa yang kita dengar, apa yang kita makan dan dimana kita  berada sangatlah mempengaruhi kualitas pemikiran, pribadi serta karakter kita, khususnya hati dan lisan kita.

Benar adanya beberapa ungkapan yang mengatakan "Terpelesetnya kaki lebih aman dari terpelesetnya lidah, Perkataan itu menembus apa yang tak ditembus oleh jarum, Sebaik-baik kata adalah yang ringkas, mengena dan bermanfaat.

Seriring dengan kemajuan teknologi dan era digital saat ini, pepatah "Kata-kata mu Harimau mu", kini mengalami penyesuaian menjadi :"Kata-katamu Harimaumu, Jarimu juga Harimau mu!" 

Lantas bagaimana kita menjaga keduanya? Jawabannya sederhana namun tidak mudah karena sebagian besar orang lebih senang berbicara daripada mendengarkan orang lain berbicara.

Jawabannya adalah : "Silent is Golden" Berkata baik atau diam, menulis dan menyebarkan informasi yang baik dan bermanfaat atau Diam. Berpikir sebelum kita berbicara, menulis atau berkomentar serta teliti dan berhati-hati ketika kita menerima informasi sebelum meneruskannya kepada orang lain, Perhitungkan dampaknya yang akan timbul di kemudian hari.

Lisan dan tangan yang terpelihara dengan baik akan menghasilkan output yang dahsyat, ia bisa mendamaikan orang yang berselisih, mendinginkan hati orang yang tengah dirundung masalah, merekatkan silaturahmi, dan masih banyak lagi. 

Keduanya ada pada kendali kita, dan keduanya sangatlah tergantung dari hati kita yang juga menjadi kendali dan kendalanya. 

Hati yang terpelihara dengan baik, maka Lisan dan Tangan pun juga terpelihara. 

Mari sederhana dan hati-hatilah dalam kata, tebar terus kebaikan agar kita selamat dan bahagia di dunia dan akhirat kelak....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun