Mohon tunggu...
TOMY PERUCHO
TOMY PERUCHO Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Perbankan, berkeluarga dan memiliki 2 orang anak.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agama : Islam. Pengalaman kerja : 1994-2020 di Perbankan. Aktif menulis di dalam perusahaan dan aktif mengajar (trainer di internal perusahaan) dan di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Semakin Berkualitas di Usia Emas

30 Juni 2020   16:30 Diperbarui: 30 Juni 2020   16:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Kehidupan kita layaknya suatu perjalanan panjang (long journey) yang akan berakhir pada suatu titik tertentu. Demikian pula perjalanan panjang karir yang telah kita bangun selama bertahun-tahun. Ada saat ketika kita mulai membangunnya, ada saatnya pula kita menyelesaikannya. 

Ketika seseorang akan memasuki masa pensiun sebagai bagian akhir dari perjalanan karirnya, pada hakekatnya ia telah memberi "warna" dan tengah menyelesaikan bagian akhir sebuah "lukisan" kehidupan pribadinya, keluarga dan perusahaan tempatnya mengabdi, bekerja, berkarya dan berprestasi penuh perjuangan, disiplin, kerja keras dan tanggung jawab. Seindah apa hasil akhir lukisan tersebut sangatlah tergantung kepada si pelukis ketika menyelesaikannya.

Yang jelas masa pensiun adalah bukan akhir segalanya, bukan akhir kita berkarya, bukan akhir kita berprestasi. Ada banyak orang yang semakin berhasil justru ketika setelah pensiun. 

Sebagaimana padi, semakin berisi semakin merunduk, anggur memiliki nilai yang tinggi ketika semakin tua, dst...ia semakin berkualitas di usia emas. 

Selaku senior pada perusahaan tempatnya mengabdi ia merupakan Guru (bahasa Jawa : Guru = di gugu/dipatuhi nasehat2nya dan di tiru sikap dan perilakunya) melalui teladan tanpa harus selalu dengan kata-kata, yang mengajarkan para juniornya arti sebuah komitmen, makna kesetiaan, arti dedikasi dan loyalitas, arti pengorbanan, arti kerjasama, arti prestasi dan yang terpenting dari semuanya adalah arti sebuah INTEGRITAS! Ya, selama bertahun-tahun ia bekerja namun ia tetap mampu mempertahankan dengan baik.

Pensiun menjadi Tidak Produktif? No way!

Pensiun pada dasarnya episode kedua dalam perjalanan kehidupan kita dimana 80% nya telah kita tempuh. Sisa perjalanan 20% merupakan kesempatan untuk menunjukkan diri kita menjadi semakin berkualitas dengan lebih banyak bersama keluarga, tetap berkarya, tetap produktif sesuai kemampuan yang kita miliki.Kita memiliki kesempatan dan porsi yang lebih besar pada kehidupan kita untuk family life, healthy life, spiritual life, social life yang dapat kita manfaatkan seoptimal mungkin.

Sekali lagi, sebagai pengingat kita semua bahwa datangnya masa pensiun bukan akhir segalanya, bukan berarti kita berhenti berkarya. Tetapi justru kesempatan kita untuk menuliskan isi terbaik pada lembaran terakhir episode perjalanan hidup dengan mengisinya melalui melakukan segala hal yang bermanfaat baik untuk diri sendiri, keluarga maupun masyarakat.

Ketika mengakhiri sebuah perjalanan (journey) betapa indahnya bila kita dapat menutupnya dengan baik, dengan melakukan apa yang terbaik yang bisa kita lakukan dan bermanfaat untuk banyak orang. Dengan demikian menjadikan hati kita menjadi lapang, hidup kita terasa lebih bernilai dan bermakna.

Orang yang bijak adalah orang yang Jujur & Berintegritas tinggi yang secara konsisten memberikan yang terbaik hingga pada bagian akhir perjalanan karirnya !

Ayo bangun dan isi perjalanan karir kita dengan sebaik-baiknya hingga kita menyelesaikannya, menapakinya dengan penuh semangat, komitmen, tanggung jawab, disiplin, tekun, optimis, sabar dan ikhlas. Cara-cara yang kita tempuh merefleksikan integritas dan kualitas diri kita.

"Bila kita tidak dapat membuat lukisan yang indah dalam hidup kita, setidaknya kita dapat mewarnainya dengan baik dengan warna-warna yang indah, dengan warna dasar kejujuran dan integritas sehingga menjadi hidup kita berwarna dan bermakna walaupun biasa-biasa saja....".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun