Mohon tunggu...
Tomy Ishak
Tomy Ishak Mohon Tunggu... -

Penulis Lepas,Pegiat Lingkar Studi Ilomata. Profil selengkapnya bisa dilihat di http://tomyishak.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Sandal dan Logika Keadilan (Negara) Kita

7 Januari 2012   14:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:12 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada prinsipnya logika “agung” itu tidak dapat disalahkan. Namun, logika adalah barang yang dapat “menari” seluas-luasnya dalam pendulum yang kontinum. Logika dapat saja “bablas” dan tak mampu membelah mana yang benar dan salah. Pun, logika dapat melakukan lompatan yang di luar kontrol dan tidak tahu lagi kemana “jalan pulang”. Jika sudah semacam itu, maka kita juga tak dapat menyalahkan logika seorang guru di Jakarta dalam menilai kasus AAL lewat ungkapan, “this is insane”. Sebuah ungkapan yang semakin menyadarkan bahwa perangkat hukum kita telah dijalankan dengan sangat amburadul dan benar-benar “gila”.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun