Mohon tunggu...
TOMY PERUCHO
TOMY PERUCHO Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Perbankan, berkeluarga dan memiliki 2 orang anak.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agama : Islam. Pengalaman kerja : 1994-2020 di Perbankan. Aktif menulis di dalam perusahaan dan aktif mengajar (trainer di internal perusahaan) dan di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Just Do It dan Duit

4 Juli 2020   23:30 Diperbarui: 5 Juli 2020   00:03 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Just do it adalah tag line dan slogan dari salah satu produsen pakaian dan peralatan olah raga internasional yang sering kita dengar dan kita kenal. 

Orang bisa Bahagia karena duit, namun juga sebaliknya bisa celaka karena duit. 

Ada gula ada semut. Just do it (lakukan saja). Seolah ada magnit yang kuat melekat pada duit. Semua orang suka dan butuh duit. Namun "cara mendapatkannya" akan membedakan kualitas diri seseorang sekaligus bisa menjadi alat ukur intergitas seseorang. Uang-uang dan uang, money-money-money.

Hampir setiap hari kita menyaksikan, membaca dan mendengar berita mengenai kasus2 korupsi (Fraud) yang terjadi di negeri tercinta ini, baik dari berbagai media cetak maupun elektronik. Demikian seringnya kasus demi kasus terungkap seolah telah mengakar dan menjelma menjadi suatu budaya... yaitu Budaya Korupsi.

Bila kita cermati lebih jauh, korupsi, gratifikasi, suap-menyuap, apapun istilahnya, semuanya berujung pada uang, uang dan uang atau UUD (Ujung-Ujung nya Duit) dan penyebab utamanya adalah Ego dan Ambisi yang tidak terkendali. Penyebabnya adalah Kuman (kurang iman). 

Uang atau Duit memang "manis" bagaikan gula yang mengundang banyak semut untuk mengerumininya. Pepatah "ada gula ada semut" merefleksikan dimana ada uang/duit di sana ada korupsi. 

Salah satu contoh yang sering terjadi adalah Pemberian hadiah/uang sebagai "tanda terima kasih", dll. Tanpa disadari akan menggiring kita untuk mencari pembenaran atas "hadiah" yang kita terima tersebut. Padahal di ujungnya, hadiah dapat berubah seketika menjadi musibah dan kita terperangkap pada lubang yang amat dalam dan akan menghancurkan masa depan.

Artikel ini ingin memberikan tips sederhana bagaimana mendapatkan duit dengan "DUIT" tanpa perlu takut akan berurusan dengan hukum. Yang dimaksud dengan "DUIT" pada artikel ini adalah Doa Usaha Ikhlas Tawakal.

1. Doa, ketika kita mulai melangkah, saat dan setelahnya iringilah selalu dengan doa, karena berdoa itu memberi NUTRISI terbaik untuk kesehatan jiwa/hati dan akal kita. Berdoa merupakan Benteng pertahanan diri terbaik yang kokoh, mencegah kita dari "segala godaan" dan "kesalahan dan kelalaian yang berujung pada kesalahan.

2. Usaha, untuk mencapai hasil terbaik kita harus berusaha secara cerdas selain berusaha keras. Memerlukan kegigihan dan ketangguhan. Hasil yang luar biasa menuntut upaya yang juga luar biasa, sebaliknya bila usaha kita biasa2 saja maka mustahil kita akan mendapatkan hasil yang luar biasa. Lakukan yang maksimal yang kita mampu. Fokuskan pada Solusi bukan pada masalah.

3. Ikhlas, lakukanlah segala sesuatunya dengan baik dari hati, kontribusikan yang terbaik agar hasilnya maksimal, niatkan sebagai ibadah agar bernilai pahala. Jangan mengharapkan pamrih apapun karena Tuhan telah menetapkan rezeki, jodoh dan umur masing-masing orang.

4. Tawakal, artinya pasrah dan menerima karena yang menentukan segala sesuatu adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, kita tidak berdaya apa2 kecuali berserah diri kepadaNya.

Hendaknya kita tidak berkecil hati ketika upaya yang kita lakukan belum sesuai ekspektasi dan sebaliknya tidak "euphoria" dengan kegembiraan yang berlebihan ketika memperoleh keberhasilan. Hendaknya kita merespon setiap hal secara biasa saja, tidak perlu berlebihan.

"DUIT" tersebut di atas berlaku dimana-mana dan applicable untuk kita semua dalam memecahkan berbagai persoalan, mudah, praktis & murah, modalnya hanya Hati yang terkelola dengan baik, Integritas, niat yang kuat dan disiplin serta konsisten dalam melaksanakannya.

Mari kita pandai-pandai menjaga diri, hidup bersahaja, jaga Integritas, perkokoh landasan keimanan, sabar dalam kerja keras dan cerdas, kontribusikan terbaik niatkan untuk ibadah agar hati lapang dan hidup berkah, selamat dunia akhirat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun