Mohon tunggu...
TOMY PERUCHO
TOMY PERUCHO Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Perbankan, berkeluarga dan memiliki 2 orang anak.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Agama : Islam. Pengalaman kerja : 1994-2020 di Perbankan. Aktif menulis di dalam perusahaan dan aktif mengajar (trainer di internal perusahaan) dan di kampus.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Save Your Self

29 Juni 2020   18:00 Diperbarui: 29 Juni 2020   18:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Save yOUR Self (SOS), sayangi diri sendiri...

Kontribusikan yang terbaik dalam bekerja karena dengan prestasi maka kita dihargai, tetapi tetap sayangi (kesehatan) diri...

Save KPK, Save Indonesia, Save Hukum, dan masih banyak lagi istilah "Save" lainnya yang sedang menjadi trend berita saat ini. Istilah Save yang bermakna Selamatkan, sebagai tanda darurat, seseorang membutuhkan bantuan/pertolongan segera, yang sering kita kenal adalah Save Our Soul (SOS). 

Dari sekian banyak Save, ada SOS yang paling penting bagi kita semua, khususnya yang terkait dengan pentingnya menjaga kesehatan kita dalam bekerja, yaitu Save yOur Self (selamatkan diri anda)! 

Kita seringkali lupa bahwa kita banyak memikirkan hal2 besar, tetapi memikirkan dan mengurus diri sendiri sering terabaikan. Kita lupa bahwa selain perlu memiliki kapabilitas (capability) yang baik kita juga kita memiliki kapasitas (capacity) yang terbatas. Boleh2 saja kita memiliki kapabilitas yang baik, namun jangan lupa bahwa kita punya batas maksimal pada kapasitas. 

Layaknya Tekanan udara pada Ban, Tekanan udara pada ban harus sesuai dengan standard yang berlaku, tidak boleh kurang ataupun kelebihan...jadi harus pas. Bila tekanan udara kurang maka mobil menjadi lambat lajunya, bahan bakar boros, permukaan ban cepat habis. 

Atau sebaliknya, bila tekanan udara pada ban terlalu keras, maka mobil akan terasa melayang dan potensi pecah ban akan berakibat fatal. Makin cepat putaran roda, ban akan makin panas..ia akan memuai dan akan pecah! 

Analogi tekanan udara pada ban tersebut adalah beban pekerjaan. Ketika beban pekerjaan/target terlalu ringan & tidak challenging maka laju bisnis dan pertumbuhan perusahaan pun menjadi lambat, namun sebaliknya bila beban pekerjaan/target yang diberikan terlalu berat melebihi kapasitas yang dimiliki SDM yang ada /overload, sebagaimana batas elastisitas / kelenturan pada karet / ban... ketika memuai melebih batas elastisitasnya maka akan putus/pecah! 

Mari SAYANGI DIRI, ketika suatu saat kita jatuh sakit atau terjadi kemungkinan terburuk pada diri kita(maaf...kita meninggal dunia) karena kelelahan bekerja, tempat kerja kita akan segera mencari orang lain untuk menggantikan posisi kita, kemudian semua akan berjalan seperti biasa, diri kita tidak sepenting yang kita bayangkan, sedangkan, keluarga dan sahabat yang mencintai kita selama ini kita tinggalkan akan bersedih dan menderita. 

Mari kita alokasikan waktu untuk menemani keluarga dan jangan lupa menyayangi diri sendiri (Family Time dan Me Time).

Ingat, badan kita bukan mesin. Mesin pun memiliki batas kemampuan, ketika melebihi kapasitasnya ia akan mulai terganggu, bila dipaksakan maka akan rusak alias jebol. Demikian pula badan kita! Jika mesin rusak ada spareparts penggantinya..., namun bila jantung, otak, paru-paru, kesehatan kita rusak tidak ada gantinya! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun