Ketika kita membaca, melihat dan mendengar berita-berita di media massa baik cetak maupun elektronik ditangkapnya public figure karena fraud i.e. kasus korupsi, narkoba, dan lain-lain, seketika komentar-komentar miring, cibiran pun bermunculan......"lho katanya bersekolah tinggi, katanya berkedudukan tinggi, katanya pimpinan, katanya dari kalangan terhormat, katanya rajin ibadah, katanya...katanya ...dan katanya...tapi kok mencuri, kok korupsi, kok narkoba, kok begini dan begitu ngga sesuai dengan predikat yang disandang, lho kok ngga tercermin pada akhlak budi pekerti dan perbuatannya ya?Â
Apa yang salah ya, apa penyebabnya? Kurang kuatnya benteng keimanan penyebab utamanya!Â
Keimanan yang lemah membuat diri kita mudah tergelincir, menjadi serakah, pongah, kurang sabar, tidak tahan godaan dan kurang bersyukur. Mengapa hati/Iman? semua hal yang kita lakukan berawal dari Hati sebagai kendala dan kendali nya.Â
Diri kita sangatlah dipengaruhi oleh apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, apa yang kita makan, dengan siapa kita bergaul dan lingkungan dimana kita berada. Pengendali dan penyaringnya adalah hati dan akal kita.Â
Lantas bagaimana solusinya?Â
Agar hati tetap bersih dan bercahaya kita perlu menjaga dan memeliharanya dengan baik. secara berkala harus dibersihkan dengan kegiatan ritual ibadah, evaluasi dan introspeksi diri, kemudian menghiasinya dengan amal ibadah dan secara periodic diberikan nutrisi hati yaitu dengan "mengkonsumsi" hal yang dapat memperkaya hati dan meningkatkan motivasi, misalnya memperbanyak ibadah, mengisi diri dengan ilmu pengetahuan, dll.Â
Hati kita bila tidak dijaga dan dipelihara kesehatan dan kebersihannya, hati kita akan mudah berdebu, kotor, berkerak dan akhirnya rusak dan akan mengeras seperti batu hingga akhir sulit untuk menerima hal-hal yang positif dan sulit untuk membedakan mana yang baik dan buruk, yang halal dan yang haram, dst.