Mohon tunggu...
TOMY PERUCHO
TOMY PERUCHO Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Perbankan, berkeluarga dan memiliki 2 orang anak.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agama : Islam. Pengalaman kerja : 1994-2020 di Perbankan. Aktif menulis di dalam perusahaan dan aktif mengajar (trainer di internal perusahaan) dan di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjalanan (Berikutnya)

3 Juli 2020   12:00 Diperbarui: 3 Juli 2020   12:08 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jawaban : Bekal yang perlu kita siapkan banyak amal ibadah dan mengamalkan ilmu yang bermanfaat kepada banyak orang. Bekal tersebut dapat disiapkan sedini mungkin hingga akhir hidup kita di dunia, kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja dengan melakukan berbagai kebaikan dari hal yang kecil hingga yang besar secara ikhlas tanpa pamrih. 

Tidak perlu repot dengan apa yang sudah kita miliki di dunia, cukup tinggalkan pesan yang baik (bila sempat) kepada ahli waris dan tinggalkanlah semuanya.

8. Pertanyaan : Dalam perjalanan tersebut siapa nanti yang akan menemani saya? Jawaban : sebagaimana ketika kita terlahir ke dunia, maka ketika kembali pun kita hanya seorang diri. Yang menemani kita nantinya hanya amal ibadah serta kebaikan yang telah kita lakukan selama hidup.

9. Pertanyaan : Bagaimana dengan kendaraan yang akan kita gunakan? Jawaban : kendaraan tercepat untuk perjalanan kita berikutnya adalah doa orang tua, doa anak yang baik, keluarga serta doa anak-anak yatim dan orang-orang yang kita bantu selama hidup di dunia.

10. Pertanyaan : Bagaimana dengan rute yang akan ditempuh? Berapa jauh dan berapa lama waktu tempuhnya?
Jawaban : rute bisa berbeda tetapi semuanya punya satu tujuan yang sama. Jarak dan waktu tempuhnya tidak ada seorang pun yang mengetahui nya.

11. Pertanyaan : Bagaimana mempersiapkan diri ketika menjelang keberangkatan pada perjalanan berikutnya?
Jawaban : Tidak perlu cemas, resah dan gelisah yang hanya akan membuat diri merana karena setiap orang pasti akan menghadapi dan menjalaninya hanya timing dan gilirannya saja yang berbeda, ada yang lebih awal ada juga yang waktu tunggunya lebih lama. Memperbanyak kebaikan dan semakin mendekatkan diri kepada Nya melalui doa, ibadah dan sedekah.

Karena banyak hal dan pertanyaan yang tidak ada seorang pun mengetahuinya, maka tidak ada kata lain selain mengisi sisa waktu yang ada dengan kebaikan dan penuh manfaat serta berserah diri kepada Nya. 

Lakukan hal-hal yang baik niscaya ketika kita "pulang" nanti, dalam keadaan baik, pada waktu dan tempat yang baik serta sedang melakukan hal-hal yang baik pula...

Mawas diri dan Siapkan diri setiap saat dengan kebaikan agar ketika kita sampai pada giliran tersebut kita menyambutnya dengan tersenyum dan bahagia walaupun yang kita tinggalkan menangis...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun