Mohon tunggu...
TOMY PERUCHO
TOMY PERUCHO Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Perbankan, berkeluarga dan memiliki 2 orang anak.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agama : Islam. Pengalaman kerja : 1994-2020 di Perbankan. Aktif menulis di dalam perusahaan dan aktif mengajar (trainer di internal perusahaan) dan di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan (Berikutnya)

3 Juli 2020   12:00 Diperbarui: 3 Juli 2020   12:08 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Sebelum melakukan suatu perjalanan, ada beberapa hal penting yang perlu kita siapkan, yaitu : Tujuan, Bekal, Lamanya perjalanan, Lamanya kita pergi dan kapan akan kembali, Rute, Bekal, Kendaraan yang akan digunakan, dll. Demikian pula dengan perjalanan kita berikutnya setelah kita menyelesaikan perjalanan hidup di dunia. 

Tidak dipungkiri selalu ada rasa kuatir dan cemas serta was-was ketika akan menghadapi dan menjalaninya. Walaupun tidak semua orang terpikir hal ini bahkan seringkali menghindari nya.

Mari kita cek satu demi satu melalui FAQ (Frequently Asked Questions) pertanyaan di bawah ini.

1. Pertanyaan : Kemana tujuan kita pada perjalanan berikutnya setelah hidup di dunia? Jawaban : Hanya ada satu tujuan setelah kita hidup di dunia yaitu kembali kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

2. Pertanyaan : Kapan kita akan memulai perjalanan berikutnya tersebut? Jawaban : Tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Yang jelas saat nya akan datang ANYTIME dan ON TIME, NO DELAY tidak mundur atau maju sedetikpun!

3. Pertanyaan : Siapa dan Kendaraan apa yang akan mengantar kita nanti? 

Jawaban : Jangan khawatir, keluarga tercinta, teman, sahabat, kerabat yang akan mengantar kita (namun dengan tangis & rasa kehilangan). Sedangkan kendaraan yang akan digunakan adalah kendaraan terbaik yang belum pernah kita tumpangi tetapi sering kita lihat, yaitu keranda atau peti jenazah. Terkesan menyeramkan? Tidak. Karena semua orang pasti akan mengalaminya, kita hanya menunggu giliran saja...

4. Pertanyaan : Kapan, dimana, dan dalam keadaan apa kita akan kembali kepada Nya?  Jawaban : Tidak seorangpun yang mengetahui nya.

5. Pertanyaan : Kapan kita akan kembali lagi? Jawaban : Tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Yang jelas, kita tidak akan pernah kembali lagi ke dunia karena tiket perjalanan hanya one way ticket.

6. Pertanyaan : Berapa lama kita akan ada dalam perjalanan tersebut? Jawaban : Tidak seorangpun yang mengetahuinya.

7. Pertanyaan : Bekal apa yang perlu kita siapkan? Bagaimana cara kita menyiapkan bekal tersebut dan bagaimana dengan apa yang saya sudah saya miliki selama hidup di dunia? 

Jawaban : Bekal yang perlu kita siapkan banyak amal ibadah dan mengamalkan ilmu yang bermanfaat kepada banyak orang. Bekal tersebut dapat disiapkan sedini mungkin hingga akhir hidup kita di dunia, kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja dengan melakukan berbagai kebaikan dari hal yang kecil hingga yang besar secara ikhlas tanpa pamrih. 

Tidak perlu repot dengan apa yang sudah kita miliki di dunia, cukup tinggalkan pesan yang baik (bila sempat) kepada ahli waris dan tinggalkanlah semuanya.

8. Pertanyaan : Dalam perjalanan tersebut siapa nanti yang akan menemani saya? Jawaban : sebagaimana ketika kita terlahir ke dunia, maka ketika kembali pun kita hanya seorang diri. Yang menemani kita nantinya hanya amal ibadah serta kebaikan yang telah kita lakukan selama hidup.

9. Pertanyaan : Bagaimana dengan kendaraan yang akan kita gunakan? Jawaban : kendaraan tercepat untuk perjalanan kita berikutnya adalah doa orang tua, doa anak yang baik, keluarga serta doa anak-anak yatim dan orang-orang yang kita bantu selama hidup di dunia.

10. Pertanyaan : Bagaimana dengan rute yang akan ditempuh? Berapa jauh dan berapa lama waktu tempuhnya?
Jawaban : rute bisa berbeda tetapi semuanya punya satu tujuan yang sama. Jarak dan waktu tempuhnya tidak ada seorang pun yang mengetahui nya.

11. Pertanyaan : Bagaimana mempersiapkan diri ketika menjelang keberangkatan pada perjalanan berikutnya?
Jawaban : Tidak perlu cemas, resah dan gelisah yang hanya akan membuat diri merana karena setiap orang pasti akan menghadapi dan menjalaninya hanya timing dan gilirannya saja yang berbeda, ada yang lebih awal ada juga yang waktu tunggunya lebih lama. Memperbanyak kebaikan dan semakin mendekatkan diri kepada Nya melalui doa, ibadah dan sedekah.

Karena banyak hal dan pertanyaan yang tidak ada seorang pun mengetahuinya, maka tidak ada kata lain selain mengisi sisa waktu yang ada dengan kebaikan dan penuh manfaat serta berserah diri kepada Nya. 

Lakukan hal-hal yang baik niscaya ketika kita "pulang" nanti, dalam keadaan baik, pada waktu dan tempat yang baik serta sedang melakukan hal-hal yang baik pula...

Mawas diri dan Siapkan diri setiap saat dengan kebaikan agar ketika kita sampai pada giliran tersebut kita menyambutnya dengan tersenyum dan bahagia walaupun yang kita tinggalkan menangis...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun